Rumah Pengasingan Bung Karno

Jejak Sejarah Bung Karno di Ende: Dari Pengasingan hingga Lahirnya Pancasila


Mengunjungi Ende, sebuah kota yang terletak di ujung timur Indonesia, bukan hanya sekadar menikmati pesona alam Flores yang memukau, tetapi juga menapaki sejarah bangsa yang tak terlupakan. Kota ini, yang kini berada di bawah Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi saksi bisu bagi perjalanan hidup Bung Karno, Presiden pertama Indonesia. Di sini, di tengah pengasingan yang panjang, lahir salah satu dasar negara kita, Pancasila.

Pengasingan Bung Karno di Ende

Marina Waterfront Labuan Bajo

Waterfront Marina Labuan Bajo: Ikon Baru Pariwisata Nusa Tenggara Timur


Waterfront Marina Labuan Bajo, yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menjadi salah satu ikon pariwisata utama di Indonesia. Kawasan ini merupakan bagian dari program penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut. Pembangunan Waterfront Marina selesai pada Februari 2022 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2022. Dengan konsep yang menyatukan ruang terbuka publik dan fasilitas modern, kawasan ini menawarkan pengalaman wisata yang lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Waterfront Marina Labuan Bajo dirancang untuk menjadi kawasan terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi. Kawasan ini terbagi menjadi lima zona yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Zona 1 dan 2 berfokus pada pembangunan promenade di Bukit Pramuka dan Kampung Air, sementara Zona 3 menyediakan plaza dan ruang publik. Zona 4 merupakan bagian dari pembangunan plaza hotel, dan Zona 5 adalah jalur pedestrian dengan struktur kantilever yang menarik. Semua zona ini dikelola oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten dan kementerian terkait, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Rumah Pohon Molenteng Nusa Penida

Berfoto di rumah pohon diketinggian


Nusa Penida, sebuah pulau indah yang terletak di sebelah tenggara Bali, telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Pulau ini menyajikan panorama alam yang memukau, mulai dari tebing-tebing tinggi yang menjulang, pantai berpasir putih, hingga hutan tropis yang masih terjaga kelestariannya. Salah satu daya tarik yang semakin populer di Nusa Penida adalah Rumah Pohon Molenteng, sebuah spot wisata yang menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam Nusa Penida dari sudut pandang yang berbeda.Rumah Pohon Molenteng tidak hanya sekadar spot foto yang Instagramable, namun juga merupakan tempat yang menyuguhkan pemandangan luar biasa dan memberikan kesempatan untuk menikmati kedamaian alam yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Dengan latar belakang tebing-tebing curam dan laut biru yang membentang luas, tempat ini menjadi tujuan yang sempurna bagi wisatawan yang ingin merasakan kedekatan dengan alam.

Serambi Soekarno

Serambi Bung Karno: Jejak Sejarah dan Perjuangan di Ende, Lahirnya Pancasila


Ende, sebuah kota kecil di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, menyimpan jejak sejarah yang sangat penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Salah satu situs bersejarah yang wajib dikunjungi di sini adalah Serambi Bung Karno, yang terletak di kompleks Biara Santo Yosef Katedral Ende. Tempat ini mengabadikan kisah perjuangan dan persahabatan Bung Karno dengan dua tokoh misionaris asal Belanda, Pater Geradus Huijtink, SVD, dan Pater Dr. Johannes Bouma, SVD, saat ia dibuang ke Ende oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1934 hingga 1938.

Sejarah Singkat

Serambi Bung Karno diresmikan pada tanggal 14 Januari 2019, bertepatan dengan 85 tahun kedatangan pertama Bung Karno di Ende. Pada masa pengasingannya, Bung Karno sering mengunjungi Biara Santo Yosef, tempat ia berinteraksi dan berdiskusi dengan para pastor Belanda. Di tempat inilah, ia menghabiskan waktu untuk membaca buku-buku dan menulis naskah-naskah sandiwara yang kelak menjadi bagian dari perjuangannya dalam merumuskan visi Indonesia yang merdeka.

Desa Wisata Panglipuran

Desa Wisata Panglipuran: Destinasi Budaya dan Alam yang Ramah Lingkungan di Bali

Indonesia, dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menyimpan banyak destinasi wisata yang memikat hati. Salah satunya adalah Desa Wisata Panglipuran, sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Terkenal dengan keasrian alamnya dan kehidupan masyarakat yang masih sangat menjaga tradisi, desa ini menawarkan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin merasakan Bali dari sisi yang berbeda. Dari pemandangan alam yang memukau hingga budaya yang terpelihara dengan baik, Desa Panglipuran menyuguhkan suasana damai dan asri, menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan.

Pulau Kalong

 Menyaksikan sunset dengan para kalong


Indonesia, dengan ribuan pulau yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, menyimpan berbagai keindahan alam yang luar biasa. Di antara pulau-pulau yang tersebar di sekitar Labuan Bajo, Pulau Kalong menjadi salah satu tempat yang memiliki daya tarik tersendiri. Pulau ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga keunikan fauna, Salah satu tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi adalahkarena populasi kelelawar raksasa yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.

Taman Renungan Bung Karno

Merenung di Taman Pancasila: Jejak Sejarah Bung Karno di Ende


Kota Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai "Kota Pancasila," karena di sinilah Soekarno, sang Proklamator Indonesia, merenungkan ideologi dasar negara kita. Pada masa pengasingannya dari tahun 1934 hingga 1938, Bung Karno tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan, tetapi juga mengasah pemikirannya tentang dasar negara. Dan salah satu tempat yang menjadi saksi bisu pemikiran besar ini adalah Taman Renungan Bung Karno, sebuah tempat yang kini menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik dan penuh makna.

Taman ini terletak di Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, dan menjadi tempat di mana Bung Karno sering duduk merenung di bawah pohon sukun. Di sinilah ia merumuskan butir-butir Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia. Meskipun pohon sukun yang ada sekarang bukanlah pohon yang sama dengan yang menemani Bung Karno pada masa itu—pohon aslinya sudah tumbang pada 1960—tapi pohon yang kini ada tetap memiliki lima cabang yang simbolis, mencerminkan lima sila dalam Pancasila. Pohon ini ditanam kembali pada 1981 atas inisiatif pemerintah setempat.

Rangko Cave

 Rangko Cave, Berenang dalam Gua alami


Labuan Bajo, sebuah kota kecil yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, telah dikenal sebagai gerbang utama menuju Taman Nasional Komodo. Namun, di luar keindahan alam yang sudah terkenal, Labuan Bajo menyimpan banyak keajaiban alam yang tak kalah memukau, salah satunya adalah Rangko Cave atau Gua Rangko. Gua ini menawarkan keindahan alam bawah tanah yang luar biasa, dengan air jernih berwarna biru kehijauan yang mengalir di dalamnya, serta stalaktit dan stalagmit yang menghiasi dinding gua. Gua Rangko menjadi destinasi wisata yang sempurna bagi para pecinta alam yang ingin menikmati kedamaian dan keindahan alam yang tersembunyi.

Pantai Pink

 Pink Beach, keindahan pasir di timur


Labuan Bajo, sebuah kota yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, telah lama dikenal sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo, rumah bagi hewan purba Komodo dan keindahan alam yang memukau. Salah satu tempat paling menarik yang wajib dikunjungi di sekitar Labuan Bajo adalah Pink Beach atau Pantai Merah Muda, yang menawarkan keindahan alam yang unik dan tak terlupakan. Nama "Pink Beach" berasal dari warna pasir pantainya yang berwarna merah muda, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun internasional. Pantai ini merupakan salah satu dari beberapa pantai berpasir merah muda di dunia, menjadikannya lokasi yang sangat istimewa untuk menikmati keindahan alam laut yang jernih, pasir yang halus, dan terumbu karang yang masih alami. Keindahan alam yang tersembunyi di Pink Beach menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang datang untuk berwisata alam, berjemur, berenang, atau sekadar menikmati suasana yang tenang dan damai.

Lingko Spider Web Rice Fields

Lingko Spider Web Rice Fields: 
Keindahan Alam dan Budaya di Flores, Manggarai


Di balik keindahan alam Flores, salah satu tempat yang harus Anda kunjungi adalah Lingko Spider Web Rice Fields, sebuah area sawah terasering yang terkenal karena memiliki pola yang menyerupai jaring laba-laba. Destinasi ini berada di daerah Manggarai, sebuah kabupaten di Flores yang terkenal dengan keindahan alam dan budaya yang masih kental.Lingko, yang dalam bahasa setempat berarti lingkaran, menggambarkan bentuk sawah yang terbagi dalam pola melingkar yang sangat unik. Pemandangan ini sangat memukau, terutama ketika dilihat dari atas, di mana petak-petak sawah tersebut tampak tersusun rapi, membentuk pola geometris yang mirip dengan jaring laba-laba. Ini adalah salah satu sistem pertanian yang paling khas di Flores, dan telah menjadi simbol dari kebudayaan serta cara hidup masyarakat Manggarai yang telah ada sejak lama.

Embung Kledung

Embung Kledung: Keindahan Alam di Temanggung yang Menyegarkan


Indonesia memiliki banyak destinasi wisata alam yang mempesona, dan salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan adalah Embung Kledung yang terletak di Temanggung, Jawa Tengah. Dengan pesona alam yang asri dan udara sejuk, Embung Kledung menjadi tempat yang sangat cocok untuk melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari. Tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memiliki nilai fungsional yang sangat penting bagi masyarakat sekitar. Embung Kledung merupakan waduk atau danau buatan yang berada di kawasan dataran tinggi Temanggung. Sebelum menjadi sebuah waduk, kawasan sekitarnya merupakan lahan tembakau. Pada akhirnya, pada tahun 2014 kawasan tersebut dialihfungsikan sebagai tempat menampung air hujan untuk mensuplai air ketika musim kemarau tiba.

Ruteng Pu'u

Ruteng Pu'u alternatif desa adat selain Wae Rebo


Ruteng Pu'u adalah destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam; Desa ini juga menawarkan wawasan tentang kehidupan masyarakat Manggarai yang sangat kental dengan budaya adat dan tradisi leluhur. Terletak di kaki pegunungan yang subur, Ruteng Pu'u adalah tempat yang memungkinkan pengunjung untuk menyelami cara hidup masyarakat Flores yang lebih alami dan mendalam. Desa ini adalah rumah bagi Rumah Adat Manggarai, yang menjadi simbol dari struktur sosial dan spiritual mereka, serta merupakan tempat tinggal bagi masyarakat yang sangat menghargai hubungan mereka dengan alam dan leluhur. Desa ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan adat istiadat dan budaya yang masih sangat dijaga. Pengunjung yang datang ke Ruteng Pu'u akan disuguhi dengan pemandangan yang menakjubkan, serta kesempatan untuk memahami lebih dalam mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Manggarai, mulai dari pertanian, kerajinan tangan, hingga ritual adat. 

Bukit Sylvia

Bukit Sylvia: Pemandangan Spektakuler di Labuan Bajo


Labuan Bajo, sebuah destinasi wisata yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, memang sudah terkenal di dunia internasional berkat keindahan alamnya yang luar biasa. Salah satu tempat yang menyajikan panorama menakjubkan adalah Bukit Sylvia. Bukit ini menawarkan pemandangan spektakuler yang membuatnya menjadi salah satu spot terbaik di Labuan Bajo untuk menikmati keindahan alam, terutama pemandangan matahari terbenam dan lanskap alam yang memukau.vBukit Sylvia di Labuan Bajo bukan hanya sekadar destinasi wisata biasa bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menikmati pesona alam kota ini. Bukit yang terletak di area Sylvia Resort ini menawarkan pemandangan yang memesona dan pengalaman trekking yang menarik bagi para pengunjungnya. Untuk mencapai puncak bukit, diperlukan perjalanan trekking selama sekitar 10 menit.

Gua Maria Karmel Bedugul

Perjalanan Spiritual di Goa Maria Bunda Karmel Bedugul:
Keindahan Alam dan Kedamaian Jiwa


Terletak di dataran tinggi dengan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang memukau, Goa Maria Bunda Karmel Bedugul merupakan salah satu tempat ziarah yang sangat populer bagi umat Katolik, sekaligus menjadi tujuan wisata rohani di Bali. Berlokasi di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, tempat ini menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam di tengah keindahan alam pegunungan Bali. 
Lokasi Goa Maria Bunda Karmel yang terletak di kawasan Bedugul, yang terkenal dengan objek wisata alamnya seperti Danau Beratan, Danau Buyan, dan Puncak Wanagiri, juga menawarkan kesempatan untuk menikmati keindahan alam Bali yang menakjubkan. Pengunjung dapat menggabungkan wisata rohani dengan kegiatan wisata alam.

Pulau Padar

 Pulau Padar, Keindahan alam di uang lima puluh ribu rupiah


Pulau Padar adalah salah satu pulau yang memukau di Taman Nasional Komodo, yang terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya yang eksotis, pesona panorama yang luar biasa, serta ragam aktivitas luar ruangan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Setiap sudut pulau ini seolah menyajikan pemandangan spektakuler, membuatnya menjadi tujuan wisata yang sangat populer, terutama bagi para pecinta alam dan fotografi. Pulau Padar bukan hanya sekedar destinasi wisata, tetapi juga menjadi bagian integral dari warisan alam yang dilindungi di Indonesia. Keunikan bentuk pulau yang bergelombang dengan bukit-bukit terjal dan pantai-pantai indah membuatnya menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Labuan Bajo. Pulau ini menyajikan pemandangan yang tak akan terlupakan, mengingatkan kita akan keindahan alam yang masih terjaga dengan baik. 

Taka Makasar

 Taka Makasar, pulau pasir putih yang ada dan tiada


Taka Makasar adalah salah satu pulau kecil yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini mungkin tidak sebesar Pulau Komodo atau Pulau Rinca, namun memiliki pesona alam yang sangat khas dan menawan. Terkenal dengan pantainya yang berpasir putih dan air laut yang sangat jernih, Taka Makasar merupakan tempat yang sangat menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam, bersantai di pantai, atau mengeksplorasi kehidupan bawah laut yang kaya. Dengan suasana yang lebih tenang dan alami, pulau ini menjadi salah satu tujuan favorit dalam perjalanan wisata di Labuan Bajo.

Pulau Kelor Labuan Bajo

Menikmati laut biru yang jernih dari atas ketinggian di Pulau Kelor 


Provinsi Nusa Tenggara Timur memang memiliki beraneka ragam pulau cantik dan alam bawah laut yang sangatlah memukau, Gugusan-gugusan pulau mulai dari ukuran besar sampai kecil tak berpenghuni ada di Provinsi ini, terutama di Kawasan Labuan Bajo ada satu pulau yang tak kalah cantiknya dengan pulau yang lainnya, Sebuah pulau sepi yang memiliki pasir sangat lembut dengan airnya yang jernih serta terumbu karangnya yang cantik, itulah Pulau Kelor. Dengan pasirnya yang lembut dan bersih serta air yang sangat jernih tanpa karang di dalamnya, membuat para pengunjung betah menghabiskan waktu bermain air di pulau ini. Pemandangan bawah air ketika ber-snorkeling juga tak kalah cantiknya. Kita dapat melihat terumbu karang dengan aneka ikan berwarna-warni dan sangat lucu di sekitarnya. Pulau Kelor memiliki luas yang relatif kecil namun menyimpan pesona luar biasa. Pulau ini menjadi bagian dari Taman Nasional Komodo, yang terkenal dengan keberagaman hayati dan ekosistemnya. Pulau Kelor terletak tidak jauh dari pulau-pulau terkenal lainnya seperti Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Pulau Padar, yang semuanya berada dalam kawasan yang sama. Kelor lebih dikenal oleh para wisatawan sebagai tempat yang ideal untuk menikmati keindahan alam dan laut yang eksotis tanpa keramaian yang berlebihan.

Pantai Atuh

 Pantai Atuh, menikmati bebatuan karang besar dari ketinggian


Di pulau Bali ada banyak objek wisata pantai, baik pantai yang berpasir putih dan pantai pasir hitam. Sebagian besar pantai yang ada di Bali terutama pantai yang lokasinya di Bali selatan, sudah sangat populer. Saking populernya objek wisata pantai pasir putih yang ada di Bali selatan, seperti pantai Kuta dan pantai Pandawa, membuat objek wisata pantai tersebut sangat jarang sepi. Hal ini membuat wisatawan yang sering liburan ke Bali ingin mencari pengalaman baru liburan ke pantai. Salah satunya adalah liburan ke pantai yang sepi kunjungan wisatawan. Walaupun masih ada beberapa pantai di Bali selatan yang masih sepi pengunjung dan jumlahnya tidak banyak. Hal yang membuat beberapa pantai di Bali selatan masih sepi pengunjung, karena lokasinya yang tersembunyi dan akses jalan belum memadai. Selain objek wisata pantai yang ada di Pulau Bali, para pengunjung yang sering datang ke Bali sebaiknya mencoba mengunjungi pulau-pulau kecil disekitar pulau Bali, seperti Pulau Nusa Penida. Salah satu pantai cantik tersembunyi yang ada di pulau Nusa Penida adalah pantai Atuh/Atuh beach.

Gua Maria Air Sanih

Goa Maria Air Sanih: 

Wisata Rohani dengan Nuansa Alam yang Menenangkan di Bali


Bali, sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan pantai-pantai indah dan budaya yang kaya, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan berbagai situs rohani dan spiritual. Salah satu lokasi wisata rohani yang penting bagi umat Katolik di Bali adalah Goa Maria Air Sanih yang terletak di desa Sanih, Singaraja, Bali. Dikenal dengan ketenangan dan keindahan alamnya, Goa Maria Air Sanih menawarkan pengalaman ziarah yang sangat khas bagi mereka yang mencari kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Diamond Beach

 Menuruni tangga di pinngiran tebing ke Diamond Beach


Nusa Penida adalah pulau yang terpisah dari Bali dan dapat diakses melalui perjalanan ferry dari Sanur. Pulau kecil yang terpisah dari pulau Bali ini sangat tersohor karena keindahannya yang sangat mengagumkan. Salah satu destinasi yaitu Diamond Beach menjadi tempat yang tidak boleh terlewatkan. Diamond Beach, salah satu permata tersembunyi di Nusa Penida, menawarkan pemandangan yang memukau dan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pelancong. Dengan hamparan pasir putih yang bersih dan tebing-tebing curam yang mengelilinginya, tempat ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam Bali yang lebih alami dan terpencil. Diamond Beach yang Terletak di sisi tenggara Nusa Penida, menjadi salah satu tempat yang semakin populer di kalangan wisatawan, terutama setelah dibuka untuk umum beberapa tahun yang lalu. 

Bunda Maria Ratu Semesta Alam Wolo ATA Ga'e

Taman Wisata Rohani Bunda Maria Ratu Semesta Alam:
Pesona Spiritual di Bukit Ata Ga’e, Bajawa


Kabupaten Ngada, yang terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Selain pesona pantai dan pegunungan yang menawan, Ngada juga memiliki tempat wisata rohani yang menawarkan ketenangan batin sekaligus keindahan alam yang luar biasa. Salah satu destinasi wisata rohani yang menarik perhatian adalah Taman Wisata Rohani Bunda Maria Ratu Semesta Alam, yang terletak di Bukit Ata Ga’e, Desa Beiwali, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada.
Di puncak Bukit Ata Ga’e, berdiri kokoh Patung Bunda Maria Ratu Semesta Alam setinggi 13 meter, yang terbuat dari bahan beton dan dikelilingi oleh taman asri yang menambah keindahan kawasan ini. Patung Bunda Maria yang menjadi simbol cinta dan perlindungan ibu kepada umat manusia ini sangat dihormati oleh umat Kristiani. Selain itu, terdapat juga Salib dan Patung Pieta yang menjadi pelengkap dalam perjalanan spiritual setiap peziarah. Keduanya menambah kedalaman makna religius dari taman ini, membuat pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan kedamaian batin melalui doa dan refleksi spiritual.

Guyangan View Manta Cliff

 Guyangan View Manta Cliff di Nusa Penida


Guyangan View Manta Cliff adalah salah satu destinasi wisata alam yang memukau yang terletak di Banjar Peguyangan, Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Nusa Penida sendiri dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, dan Guyangan View Manta Cliff adalah salah satu spot wisata yang menawarkan pemandangan spektakuler dari tebing-tebing yang menghadap langsung ke laut biru yang jernih. Lokasi ini merupakan tempat yang cukup populer di kalangan para wisatawan yang mencari keindahan alam Bali yang lebih alami dan jauh dari keramaian. Guyangan View Manta Cliff adalah destinasi yang sangat menarik karena menawarkan kombinasi pemandangan alam yang luar biasa dan menakjubkan di Nusa Penida. Dengan pemandangan alam yang spektakuler, kehidupan laut yang kaya, dan suasana yang tenang, tempat ini menjadi tujuan ideal bagi mereka yang mencari keindahan alam. Tidak hanya menawarkan panorama yang luar biasa, Guyangan View Manta Cliff juga menjadi tempat yang penuh makna spiritual dan keindahan alam yang sangat cocok untuk para pencinta alam, penyelam, dan fotografer.

Gua Santa Maria Rawaseneng

 Gua Maria Rawaseneng,Berdoa dan berkarya dalam sunyi


Temanggung, sebuah kabupaten yang terletak di antara dua gunung besar, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, dikenal dengan keindahan alamnya yang menawan. Selain pesona alamnya, Temanggung juga memiliki sejumlah situs spiritual yang menjadi tujuan bagi mereka yang ingin mencari ketenangan batin, salah satunya adalah Pertapaan Santa Maria Rawaseneng. Tempat ini memiliki sejarah panjang dalam kehidupan spiritual umat Katolik di Indonesia dan merupakan salah satu tempat ziarah yang terkenal di wilayah Jawa Tengah. Di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, pengunjung dapat merasakan pengalaman spiritual yang mendalam, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Suasana alam yang sejuk, dipadukan dengan tempat yang penuh dengan nuansa religius, menjadikan tempat ini sebagai pilihan bagi mereka yang ingin berdoa, bermeditasi, atau sekadar merenung dalam kedamaian.

Perjalanan ke timur XIV

Bakso Hangat dan Desa Adat: Petualangan di Tengah Hujan Flores


Hari ini adalah hari Rabu, hari ketiga aku di kota Ruteng, Flores, dan sudah hari ke-15 dalam rangkaian perjalanan panjang menuju timur Indonesia. Aku merasa seperti sudah menjadi sahabat baik dengan setiap tetes hujan, jalan berlumpur, dan pertemuan tak terduga yang terjadi. Setiap hari bagaikan petualangan baru yang tak pernah terduga, dan aku merasa siap untuk menjalaninya, meskipun tahu pasti ada kejutan yang menanti di depan.

Pagi ini, aku terbangun di Bruderan CSA, biara kecil yang terletak di pusat kota Ruteng. Dari jendela kamar, aku melihat kabut tipis yang menyelimuti puncak bukit. Cuaca seperti ini rasanya mengajak tidur lagi, tapi aku sudah bertekad untuk melanjutkan perjalanan. Dengan segelas kopi Flores yang nikmat, aku duduk bersama beberapa bruder dan anggota komunitas lainnya.

"Jadi, hari ini ke Wae Rebo, kan?" tanya Bruder Bayu sambil menyerahkan piring untuk sarapan.

Taman Wisata Religi Gollu Potto

Taman Wisata Religi Gollu Potto: 

Keindahan Alam dan Spiritualitas di Sumba Barat


Taman Wisata Religi Gollu Potto adalah salah satu destinasi wisata religi yang paling dikenal di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tempat ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap pengunjung. Berada di Kabupaten Sumba Barat, taman wisata ini menarik perhatian karena keberadaan Patung Yesus Kristus, yang menjadi simbol religius dan pusat dari kawasan wisata ini. Namun, selain patung tersebut, banyak hal lain yang membuat Gollu Potto layak untuk dikunjungi. Namun, meskipun potensi wisata ini sangat besar, taman wisata ini menghadapi beberapa tantangan serius terkait dengan pengelolaan dan pemeliharaan yang kurang optimal.

Perjalanan ke timur XIII

Melangkah di Flores: Antara Doa, Hujan, dan Keindahan Alam


Hari Selasa pagi di Ruteng, sebuah kota kecil yang terletak di jantung Pulau Flores, dimulai dengan keheningan yang menenangkan. Aku bangun lebih awal, menghirup udara segar yang begitu sejuk dan segar, mengingatkan pada sebuah kenangan masa kecil di desa yang jauh dari keramaian. Ini adalah hari kedua di kota ini dan hari ke-14 dalam perjalanan panjang yang telah mengarahku ke Timur Indonesia. Perjalanan ini sudah terasa begitu penuh makna, seperti sebuah kisah panjang yang belum selesai.

Di Biara Bruderan CSA, aku bergabung dalam ibadah pagi bersama para bruder dan anggota komunitas. Suara nyanyian dan doa yang disuarakan dengan hati penuh ketulusan benar-benar membawa suasana yang menenangkan. Setelah ibadah, kami duduk bersama di ruang makan untuk menikmati sarapan yang sederhana tapi penuh kehangatan. Sepiring nasi, roti bakar, dan secangkir kopi manggarai hangat sudah cukup membuat pagi itu terasa lengkap.

Sambil menikmati sarapan, aku mulai berbincang dengan beberapa bruder, termasuk Bruder Bayu yang masih muda tapi sangat ramah. Percakapan kami mengalir ringan.

Perjalanan ke timur XII

Hujan, Harapan, dan Keindahan: Petualangan Melintasi Flores


Petualangan dari Ende ke Ruteng

Hari ke-13 dalam perjalanan ku di timur Indonesia. Hari ini hari senin dan perjalanan ini udah jadi sebuah petualangan yang penuh warna. Sekarang, aku lagi berada di kota Ende, dan ini adalah hari ketigaku di kota Ende ini. semua daftar list objek tujuan ku dikota ini sudah tercapai semuanya. Tujuan berikutnya? Ruteng, sebuah kota yang terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. aku udah gak sabar buat melanjutkan perjalanan ke sana, karena aku tahu, banyak hal baru yang menanti di depan. Dari Ende ke Ruteng, jaraknya sekitar 210 km, dan butuh waktu tempuh sekitar 6 jam lebih, kata aplikasi Google Maps yang selalu aku andalkan. Jarak yang jauh, tapi aku tahu perjalanan ini akan penuh cerita.

Jam 6 pagi, aku bangun dan mulai mempersiapkan diri untuk berangkat. Box sudah terpasang pada motor, motor sudah dipanaskan, sepatu dan jaket sudah dipakai dan bersiap melanjutkan petualangan berikutnya,  Rasanya tubuh udah mulai kelelahan setelah beberapa hari di Ende, tapi semangat untuk melanjutkan perjalanan tetap membara. Pagi itu, aku merasa seperti baru saja mulai, karena setiap hari adalah kesempatan untuk menemukan sesuatu yang baru dan akan bertemu dengan pengalaman yang baru.

Setelah berpamitan dengan temen ku selama aku menginap di Kota Ende, Rinto, dan keluarganya (lihat Lokasi disini), yang selama ini udah dengan tulus membantu ku di Ende, 

Taman Rohani Anggrung Gondok

 Taman Rohani Anggrung Gondok 


Temanggung, sebuah kabupaten yang terletak di antara dua gunung besar, Sindoro dan Sumbing, dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu keindahan tersebut terdapat pada Taman Rohani Anggrung Gondok, yang menggabungkan unsur-unsur alam dan nilai-nilai spiritual yang kental. Taman Rohani Anggrung Gondok adalah sebuah destinasi wisata yang menyajikan harmoni antara alam dan spiritualitas di kaki Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Taman ini bukan hanya sekadar tempat wisata biasa, tetapi lebih sebagai ruang untuk merenung, mencari kedamaian batin, dan menghidupkan kembali hubungan dengan alam dan Sang Pencipta. Terletak di wilayah yang masih alami dan jauh dari hiruk-pikuk kota, Taman Rohani Anggrung Gondok menawarkan sebuah perjalanan spiritual yang berkesan bagi setiap pengunjungnya.

Perjalanan ke timur XI

Dari Puncak Kelimutu hingga Jejak Bung Karno: Petualangan Spiritual di Flores


Petualangan di Flores: Kelimutu, Sejarah, dan Kesan Mendalam

Hidup bukanlah tentang menemukan diri kita sendiri, melainkan tentang menciptakan diri kita sendiri.” — George Bernard Shaw

Pagi yang Cerah di Ende

Selamat pagi, Ende! Hari minggu yang cerah, dan perjalanan kedua di pulau Flores telah dimulai. Aku tersenyum ketika membuka jendela, merasakan udara segar yang menyapa. Hari ini, hari ke-12 dalam rangkaian perjalananku di Timur, dan aku sudah tidak sabar untuk melanjutkan petualangan menuju Taman Nasional Kelimutu.

"Kamu sudah siap?" tanya Rinto, temanku yang selalu tampak tenang meski suasana hati sedang riuh. Ia menyuguhkan secangkir kopi hitam sambil tersenyum lebar.

"Siap! Yah, semoga perjalanan ini tidak seberat rencana perjalanan kemarin," jawabku, sedikit bercanda.

Perjalanan ke timur X

Mengikuti Jejak di Flores: Pemandangan, Masalah, dan Kebaikan yang Tak Terduga


Hari Sabtu pagi itu, matahari baru saja muncul dari balik bukit. Aku sudah berada di atas kapal menuju Flores. Tiba-tiba, kapal yang aku tumpangi membunyikan klaksonnya tiga kali, tanda akan segera sandar. Suara speaker interkom diruangan itupunterdengar, mengumumkan bahwa kapal akan segera sampai, dan bagi penumpang yang hendak turun di Aimere, diharapkan mempersiapkan diri.

Aku menyiapkan barang-barangku, siap melanjutkan perjalanan ke pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya. Setelah beberapa menit, pintu Ram kapal dibuka, dan saatnya bagiku untuk turun dan melanjutkan petualangan ini.

“Selamat datang di Flores!” seruku dalam hati. Bagiku, Flores adalah tanah yang penuh misteri dan keindahan.

Perjalanan ke timur IX

Sumbaku, Sumbamu: Petualangan Mencari Tiket dan Menikmati Walakiri


Petualangan di Sumba: Dari Waingapu ke Aimere

Hari keempat di Pulau Sumba, hari ini terasa seperti melanjutkan babak petualangan yang penuh kejutan. Pagi ini, aku kembali terbangun di Hotel Jemmy (lihat disini), tempatku menginap, setelah tiga hari yang penuh aktivitas. Sumba, dengan segala keindahan dan tantangannya, tak pernah gagal memikat hati. Rangkaian perjalanan menuju Timur ini sudah memasuki hari ke sepuluh, dan aku masih merasa bahwa setiap langkah membawa cerita baru.

“Selamat pagi, dunia!” ucapku sambil membuka jendela kamar. Angin pagi menyapa lembut, memberi semangat untuk petualangan hari ini.

Aku memulai hari dengan sarapan sederhana di hotel, kemudian mandi dan bersiap. Tujuan utamaku hari ini adalah mencari informasi tentang penyebrangan kapal menuju Aimere, sekaligus membeli tiketnya. Jam menunjukkan pukul 8 pagi, dan perjalanan dimulai.

Petualangan ke timur VIII

Menyusuri Sumba: Antara Sejarah, Alam, dan Kedamaian Jiwa


Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” – Ibn Battuta

Selamat pagi, Desa Adat Ratenggaro! Selamat pagi, Sumba! Hari ini adalah hari Kamis, hari ketiga petualanganku di pulau ini, dan hari kesembilan dalam perjalanan panjang ke timur. Begitu banyak yang sudah kulalui, namun aku tahu masih banyak hal yang menunggu untuk ditemukan. Pagi ini, Pak Martinus dan dua anaknya mengajakku berkeliling desa adat Ratenggaro (lihat disini). Aku mengikuti mereka dengan langkah yang penuh semangat, seperti berjalan dalam cerita sejarah yang sudah lama terlupakan. "Ini makam-makam adat yang terbuat dari bebatuan asli yang dibentuk dan diukir" ujar Pak Martinus sambil menunjuk ke arah tumpukan batu besar yang membentuk sebuah makam kuno.

"Di sini, setiap batu punya cerita, setiap celah menyimpan kenangan," lanjutnya, suaranya mengalun dengan kebanggaan. Aku mengangguk, tak hanya terkesima oleh penjelasannya, tapi juga oleh betapa indahnya alam sekitar kami.

Petualangan ke timur VII

 Kehangatan Sumba: Menelusuri Tradisi, Alam, dan Persahabatan



Hari Rabu, Hari Kedua di Sumba

Hari ini adalah hari keduaku di Pulau Sumba, dan hari kedelapan dalam rangkaian perjalanan keliling wilayah timur Indonesia. Dengan semangat baru, aku memulai perjalanan di pagi yang cerah. Rencananya, aku akan menuju ke bagian barat Pulau Sumba untuk menikmati keindahan alam dan budaya yang tersembunyi. Namun, sebelum itu, aku mendapat pesan singkat dari Koh Sinyo, pemilik Toko Semar (lihat disini), yang mengundangku untuk mampir ke rumahnya sejenak.

"Sebelum menuju ke barat, mampir dulu ya, ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu," begitu pesan yang kudapat. Dengan senyum di wajah, aku pun memulai perjalanan dari penginapan di Sandlewood  (lihat disini) menuju Toko Semar. Sesampainya di sana, aku disambut hangat oleh Koh Sinyo, seorang pria dengan senyum ramah dan semangat yang tak pernah pudar. Kami pun duduk santai di ruang tamu rumahnya yang sederhana, sambil menikmati teh pucuk.

Bukit Sipolha

Melihat pulau Hole dari Bukit Sipolha


Di tengah kesibukan dan kepenatan kehidupan sehari-hari, banyak orang yang ingin melarikan diri untuk menikmati kedamaian alam dan meresapi keindahan yang ditawarkan oleh alam. menghabiskan waktu dengan seharian atau sampai bermalam di alam yang nyaman dan menentramkan jiwa. Bukit sipolha,adalah objek wisata yang dikenal dengan keindahan alamnya yang menawan, menawarkan panorama pegunungan yang hijau, udara segar, serta pemandangan alam yang memukau. Bagi para pecinta alam dan wisatawan yang mencari ketenangan, Bukit Sipolha adalah pilihan yang sempurna.

Perjalanan ke timur VI

 Jejak Langkah di Sumba: Petualangan yang Dimulai dari Bali


Petualangan ke Sumba: Menyambut Keindahan Timur Indonesia

"Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah." – Lao Tzu

Hari ini adalah hari ke-7 perjalanan aku di Indonesia Timur, tapi hari ke-6 di Bali. Rasanya waktu berjalan sangat cepat, tapi aku tahu setiap langkah yang aku ambil membawa aku pada pengalaman yang tak akan terlupakan. Hari ini, aku akan memulai perjalanan baru ke Waingapu, Sumba. Penerbanganku dijadwalkan pukul 3 sore, jadi masih ada waktu banyak yang bisa aku habiskan di Bali.

Pagi itu, aku bangun dan merasakan segarnya udara Bali yang masuk lewat jendela kamar penginapan. Seperti biasa, aku mencari sarapan. Nasi jinggo, makanan khas Bali yang biasanya dijual oleh penjual keliling, jadi pilihan pertama. Seporsi nasi jinggo lengkap dengan sambal, ayam suwir, dan sate lilit sudah cukup untuk memulai hari.

Korawa Beach

Menyaksikan deburan ombak di Korawa Beach


Nusa Penida, sebuah pulau yang ada di Kabupaten Klungkung yang terletak di tenggara Bali, yang artinya Pulau Surga Biru dengan keindahan alam bawah lautnya serta keindahan alam yang eksotik. di mana jika dilihat dari daratan terlihat bentangan surga biru indahnya wilayah perairan (laut) Nusa Penida telah menjadi salah satu destinasi wisata yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.  Dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, pulau ini memiliki banyak pantai menawan, salah satunya adalah Korawa Beach. Pantai ini menawarkan pesona alam yang belum banyak terjamah oleh wisatawan, membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan yang lebih alami. Korawa Beach sering kali disebut sebagai pantai tebing. Hal itu lantaran pantai ini dikeliling oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi.

Perjalanan ke timur V

 Goa Maria, Babi Guling, dan Kenangan Bali: Sebuah Perjalanan Spiritual dan Kuliner


Petualangan di Pulau Dewata: Mencari Kedamaian dan Misteri

Hari Kelima di Pulau Bali: Awal Petualangan

"Jangan pernah takut untuk memulai perjalanan baru," begitulah kata-kata yang terngiang di kepalaku saat memulai perjalanan ini. Ini adalah hari kelima aku berada di Pulau Bali, dan hari keenam dalam rangkaian perjalanan menuju timur Indonesia. Aku merasa seperti seorang petualang yang sedang menapaki jejak takdir. Bali, dengan segala pesonanya, adalah tempat yang sempurna untuk menemukan kedamaian, sekaligus menghadapi tantangan dalam perjalanan spiritual dan rohani ini.

Pagi itu, pukul 6.00 pagi, sebuah ketukan dari pintu kamarku membangunkan tidurku yang nyenyak. Ibu pemilik penginapan berdiri dengan senyum ramah. "Mau sarapan, Mas? Pedagang nasi jinggo keliling sudah datang," katanya dengan lembut. Tentu saja, nasi jinggo adalah pilihan sarapan yang tepat, murah meriah, dan cukup mengenyangkan. Seperti yang sering aku katakan, "Kadang hal sederhana justru memberi rasa kenyang yang tak terduga."

Perjalanan ke timur IV

 Dari Sawah hingga Sunset: Filosofi Alam dalam Perjalanan Bali"


Dari Tegalalang hingga Uluwatu, Melangkah dalam Keindahan Alam dan Kehidupan

Hari keempat di Bali, dan meski sudah berada di pulau dewata ini, perjalanan panjangku baru dimulai. Ini adalah hari kelima dari rangkaian perjalanan panjang menuju Timur, tempat petualangan sesungguhnya menanti. Hari ini adalah hari Minggu, dan aku tahu perjalanan hari ini akan sangat panjang—jika tidak berhasil mendapatkan tiket pesawat ke Waingapu, perjalanan menuju Timur akan terhambat.

"Hidup ini seperti sebuah perjalanan yang tak bisa diprediksi; hanya dengan keberanian kita dapat menemukan makna di setiap langkah." – J.R.R. Tolkien

Pagi dimulai dengan sarapan sederhana, nasi Jinggo. Sederhana, murah, tapi memuat berbagai macam cita rasa. Setiap suapan terasa seperti energi yang mengisi tubuh, siap untuk menghadapi tantangan hari ini. Aku mengambil sepiring nasi, sedikit ayam suwir, sambal yang pedas, dan telur. Sarapan yang tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga mengingatkan aku bahwa hidup ini tentang menemukan keindahan dalam kesederhanaan.

Perjalanan ke timur III

 Perjalanan Mengungkap Alam dan Makna: Dari Nusa Penida ke Kuta


Dari Nusa Penida Menuju Sumba - Filosofi, Misteri, dan Keindahan Alam

Hari keempat petualanganku diawali di Pulau Nusa Penida, Bali. Mengawali langkah perjalanan panjang dari Semarang menuju Pulau Sumba dan beberapa titik lainnya, aku akhirnya sampai di Bali, tempatku beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Waingapu. Ini adalah hari ketigaku di Bali yang selalu menjadi impian. Sebelumnya, aku sudah berkeliling menikmati setiap sudut Nusa Penida, dan hari ini, rencanaku adalah menyeberang kembali ke Pulau Bali, kemudian membeli tiket pesawat menuju Waingapu, dan tentu saja menikmati suasana Bali sebelum berangkat menuju Sumba.

Pagi itu aku bangun pukul 06.00 pagi, merasakan udara segar Nusa Penida yang sejuk. Langit masih berwarna kelabu, tetapi aku tahu, hari ini akan penuh dengan petualangan. Aku membuka pintu kamar, menghirup udara pagi yang segar, dan berjalan menuju kolam renang kecil yang ada di depan penginapan. Berenang sejenak untuk melepaskan kantuk, sambil memandang ke arah penginapan yang tenang. Ada sesuatu tentang pagi-pagi di tempat baru yang membuatku merasa hidup.