Desa Wisata Panglipuran: Destinasi Budaya dan Alam yang Ramah Lingkungan di Bali
Indonesia, dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menyimpan banyak destinasi wisata yang memikat hati. Salah satunya adalah Desa Wisata Panglipuran, sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Terkenal dengan keasrian alamnya dan kehidupan masyarakat yang masih sangat menjaga tradisi, desa ini menawarkan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin merasakan Bali dari sisi yang berbeda. Dari pemandangan alam yang memukau hingga budaya yang terpelihara dengan baik, Desa Panglipuran menyuguhkan suasana damai dan asri, menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan.
Desa wisata penglipuran |
Desa Wisata Panglipuran berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sekitar 45 km dari Denpasar, dan terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Keberadaannya yang berada di kaki Gunung Batur memberikan udara yang sejuk dan segar sepanjang tahun, menambah daya tarik alam desa ini. Panglipuran tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena sejarahnya yang kaya, yang sudah ada sejak sekitar 700 tahun lalu. Nama "Panglipuran" berasal dari kata "pengeling" (yang berarti pengingat) dan "pura" (tempat leluhur), yang menggambarkan hubungan spiritual yang erat dengan nenek moyang mereka.
Suasana desa penglipuran |
Salah satu hal yang paling menarik dari Desa Panglipuran adalah tata ruang desa yang sangat terorganisir dengan rapi, mengikuti konsep tradisional Bali yang dikenal dengan Tri Mandala. Konsep ini membagi desa menjadi tiga zona yaitu Utama Mandala yang merupakan wilayah suci di bagian utara, sebagai tempat beribadah dan tempat para dewa. kemudian Madya Mandala merupakan area pemukiman penduduk di bagian tengah, tempat tinggal masyarakat yang dibangun secara berbaris di sepanjang jalan utama. dan yang terakhir Nista Mandala yang merupakan wilayah paling selatan yang digunakan sebagai tempat pemakaman.
pengunjung ramai |
Selain tata ruang yang unik, desa ini juga terkenal dengan kebersihannya yang luar biasa. Desa Panglipuran telah dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia, berkat kesadaran tinggi masyarakat terhadap kebersihan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Bahkan, desa ini meraih beberapa penghargaan, termasuk Kalpataru dan Indonesia Sustainable Tourism Award pada tahun 2017.
Pura di desa penglipuran |
Keberlanjutan lingkungan menjadi prinsip utama yang dipegang oleh masyarakat Desa Panglipuran. Salah satu filosofi yang dipegang teguh adalah Tri Hita Karana, yang mengajarkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan alam, Tuhan, dan sesama. Desa ini juga dikenal dengan pengelolaan sampah yang efisien dan penggunaan energi terbarukan. Salah satu contoh nyata adalah pengelolaan kawasan hutan bambu seluas 45 hektare yang mengelilingi desa, yang tidak hanya berfungsi sebagai area resapan air, tetapi juga sebagai simbol penting dalam pelestarian alam.
Desa Panglipuran bukan hanya menarik karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kehidupan masyarakatnya yang masih sangat kental dengan budaya Bali. Setiap hari, penduduk desa menjalankan rutinitas adat yang telah diwariskan turun-temurun, termasuk upacara keagamaan dan kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga desa. Salah satu ritual besar yang dilakukan di desa ini adalah Ngusaba, sebuah perayaan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Selain itu, masyarakat desa juga rutin mengadakan Penglipuran Village Festival, sebuah festival budaya yang menampilkan parade pakaian adat, seni tari, dan berbagai lomba yang meriah.
Mengunjungi Desa Wisata Panglipuran tentu tidak lengkap tanpa mencicipi kuliner khasnya. Dua hidangan yang wajib dicoba adalah Loloh Cemcem dan Tipat Cantok. Loloh Cemcem adalah minuman tradisional yang terbuat dari daun cemcem (daun kloncing) yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan, khususnya untuk melancarkan pencernaan. Sedangkan Tipat Cantok adalah hidangan khas yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus, disiram dengan bumbu kacang yang lezat dan gurih. Kedua kuliner ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang otentik.
Desa Panglipuran dapat dijangkau dengan mudah dari Ubud atau Denpasar dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jalan menuju desa ini sudah cukup baik dan mudah dilalui. Sesampainya di sana, wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas, mulai dari berjalan-jalan menyusuri jalan desa yang dikelilingi rumah-rumah adat yang indah, hingga mengeksplorasi kawasan hutan bambu yang asri.
Jalan bersih dan rapi |
Tak hanya itu, bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan lebih dekat dengan masyarakat desa, beberapa rumah penduduk juga membuka tempat tinggal mereka sebagai homestay untuk para pengunjung. Menginap di rumah penduduk memberikan kesempatan untuk merasakan langsung kehidupan tradisional Bali dan berbaur dengan masyarakat setempat.
Daerah pura |
Desa Wisata Panglipuran adalah contoh sempurna dari sebuah desa yang berhasil mengintegrasikan keberlanjutan alam dan budaya dengan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan keindahan alamnya, kebersihan yang terjaga, serta kehidupan tradisional yang masih dilestarikan, desa ini menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Jika Anda mencari pengalaman wisata yang lebih otentik dan ingin menikmati keindahan Bali yang lebih tenang, Desa Panglipuran adalah pilihan yang tepat untuk Anda kunjungi.
Kordinat Lokasi
8°25'21.0"S 115°21'35.1"E
0 komentar :
Posting Komentar