Buddha Tidur Mojokerto

Mengunjungi Patung Buddha tidur versi Indonesia


Mojokerto merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Timur yang memiliki luas terkecil di Jawa Timur. Kabupaten yang berjarak sekitar 50 Kilometer dari Ibu kota Provinsi.Kabupaten yang secara resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Lamongan di utara,Kabupaten Gresik; Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di timur, Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang di barat. kalau mendnegar Kabupaten Mojokerto, yang ada di benak orang-orang atau wisatawan adalah Trowulan sebuah kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Di kecamatan ini terdapat puluhan situs seluas hampir 100 kilometer persegi berupa bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakaman peninggalan Kerajaan Majapahit. Diduga kuat, pusat kerajaan berada di wilayah ini yang ditulis oleh Mpu Prapanca dalam kitab Kakawin Nagarakretagama dan dalam sebuah sumber Cina dari abad ke-15. Trowulan dihancurkan pada tahun 1478 saat Girindrawardhana berhasil mengalahkan Kertabumi, sejak saat itu ibukota Majapahit berpindah ke Daha. tetapi yang dibahas kali ini bukan SItus purbakala kerajaan Majapahit tetapi melainkan sebuah objek wisata religi yang modern dan menjadikan sebuah icon wisata di Mojokerto.

Pendopo Agung Trowulan

Pendopo Agung Trowulan, Petilasan Raja Brawijaya 

Situs Pendopo Agung terletak di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama Situs Pendopo Agung ini terbilang baru. Pendopo Agung ini diyakini merupakan pusat kerajaan Majapahit dengan dugaan luasnya yang mencapai besaran kilometer, terbentang ke barat, timur, selatan dan utara dari pendopo. Di belakang pendopo, ada batu miring yang diyakini warga sekitar(belum dipastikan karena belum ada data maupun prasasti yang mendukung) merupakan tempat Gajahmada membaca ikrar "Sumpah Palapa", kemudian di belakangnya merupakan tempat pertapaan dan makam Raden Wijaya (yang juga merupakan simbolis, dan belum dipastikan bahwa benar merupan makam Raden Wijaya).
Pendiri kerajaan majapahit adalah Raden Wijaya yang bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardana atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana yang memerintah pada tahun 1293-1309.

Candi Jago

Candi Jago salahsatu Peninggalan kerajaan Singasari di daerah Tumpang


Mengunjungi Malang tidak akan habis-habisnya para wisatawan disuguhkan segala jenis wisata, baik wisata alam, wisata adventure, wisata budaya maupun wisata sejarah. tidak jauh dari kota malang terdapat sebuah Candi yang terletak di tengah pemukiman warga, dimana bagi penduduk setempat candi ini sebagai Candi Sungkup, tetapi dalam kepustakaan candi atau yang dikenal oleh banyak wisatawan dikenal sebagai Candi Jago. Candi Jago ini terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, tepatnya 22 km ke arah timur dari Kota Malang. Karena letaknya di Desa Tumpang, selain Candi Sungkup atau candi Jago, candi ini sering juga disebut Candi Tumpang.

Candi Brahu

Candi Brahu, sisa peninggalan kerajaan Majapahit


Tidak jauh dari Candi Bajangratu (lihat disini), Candi Tikus (lihat disini) maupun Candi Gentong (lihat disini) yang masih dalam satu Komplek Trowulan yang diyakini merupakan pusat kerajaan Majapahit. Candi Brahu ini terletak di dusun Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, sekitar dua kilometer ke arah utara dari jalan raya. Candi Brahu ini selesai dipugar pada tahun 1995. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Candi Brahu lebih tua dibandingkan candi lain yang ada di sekitar Trowulan. Nama Brahu dihubungkan diperkirakan berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan' yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu. Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atau, tepatnya, 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kahuripan. 

Candi Tikus

Candi Tikus, Fungsi dan kegunaan yang menjadi misteri


Tidak Jauh dari Candi Bajang Ratu (lihat Disini) ada sebuah candi yang lainnya dengan bentuk yang unik dan dinamakan candi yang unik juga, yaitu Candi Tikus. nama Candi Tikus hanya merupakan sebuah sebutanyang digunakan mas-yarakat sekitar , yang dahulu pada saat ditemukan, tempat candi tersebut ,merupakan sarang tikus. Candi Tikus terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Jawa Timur. Candi ini masih terletak dalam kompleks Trowulan yang berjarak sekitar 600 meter dari Candi Bajang ratu. awalmulanya candi tikus ini ditemukan terkubur dalam tanah.