Candi Brahu, sisa peninggalan kerajaan Majapahit
Tidak jauh dari Candi Bajangratu (lihat disini), Candi Tikus (lihat disini) maupun Candi Gentong (lihat disini) yang masih dalam satu Komplek Trowulan yang diyakini merupakan pusat kerajaan Majapahit. Candi Brahu ini terletak di dusun Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, sekitar dua kilometer ke arah utara dari jalan raya. Candi Brahu ini selesai dipugar pada tahun 1995. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Candi Brahu lebih tua dibandingkan candi lain yang ada di sekitar Trowulan. Nama Brahu dihubungkan diperkirakan berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan' yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu. Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atau, tepatnya, 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kahuripan.
Asal Usul Candi
Asal Usul Candi
Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok bertanggal 9 September 939 (861 Saka), Candi Brahu disebut merupakan tempat pembakaran (krematorium) jenazah raja-raja. Menurut masyarakat di sekitarnya, candi ini dahulu berfungsi sebagai tempat pembakaran jenasah raja-raja Brawijaya. Akan tetapi, hasil penelitian yang dilakukan terhadap candi tersebut tidak menunjukkan adanya bekas-bekas abu atau mayat, karena bilik candi sekarang sudah kosong. Hal ini diverifikasi setelah dilakukan pemugaran candi pada tahun 1990 hingga 1995.
Di sekitar kompleks candi pernah ditemukan benda-benda kuno lain, seperti alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda lain dari emas, serta arca-arca logam yang kesemuanya menunjukkan ciri-ciri ajaran Buddha, sehingga ditarik kesimpulan bahwa Candi Brahu merupakan candi Buddha. Walaupun tak satupun arca Buddha yang didapati di sana, namun gaya bangunan serta sisa profil alas stupa yang terdapat di sisi tenggara atap candi menguatkan dugaan bahwa Candi Brahu memang merupakan candi Buddha. Diperkirakan candi ini didirikan pada abad 15 M.
Bentuk dan struktur Bangunan
Candi Brahu ini menghadap ke arah Barat, dengan bentuk dasar persegi panjang seluas 18 x 22,5m dan memiliki tinggi yang tersisa sampai sekarang mencapai sekitar 20 m. Sebagaimana umumnya bangunan Candi yang lainnya yang diketemukan di Trowulan, Candi Brahu juga terbuat dari bata merah. Akan tetapi, berbeda dengan candi yang lain, bentuk tubuh Candi Brahu tidak tegas persegi melainkan bersudut banyak, tumpul dan berlekuk. Bagian tengah tubuhnya melekuk ke dalam seperti pinggang. Lekukan tersebut dipertegas dengan pola susunan batu bata pada dinding barat atau dinding depan candi. Atap candi juga tidak berbentuk berbentuk prisma bersusun atau segi empat, melainkan bersudut banyak dengan puncak datar.
Kaki Candi Brahu ini dibangun bersusun dua. Kaki bagian bawah setinggi sekitar 2 m, mempunyai tangga di sisi barat, menuju ke selasar selebar sekitar 1 m yang mengelilingi tubuh candi. Dari selasar pertama terdapat tangga setinggi sekitar 2 m menuju selasar kedua. Di atas selasar kedua inilah berdiri tubuh candi.
Sisi candi Brahu |
Di sisi barat, terdapat lubang semacam pintu pada ketinggian sekitar 2 m dari selasar kedua. Mungkin dahulu terdapat tangga naik dari selasar kedua menuju pintu di tubuh candi, namun saat ini tangga tersebut sudah tidak ada lagi. Di kaki, tubuh maupun atap candi tidak didapati hiasan berupa relief atau ukiran. Hanya saja susunan bata pada kaki, dinding tubuh dan atap candi diatur sedemikian rupa sehingga membentuk gambar berpola geometris maupun lekukan-lekukan yang indah.
Akses Lokasi
Untuk menuju Lokasi Candi Brahu ini tidak begitu sulit, karena lokasi candi ini tidak begitu jauh dari jalan utama Jombang-Mojokerto. apabila anda dari Barat atau selatan arahkan kendaraan anda melewati jln utama sampai perempatan belok (arahkan kendaraan anda ) ke kiri sesuai dengan petunjuk jalan menuju Candi Brahu dan Candi Gentong.
sedangkan apabila anda datang dari arah surabaya Atau Timur lokasi Candi ini diluar dri pusat kota Mojokerto anda akan melewati alun-alun Mojokerto menuju selatan tepatnya menuju jalan utama Jombang-Mojokerto dan ketika anda sudah tiba di perempatan lampu merah Trowulan, maka anda harus belok kanan lalu lurus ± 1 km, kemudian ada sebuah pertigaan di sisi kiri jalan, lalu anda harus belok kiri kemudian lurus lagi hingga bertemu dengan Candi Brahu.
Kordinat Lokasi
0 komentar :
Posting Komentar