Pendopo Agung Trowulan

Pendopo Agung Trowulan, Petilasan Raja Brawijaya 


Situs Pendopo Agung terletak di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama Situs Pendopo Agung ini terbilang baru. Pendopo Agung ini diyakini merupakan pusat kerajaan Majapahit dengan dugaan luasnya yang mencapai besaran kilometer, terbentang ke barat, timur, selatan dan utara dari pendopo. Di belakang pendopo, ada batu miring yang diyakini warga sekitar(belum dipastikan karena belum ada data maupun prasasti yang mendukung) merupakan tempat Gajahmada membaca ikrar "Sumpah Palapa", kemudian di belakangnya merupakan tempat pertapaan dan makam Raden Wijaya (yang juga merupakan simbolis, dan belum dipastikan bahwa benar merupan makam Raden Wijaya).
Pendiri kerajaan majapahit adalah Raden Wijaya yang bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardana atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana yang memerintah pada tahun 1293-1309.

Kondisi Pendopo Agung

Memasuki area Pendopo Agung Trowulan Mojokerto terlihat sebuah pintu gerbang berbentuk candi bentar bergaya Jawa kuno yang berada di pintu masuk ke Pendopo. Candi bentar adalah bentuk pintu gerbang yang bagian atasnya terpisah atau tidak bertangkup. setelah melewati gerbang Pendopo Agung Trowulan Mojokerto, di sebelah kiri kita melihat ada sebuah cungkup kecil yang di dalamnya terdapat sebuah tugu prasasti yang menyangga patung dada Mahapatih Gajah Mada. Patung tokoh yang wajahnya sangat terkenal itu diresmikan oleh Komando Pusat Polisi Militer pada tanggal 22 Juni 1986.

Pendopo Agung Trowulan
Gajah Mada

Dalam banyak buku sejarah,kita mengetahui jasa dari Mahapatih Gajah Mada dan sumpah nya yang populer, yang banyak ditulis dalam buku-buku sejarah di Indonesia. menurut kisah nya, Ketika pengangkatannya sebagai patih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka (1336 M) Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) bila telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton dalam teks Jawa Pertengahan yang berbunyi sebagai berikut :

Pendopo Agung Trowulan
Gapura

“ Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa” 

Pendopo Agung Trowulan
Kubur Panggung

Bergeser sedikit dari Tugu Mahapatih Gajah Mada tepat di Bagian halaman pendopo terdapat patung Raja Brawijaya yang berdiri di depan pendopo dengan dilindungi payung kerajaan di belakangnya. tepat di belakang Patung Raj Brawijaya terdapat sebuah pendopo besar dan Struktur pendopo agung ini bergaya khas bangunan tradisional Jawa.

Pendopo Agung Trowulan
Pendopo

Di dalam pendopo ini terdapat hampir keseluruhannya terbuat dari kayu, kecuali dasar pilar yang menggunakan umpak batu yang berasal dari jaman Majapahit. Area pendopo yang asri menbuat tempat ini sering dijadikan sebagai tempat untuk istirahat para pengunjung. Pada bagian sisi belakang pendopo terdapat beberapa relief yang menceritakan sejarah dari Kerajaan Majapahit. Di sebelah reliaf juga terdapat nama dari Raja-Raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit. Ada pula nama-nama Panglima Kodam Brawijaya dipahat di salah satu bagian dinding.

Pendopo Agung Trowulan
Relief bagian belakang

Lebih ke belakang lagi terdapat Petilasan Panggung, berupa bangunan joglo kecil yang dipisahkan oleh tembok dari area pendopo. Petilasan itu merupakan lokasi yang dipercaya sebagai tempat dimana Raden Wijaya melakukan semedi sebelum ia membuka pemukiman di hutan Tarik di tepian Sungai Brantas yang menjadi cikal bakal kerajaan Majapahit.

Pendopo Agung Trowulan
Tempat petilasan

Dihalaman barat dan selatan pendopo terdapat Batu Cancangan Gajah, semacam tiang batu yang diyakini oleh masyarakat dahulunya digunakan sebagai tempat mengikat Gajah kerajaan. Selain itu dibelakang pendopo terdapat makam – makam tua, orang setempat menyebutnya sebagai “Kubur Panggung”

Pendopo Agung Trowulan
Batu cacangan gajah

Kordinat Lokasi

7°33'58.9"S 112°22'47.7"E


0 komentar :

Posting Komentar