Ruteng Pu'u

Ruteng Pu'u alternatif desa adat selain Wae Rebo


Ruteng Pu'u adalah destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam; Desa ini juga menawarkan wawasan tentang kehidupan masyarakat Manggarai yang sangat kental dengan budaya adat dan tradisi leluhur. Terletak di kaki pegunungan yang subur, Ruteng Pu'u adalah tempat yang memungkinkan pengunjung untuk menyelami cara hidup masyarakat Flores yang lebih alami dan mendalam. Desa ini adalah rumah bagi Rumah Adat Manggarai, yang menjadi simbol dari struktur sosial dan spiritual mereka, serta merupakan tempat tinggal bagi masyarakat yang sangat menghargai hubungan mereka dengan alam dan leluhur. Desa ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan adat istiadat dan budaya yang masih sangat dijaga. Pengunjung yang datang ke Ruteng Pu'u akan disuguhi dengan pemandangan yang menakjubkan, serta kesempatan untuk memahami lebih dalam mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Manggarai, mulai dari pertanian, kerajinan tangan, hingga ritual adat. 

Ruteng Pu'u

Ruteng Pu'u terletak di Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa ini berada di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, yang membuatnya memiliki udara sejuk dan pemandangan alam yang sangat indah. Ruteng Pu'u merupakan salah satu desa adat yang memiliki sejarah panjang dalam kehidupan masyarakat Manggarai. Nama "Ruteng" sendiri diyakini berasal dari kata "Ruteng", yang dalam bahasa setempat berarti "tempat bertemu" atau "tempat beristirahat", yang menggambarkan sifat dari desa ini sebagai tempat yang penuh kedamaian. Sedangkan "Pu'u" adalah nama dari kelompok masyarakat yang tinggal di daerah ini, yang memiliki tradisi dan kebudayaan yang khas.

Suasana didalam rumah

Ruteng Pu'u terkenal dengan rumah adat yang disebut "Uma", yang memiliki arsitektur unik dan simbolisme mendalam. Rumah adat Manggarai ini memiliki bentuk yang khas, dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari ilalang atau daun kelapa. Uma memiliki struktur yang sangat simbolis, menggambarkan hierarki sosial, hubungan dengan alam, dan kepercayaan spiritual masyarakat Manggarai. Setiap rumah Uma memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. Selain itu, Ruteng Pu'u juga dikenal sebagai tempat yang memiliki pemandangan alam yang sangat menakjubkan, dengan latar belakang pegunungan dan sawah yang hijau serta udara yang sejuk. Tidak hanya sebagai destinasi wisata budaya, desa ini juga menawarkan kesempatan untuk menikmati ketenangan dan kedamaian, menjadikannya tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari keramaian kota.

Rumah adat

Di Ruteng Pu'u, sebagian besar rumah Uma masih digunakan sebagai tempat tinggal sehari-hari, serta tempat pelaksanaan upacara adat. Rumah Uma juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial masyarakat, seperti tempat pertemuan, perayaan, dan penyelenggaraan upacara adat yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Di dalam rumah Uma, terdapat pembagian ruang yang memiliki makna tertentu, serta setiap bagian rumah melambangkan hubungan dengan leluhur, alam, dan kekuatan spiritual.

Ciri khas rumah di ruteng

Ruteng Pu'u adalah tempat di mana berbagai upacara adat Manggarai sering dilaksanakan, seperti Upacara Perkawinan Adat, Upacara Penyambutan Tamu dari luar desa, serta ritual-ritual lain yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan spiritual. Setiap upacara memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Upacara adat ini biasanya melibatkan berbagai elemen, seperti tarian tradisional, musik, serta persembahan kepada leluhur.

Iconic

Filosofi hidup masyarakat Manggarai sangat berkaitan dengan konsep "kebersamaan" dan "harmoni". Mereka memandang alam sebagai sumber kehidupan yang harus dihargai dan dijaga. Setiap anggota masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan sosial mereka. Nilai-nilai kebersamaan ini tercermin dalam banyak aspek kehidupan mereka, termasuk dalam pola pertanian, perencanaan rumah tangga, dan pelaksanaan upacara adat. Ruteng Pu'u juga menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi kehidupan sehari-hari masyarakat Manggarai, dengan mengunjungi rumah adat Uma dan menyaksikan bagaimana masyarakat setempat hidup dan bekerja. Pengunjung juga bisa belajar tentang pertanian tradisional dan sistem terasering sawah yang digunakan di sini. Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan upacara adat Manggarai, yang sering dilaksanakan di Ruteng Pu'u. Upacara ini biasanya melibatkan tarian tradisional, nyanyian, serta persembahan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan alam. Ritual-ritual ini memberikan pengunjung kesempatan untuk merasakan kedalaman tradisi masyarakat Manggarai yang sangat menghargai nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas..

Interior

Ruteng Pu'u menawarkan pemandangan alam yang luar biasa dengan latar belakang pegunungan, sawah terasering, dan rumah adat Uma yang ikonik. Bagi para penggemar fotografi, ini adalah tempat yang sangat ideal untuk mengambil foto-foto alam yang menakjubkan. Pemandangan matahari terbenam di desa ini, dengan langit yang berubah warna dan keheningan alam, menjadi objek foto yang sangat menarik. Bagi para wisatawan yang gemar berpetualang, Ruteng Pu'u juga menawarkan beberapa jalur trekking untuk menjelajahi alam sekitar. Anda bisa menjelajahi hutan sekitar atau berjalan di antara terasering sawah yang hijau, yang memberikan pengalaman langsung menikmati keindahan alam Flores yang masih alami dan belum terjamah oleh banyak orang.

Akses Lokasi

Ruteng Pu'u terletak sekitar 16 km dari pusat kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Perjalanan menuju desa adat ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa. Rute perjalanan menuju Ruteng Pu'u sangat mudah dijangkau, meskipun kondisi jalan kadang-kadang berbukit dan berbatu, namun tetap cukup aman untuk dilalui.

Pohon ditengah pemukiman
Untuk mencapai Ruteng, pengunjung dapat terbang terlebih dahulu ke Bandara Komodo di Labuan Bajo, yang merupakan bandara internasional terdekat. Dari Labuan Bajo, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan darat menuju Ruteng, yang memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam. Alternatif lainnya, pengunjung juga dapat menggunakan transportasi darat langsung dari Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang membutuhkan waktu perjalanan sekitar 8-10 jam.

Ruteng Pu'u adalah sebuah desa adat yang memiliki banyak daya tarik, baik dari sisi budaya, sejarah, maupun keindahan alamnya. Terletak di jantung Pulau Flores, desa ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan udara yang sejuk, serta kehidupan masyarakat yang masih sangat terikat dengan tradisi dan adat istiadat leluhur. Rumah adat Uma yang ikonik, sistem pertanian terasering yang menakjubkan, serta berbagai ritual adat yang masih hidup, menjadikan Ruteng Pu'u sebagai destinasi wisata yang sangat berharga bagi siapa pun yang ingin merasakan kedalaman budaya Manggarai.

Selain itu, Ruteng Pu'u juga merupakan tempat yang tepat untuk melarikan diri dari kehidupan kota yang sibuk. Keindahan alam yang tenang, suasana yang damai, dan interaksi dengan masyarakat lokal akan memberikan pengalaman wisata yang autentik dan mendalam. Bagi siapa pun yang tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai kehidupan tradisional masyarakat Flores dan menikmati keindahan alamnya, Ruteng Pu'u adalah tempat yang wajib dikunjungi.

Kordinat Lokasi

8°36'42.7"S 120°26'45.4"E

0 komentar :

Posting Komentar