Gua Santa Maria Rawaseneng

 Gua Maria Rawaseneng,Berdoa dan berkarya dalam sunyi


Temanggung, sebuah kabupaten yang terletak di antara dua gunung besar, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, dikenal dengan keindahan alamnya yang menawan. Selain pesona alamnya, Temanggung juga memiliki sejumlah situs spiritual yang menjadi tujuan bagi mereka yang ingin mencari ketenangan batin, salah satunya adalah Pertapaan Santa Maria Rawaseneng. Tempat ini memiliki sejarah panjang dalam kehidupan spiritual umat Katolik di Indonesia dan merupakan salah satu tempat ziarah yang terkenal di wilayah Jawa Tengah. Di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, pengunjung dapat merasakan pengalaman spiritual yang mendalam, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Suasana alam yang sejuk, dipadukan dengan tempat yang penuh dengan nuansa religius, menjadikan tempat ini sebagai pilihan bagi mereka yang ingin berdoa, bermeditasi, atau sekadar merenung dalam kedamaian.

Taman Doa Rawaseneng

Pertapaan Rawaseneng ini memiliki Taman Doa yang dibangun dengan tujuan untuk menciptakan ruang bagi umat untuk berdoa dan merenung, serta menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan spiritual. Keberadaannya semakin populer seiring waktu, karena keindahannya yang memukau dan atmosfir yang penuh dengan ketenangan. Taman Doa ini menawarkan suasana alam yang asri, sejuk, dan jauh dari keramaian. Tempat ini sangat cocok untuk umat yang ingin merenung, berdoa, atau sekadar menikmati waktu tenang di tengah-tengah kebun kopi dan atmosfer yang tenang.

Tentang Rawaseneng

Taman Doa atau Gua Maria Rawaseneng ini masih satu kompleks dengan Biara Pertapaan Santa Maria Rawaseneng adalah merupakan biara para rahib Katolik dari Ordo Trapis (O.C.S.O.) yang terletak di Desa Ngemplak, Kandangan, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sekitar 14 kilometer di sebelah utara Kota Temanggung yang sering berkabut. Desa Ngemplak berada di ketinggian 500–825 mdpl (meter di atas permukaan laut), dengan permukaan tanah berbukit di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Pertapaan ini didirikan secara resmi pada tanggal 1 April 1953.

Santa Maria Rawaseneng

Keseluruhan kompleks Pertapaan Rawaseneng seluas 178 hektar; Selain biara sebagai tempat tinggal para rahib, di dalam kompleks pertapaan juga terdapat gereja, taman doa, wisma retret, perkebunan kopi dan peternakan sapi perah beserta industri-industri pengolahannya. pertapaan dengan luas 137 – 150 hektar merupakan perkebunan kopi robusta. Belakangan lahan tersebut juga ditanami tanaman-tanaman lain yang bernilai ekonomis seperti pisang raja, ketumbar, dilem (nilam jawa), dan berbagai pohon peneduh untuk dimanfaatkan kayunya. Sebagian lahan dalam kompleks pertapaan merupakan hutan yang dipertahankan sebagai area konservasi.

Sumber mata air

Sebagaimana para rahib dalam biara Trapis lainnya, rahib-rahib yang menghuni Pertapaan Rawaseneng menjalani hidup dengan misi doa dan kerja tangan. Hasil pekerjaan tangan di perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan industri roti/kue menjadi sumber nafkah utama para rahib di Pertapaan Rawaseneng, sehingga mereka tidak hidup dengan mengandalkan sumbangan umat.

Gua Maria

Kembali ke Taman Doa Rawaseneng, Tempat ini menawarkan berbagai hal yang dapat dinikmati oleh para peziarah, baik itu dalam konteks spiritual maupun rekreasi. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilihat di taman doa ini:

  1. Patung Bunda Maria 

    Salah satu ikon utama dari Taman Doa Rawaseneng adalah patung Bunda Maria yang besar dan megah. Patung ini diletakkan di area terbuka taman, dan menjadi titik pusat perhatian bagi umat Katolik yang datang untuk berdoa. Patung ini menggambarkan sosok Bunda Maria dalam pose yang penuh damai, mengundang pengunjung untuk merenung dan berdoa.

  2. Pemandangan alam kebun kopi

    Area sekitar taman doa juga dipenuhi dengan pepohonan kopi dan tanaman hijau lainnya, menciptakan suasana yang sangat sejuk dan menyegarkan. Pemandangan ini sangat cocok untuk pengunjung yang ingin bersantai atau bermeditasi di alam terbuka.

  3. Area Doa dan Meditasi

    Taman ini menyediakan beberapa area yang digunakan untuk doa pribadi dan meditasi. Terdapat beberapa bangku yang ditempatkan di tempat yang sepi dan teduh, di mana pengunjung bisa duduk dengan nyaman sambil berdoa atau merenung. Suasana yang tenang dan jauh dari keramaian kota memberikan kesempatan bagi peziarah untuk merenung, berdoa, dan meresapi kedamaian batin. Banyak orang yang datang ke tempat ini untuk mencari ketenangan jiwa dan memperdalam kehidupan spiritual mereka.

  4. Jalan Setapak Menuju Taman

    Untuk menuju taman, pengunjung akan melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh pepohonan dari kebun kopi dan tanaman hias. Perjalanan ini memberikan pengalaman menyelami ketenangan alam, dengan suara alam yang menenangkan dan pemandangan yang asri.

  5. Air Sendang
    Di sudut taman tersedia air sendang alamai yang mengalir deras yang dialirkan melalui pipa-pipa air, air ini dapat digunakan para peziarah untuk membilas tubuh maupun untuk dikonsumsi atau dibawa pulang. Air dari sumber sendang ini jugalah yang mengairi Biara ini.

  6. Kapel untuk Misa dan Ibadah
    Di dalam area taman, terdapat kapel kecil yang sering digunakan untuk peribadatan, misa, atau doa bersama. Kapel ini menawarkan atmosfer yang tenang, di mana umat dapat merayakan ibadah dalam kesederhanaan dan kedamaian.

Taman Doa Rawaseneng dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai, di antaranya Taman ini menyediakan area parkir yang cukup luas dan mudah diakses. Area parkir ini memadai untuk menampung kendaraan pengunjung yang datang baik dengan mobil pribadi maupun bus. 
Dilokasi parkir ini juga tersedia toko yang menyediakan hasil pengelolaan dari para rahib di Pertapaan Rawaseneng, mulai dari minuman sampai makanan dan juga aksesoris rohani.

Sumber air

Di samping toko tersebut tersedia Fasilitas toilet yang bersih dan terawat, bagi peziarah yang hendak menginap dan melakukan retret pribadi juga disediakan tempat oleh pengelola, peziarah dapat menghubungi kantor pengelola nya secara langsung.

Pelataran doa

Kapel di Taman Doa Rawaseneng menjadi pusat kegiatan ibadah dan doa, dengan fasilitas yang nyaman untuk perayaan misa atau doa bersama. Pengunjung yang ingin beribadah dapat melakukannya dengan khusyuk di dalam kapel yang tenang.Peziarah juga dapat menjalani ibadah jalan salib yang mengarah ke taman doa. Di sepanjang jalan ini, para peziarah akan menyusuri perkebunan kopi yang dikelola para rahib di Pertapaan Rawaseneng.

Kordinat Lokasi

7°13'07.3"S 110°12'41.3"E

0 komentar :

Posting Komentar