Gua Maria Sriningsih

Para Pencari Tuhan (Bagian I Edisi Sriningsih)


7. Pemberhentian Ketujuh (Gua Maria Sriningsih)

Setelah pemberhentian kami di Gua Maria sendang rosario Gunung Kidul, Kira-kira jam setengah 4 sore perjalanan kami lanjutkan, dengan tujuan mengejar matahari supaya sampai di Klaten tidak terlalu malam. dan agenda selanjutnya adalah mengunjungi Gua Maria Sriningsih, yang letaknya katanya di perbatasan Yogya dan Klaten, GPS pun kami pasang dan mengikuti kata Mbak Gps yang setia memandu kami. saat sampai di Gua Maria Sriningsih Jam menunjukkan Pukul 5 sore lebih, karena dalam perjalanan, kami memiliki ide untuk menyempatkan mengelilingi candi Prambanan dikarenakan kami belum pernah ke candi Prambanan.
sesaat tiba di pelataran parkir Gua Maria Sriningsih, kami sempat kebingungan tidak ada warung makan yang buka disana (jangankan buka, spanduk warung atau tempat yang menyerupai tempat makan saja tidak ada). apa boleh buat, suatu kesalahan kami yang menunda makan di jalan, karena berharap di lokasi Gua Maria ada warung makan.
Dengan tenaga yang tersisa dan perut yang kelaparan kami mulai menaiki satu persatu tangga demi tangga, dan ternyata tangga nya banyak juga ya. karna tangga yang menuju gua Maria termasuk dari rangaian jalan salib

Gua Maria Sriningsih


Gua Maria Sriningsih


Gua Maria Sriningsih
Relief Jalan Salib

Setelah melangkah tangga-tangga, mulai tampak tanda dari keberadaan gua Maria yang kami tuju, sehingga semangat yang sudah mulai kendor menjadi bersemangat kembali.

Gua Maria Sriningsih

Aura Spiritual di Gua Maria Sendang Srinigsih

Gua Maria Sriningsih merupakan tempat ziarah berupa mata air abadi dan terletak di Gayamharjo, antara Bukit Ijo dan Mintorogo. menurut ceritanya sendang sriningsih merupakan danau bawah tanah, sekarang bagian pinggirnya telah disemen dan bagian atasnya ditutup dengan seng untuk menjaga kebersihan air. Riwayat Sendang Sriningsih dimulai pada tahun 1934, ketika seorang Jesuit bernama D Hardjosuwondo SJ yang ditugaskan di Dusun Jali berkunjung ke sendang yang dulu masih bernama Sendang Duren. Terpesona oleh aura spiritualnya, ia kemudian membangun lokasi sekitar sendang itu menjadi tempat ziarah dan kemudian menamai ulang sendang menjadi Sendang Sriningsih, artinya perantara rahmat Tuhan pada umatnya.

Gua Maria Sriningsih

Sedangkan Gua Maria setinggi 4 meter berada tepat di sebelah kanan sendang Srininsih tersebut. cukup luas dan cukup nyaman bagi peziarah yang berdoa di Gua Maria ini, karena terdapat dua Pohon beringin yang besar dan rindang.

Gua Maria Sriningsih


Gua Maria Sriningsih


Gua Maria Sriningsih

Tepat di sebelah Kanan Gua Maria, ada sebuah bukit, dan disana terletak sebuah Patung salib besar yang menandakan pergantian Milenium. dan bagi para peziarah dapat berdoa dan menyalakan lilin di bawah salib tersebut.

Gua Maria Sriningsih

Gua Maria Sriningsih


Gua Maria Sriningsih
Pemandangan dari atas bukit

Bagi para peziarah yang lelah ataupun berencana hendak menginap dapat beristirahat dengan nyaman, karena di lokasi Gua Maria terdapat dua pendopo yang besar, dan bagi para peziarah yang mau ke kamar mandi tersedia kamar mandi yang bersih dan nyaman yang terletak di bagian bawah dari lokasi tempat doa Gua Maria Sriningsih.

Gua Maria Sriningsih
Lokasi kamar mandi

Dan bagi kami yang mulai kelaparan, apa boleh buat kami tidak jadi menginap di Gua Maria Sriningsih, kami harus mengisi perut kami yang seharian belum terisi nasi. dan terpaksa kami harus melanjutkan perjalanan ke lokasi Gua Maria selanjutnya sembari mencari warung makan, tetapi bagi para peziarah yang mau makan kecil-kecilan seperti mie instan atau sejenisnya jangan khawatir ada warung tersedia tetapi mereka tidak menyediakan makanan yang berat-berat.

Gua Maria Sriningsih
Gua Maria di malam hari

Acara rutin : Pembukaan & penutupan bulan Maria (Mei & Oktober), prosesi obor dari Gereja Marganingsih, doa jalan salib dan misa (pkl.21.00) di gua & novena malam Jumat Kliwon

Gua Maria Sriningsih


Kordinat Gua Maria Sriningsih : 

S7°47'57" E110°31'37"




0 komentar :

Posting Komentar