Para Pencari Tuhan (Bagian I Edisi Marganingsih)
Setelah perjalan dari Gua Maria sendang Sriningsih, kami melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Marganingsih (kelihatanya kedua Gua Maria ini masih satu saudara ya....). di tengah perjalanan kami sempatkan untuk mengisi perut kami yang lapar dari tadi yang belum terisi makanan, karena pengalaman sebelumnya berharap di Gua Maria ada warung makan, dan ternyata tidak ada.
Oke, setelah makan perjalanan pun kami lanjutkan ke Destinasi selanjutnya, dan ternyata lokasi Gua Maria yang kami tuju tidak terlalu jauh dengan lokasi kami makan, dan ternyata Gua Maria Marganingsih tersebut masih di pinggir jalan raya tepatnya di Ds. Ngaren, Bayat - Klaten (Yogyakarta - Solo, Pertigaan Bendo Gantungan Klaten arah Bayat). oalah.... kalau tau di pinggir jalan raya begini kami lebih baik makan di dekat sini dan tidak perlu khawatir soal makan.
kemudian kami masuk kedalam pelataran Gua maria Marganingsih, yang kelihatannya dari depan kelihatan tertutup dan sepi, tapi jangan khawatir memang penampakan dari depan nya seperti itu
Begitu masuk, peziarah dihadapkan pada dinding bebatuan yang melapisi hampir setiap lereng bukit. Memang hampir seluruh bebatuannya merupakan tiruan dari tangan-tangan perupa. Namun, keberadaannya seolah suatu gambaran pengolahan hidup yang begitu mendalam dan keras. Apalagi ketika mesti menapaki laku jalan salib. Jalan yang disajikan cukup mendaki dengan 14 peristiwa salib Kristus yang terbagi dalam tujuh teras, di lereng bukit itu. Masing-masing teras dihubungkan jalan berundak.Marganingsih dalam bahasa Jawa berarti jalan mengalirnya kasih.
Gua Maria Marganingsih yang diberkati Mgr lgnasius Suharyo Pr, Minggu. 27 Oktober 2002 ini meskipun di pingiran jalan raya, tetapi di daerah pelataran Gua suasana nya termasuk khusyuk dan nyaman, dan di daerah pealtaran Gua terdapat pepohonan besar yang rindang yang mencegah dari sengatan matahari lansung dan juga menimbulkan rasa nyaman dan tenang.
Nah, bagi para peziarah yang backpaker seperti kami tidak perlu khawatir, karena di lokasi Gua Maria terdapat tempat makan yang banyak, dan kami pernah menikmati sarapan di depan Lokasi Gua Maria seporsi nasi rames hanya di labeli Rp2.500, dan sudanh kenyang. dan bagi peziarah yang mau menginap di Gua Maria tersedia Pendopo yang cukup nyaman di bagian bawah Gua Maria dekat bagian parkiran kendaraan. dan Koster penjaga juga menawarkan untuk menginap di rumah nya. bagi para peziarah yang mau membersihkan badan tersedia kamar mandi, meski kamar mandi nya terbatas dan agak kurang nyaman. (lagian ngapain di kamar mandi lama-lama?). dan bagi peziarah yang hendak menyalakan lilin, di sediakan kotak lilin, dan para peziarah dapat memakainya, tetapi jangan lupa di bayar ya....
Pendopo |
Kotak lilin |
Bagi peziarah maupun yang sekedar berdevosi di Gua Maria, kurang sreg namanya kalau belum merasakan, meminum air sendang dari Gua Maria. letak sendang berada di bagian bawah pelataran Gua Maria dan berada di dekat pendopo. para peziarah tinggal mencari kendi raksasa, maka di situlah letak air sendang nya, dan sudah di alirkan melaui keran-keran air.
Tempat Air suci |
Kordinat Gua Maria Marganingsih :
S7° 47' 2.0" E110° 37' 45.3"
0 komentar :
Posting Komentar