Candi Dwarawati

Candi Dwarawati, Kesunyian malam di tengah kebun kentang


Setelah dibahas dalam halaman sebelumnya tentang candi-candi di dataran tinggi Dieng, Ada banyak candi yang terdapat di Dieng ini, baik yang berkelompok-kelompok maupun yang sendiri-sendiri. dalam pembahasan sebelumnya di dataran tinggi ini ada Candi Bima, Kelompok Candi Gatotkaca, candi Dwarawati dan kelompok Candi Arjuna.untuk dalam halaman ini dibahas tentang Candi Dwarawati. kalau candi yang ada di dataran tinggi dieng ini merupakan candi yang diberi nama tokoh pewayangan, lain lagi dengan candi Dwarawati ini. Candi Dwarawati merupakan satu-satunya candi yang namanya tidak berdasarkan epos Mahabarata. Dwarawati merupakan nama Ibukota Kerajaan Dwarata yang ada di India. Pemberian nama ini dikarenakan bangunan candi mirip dengan candi-candi yang ada di India.

Candi Gatotkaca

Candi Gatotkaca, Yang tersisa dari Kelompok candi


Di dataran tinggi Dieng memiliki kekayaan alam dan spot wisata yang mengundang banyak wisatwan Mulai dari perbukitan nan hijau, kawah-kawah aktif yang cantik, perkebunan warga yang elok, hasil bumi yang masih segar, serta tempat bersejarah berupa candi-candi kuno yang dulu pernah jaya, dan itu terlihat dari beberapa lokasi candi di dataran tinggi ini. ada Candi Bima, Kelompok candi Pandawa Lima, Kelompok Candi Dwarawati dan Kelompok Candi Gatotkaca. Candi-candi ini merupakan candi Hindu yang beraliran Syiwa, yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9, dan diduga sebagai candi tertua di pulau Jawa.

Kawah Candradimuka Dieng

Kawah Candradimuka, Kawah dengan kisah pewayangan


Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20°C di siang hari dan 6-10°C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian. sehingga jangan heran apabila di kawasan Dieng ini banyak lokasi kawah yang dijadikan sebagai objek wisata maupun sebagai objek pembangkit listrik.

Kawah Sikidang

Kawah Sikidang, Legenda masyarakat jaman dahulu


Dieng merupakan suatu dataran tinggi yang dahulunya merupakan sebuah Gunung berapi purba yang aktif menyemburkan lahar panas sehingga menyebabkan reruntuhan dan lonsoran di sekitar gunung tersebut dan terjadilah dataran Tinggi Dieng, Gunung ini masih merupakan Gunung berapi aktif sehingga disekitar dataran tinggi Dieng ini ada banyak titik gumpalan asap Belerang yang tersebar di daerah ini. sebut saja Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, Kawah Sileri, Kawah Banteng, Kawah Timbang, Dll.
Tetapi ada salah satu objek wisata Kawah di dataran tinggi Dieng ini merupakan suatu legenda yang tersebar di Masyarakat sekitar, banyak masyarakat sekitar yang meyakini legenda awal kawah tersebut. nama kawah itu adalah Kawah Sikidang. Nama kawah Sikidang di ambil dari kata “KIDANG” yang dalam bahasa Indonesia berarti Kijang. Binatang ini memiliki karasteristik yg suka melompat2. Seperti hal nya uap air dan lava berwarna kelabu yg terdapat di kawah sikidang ini selalu bergolak dan munculnya berpindah2 bahkan melompat seperti kijang.

Candi Bima

Candi Bima Dieng, terpisah dari "teman" Candi yang lain


Dieng

Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.tidak pernah bosan-bosan nya orang yang membicarakan dan membahas lokasi dataran tinggi ini, ada banyak ragam wisata yang ditawarkan di tempat ini, dan jarak antara masing-masing objek wisata ini tidak begitu berjauhan. banyak para wisatawan mengira di Dieng ini hanya terkenal dengan Wisata Telaga dan Wisata kawahnya, tetapi siapa sangka ada juga Objek wisata sejarah yang tidak boleh kita lewatkan apabila berkunjung ke dataran tinggi Dieng ini.

Gardu Pandang Tieng

Melihat Sunrise dari sudut pandang yang lain di Dieng

Dieng memang selalu memeberikan banyak destinasi untuk para penikmat wisata yang berkunjung kedaerah Dieng, banyak momen yang tidak terlupakan oleh wisatawan yang datang kesini, dan selalu membuat kerinduan bagi wisatawan untuk datang lagi dan lagi ke Negri diatas awan atau negri tempat para dewa ini. setelah memasuki kawasan DIeng yang ditandai dengan Gapura yang bertuliskan "Dieng Plateau" beberapa menit lagi menuju ke Daerah dataran Tinggi dieng ini, ada sebuah objek wisata yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.

Candi Mendut

Candi Mendut, Candi pemujaan kepada  Awalokiteśwara, Maitreya, vajrapāṇi


Candi Mendut merupakan suatu destinasi wisata sejarah yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah candi Borobudur, karena Candi Mendut ini hanya berjarak 3 kilometer dari Candi Borobudur, dan setiap wisatawan yang hendak berkunjung ke Candi Borobudur akan melewati Candi Mendut ini. dan salah satu yang menarik adalah apabila kalau kita melihat peta, antara candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur akan membentuk suatu garis lurus.

Punthuk Setumbu

 Punthuk Setumbu, Surganya Para Pemburu Sunrise

Momen Sunrise atau Matahari terbit bagi sejumlah para wisatawan merupakan sebuah target saat menunjungi suatu daerah wisata. banyak para wisatawan yang sudah bersiap dengan kamera nya sebelum matahari yang dinanti akan muncul, bahkan harus merelakan waktu untuk beristirahatnya berkurang demi menyaksikan Sang surya menampakkan wajahnya sebagai pertanda permulaan hari. Pesona dan eksotisme cahaya matahari di awal pagi itu menjadi magnet nan memukau bagi para penyuka petualangan. di Indonesia, banyak tempat favorit untuk menyaksikan sunrise. Tentu kita mengenal nama Gunung Penanjakan di Jawa Timur sebagai lokasi terbaik untuk melihat matahari terbit sekaligus melihat keindahan tiga gunung lainnya, Semeru, Bromo, dan Batok.

Candi Pawon

Candi Pawon, Candi unik yang terlupakan


Kalau mengunjungi daerah wisata Borobudur, mungkin bagi banyak wisatawan akan mengunjungi Candi Borobudur, yang merupakan Candi terbesar di dunia yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. dan selain itu banyak juga para wisatawan akan mengunjungi candi Mendut yang berada di desa Mendut yang hanya berjarak sekitar 3 Kilometer. tetapi ada satu candi lagi yang banyak dilupakan para wisatawan saat berkunjung ke daerah Borobudur ini, yaitu Candi Pawon.

Air Terjun Semirang

Air terjun Semirang, salahsatu Air terjun di kaki Gunung Ungaran


Kabupaten Semarang memang memiliki banyak detinasi wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun internasional. ada wisata sejarah dengan candi, Benteng, monumen ataupun kota tuanya, ada juga wisata kuliner yang tersebar di beberapa penjuru Kabupaten Semarang, tetapi jangan Lupa Kabupaten Semarang memiliki banyak destinasi Wisata Alam yang tidak bisa kita lupakan, terutama destinasi Wisata alam ini terdapat di Kota Ungaran dan berada tepat di Kaki Gunung Ungaran. banyak destinasi wisata alam yang di suguhkan di kaki Gunung ungaran seperti curug Lawe (disini dan disini), umbul Sidomukti, pondok kopi dan curug-curug lainnya yang tersebar di berbagai kaki Gunung Ungaran.

Gua Maria Sendang Ratu Kenya

GM. Sendang Ratu Kenya, menikmati keindahan dan misteri di kesunyian


Sejarah

Kabupaten Wonogiri memiliki beberapa Gua Maria, selain Gua Maria sendang Klayu yang berada di kecamatan Ngadirojo. ada juga Gua Maria Sendang ratu Kenya yang sudah sering di dengar dan di bicarakan oleh para peziarah. menurut kisah awal mulanya ada sebuah sendang  terletak di lereng gunung Dusun Ngampohan, Giriwoyo, sekitar 50 km di sebelah selatan Kota Wonogiri. Sendang itu tepatnya berada di tepi jalan raya antara Baturetno dan Giritontro, sekitar 10 km arah barat daya dari kolam kecil Baturetno. Sendang ini tidak terlalu luas, namun berongga cukup besar. Karena itu masyarakat menyebutnya Sendang Growong. Di samping sendang itu ada pohon unut (sejenis pohon beringin) yang dijadikan dhayangan oleh warga setempat. Jadilah tempat itu dikenal dengan sebutan Dhayangan Growong. Namun Dhayangan Growong ini berubah menjadi tempat angker setelah diberi makhluk halus oleh Ki Somejo, tokoh kejawen karismatik setempat.

Gua Maria Sendang Klayu

Gua Maria Fatima Sendang Klayu Wonogiri


Wonogiri

Wonogiri adalah kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan lansung dengan dengan ProvinsimJawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Pacitan. Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain sebagainya. Di antaranya obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, Wisata Spiritual Kahyangan, Air Terjun Setren, Goa Putri Kencono, Wisata Gantole dan wisata Pantai Banyutowo dan Nampu. untuk wisata Gua Maria, di Wonogiri ada beberapa Gua Maria yaitu Gua Maria Sendang Ratu Kenya yang sudah sering kita dengar dan Gua Maria Fatima Sendang Klayu.

Simpang Lima Gumul Kediri

Simpang lima Gumul, Arc de Triomphe nya Indonesia


Jika mendengar nama L’arch D’ Triomphe, apa yang terpikirkan di benak Anda? Perancis? Liberté, égalité, fraternité motto resmi Prancis? atau Napoleon Bonaparte yang tersohor itu? Anda benar. Semua itu merupakan nilai – nilai yang terefleksikan dari Monumen Kejayaan di Perancis. Namun jika monument yang serupa ada di Kediri, apakah yang terpikirkan di benak Anda? atau anda berfikir mana ada Monumen seperti L’arch D’ Triomphe yang tersohor itu ada di Indonesia.

Simpang Lima Gumul

Ya, memang ada monumen seperti L’arch D’ Triomphe, namanya adalah Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat "SLG" . Monumen ini merupakan salah satu bangunan yang menjadi ikon Kota Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. SLG mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008, yang digagas oleh Bupati Kediri saat itu, Sutrisno. Bangunan ini terletak di Desa Tugurejo,Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnnya di pusat pertemuan lima jalan yang menuju keGampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten.

Curug Benowo

Eksplorasi Curug Lawe dan Benowo


Curug Lawe dan Curug Benowo yang terletak di desa kalisidi yang jarak nya tidak begitu jauh, yang kelihatannya cuma di batasi oleh perbukitan. Kami sudah beberapa kali mengeksplorasi Curug Lawe ini (lihat disini dan disini), tetapi untuk menuju ke Curug Benowo belum pernah sekalipun kami datang kesana, karena keterbatasan waktu dan tenaga yang tersisa. akhirnya setelah memiliki watu dan tenaga yang banyak kami memiliki niat untuk mengeksplorasi kedua Curug tersebut secara bersamaan, jadi sekali merengkuh dayung dua-tiga pulau terlampaui. sekali mengeksplorasi daerah kalisidi dua Curug tereksplorasi. :)