Eksplorasi Curug Lawe

Curug Lawe, air terjun yang tersembunyi

Penasaran dan kemauan 

Beberapa hari yang lalu kami mencoba mengeksplorasi lagi curug lawe. Dan di blog saya sebelumnya pernah di ulas tentang perjalanan kami ke curug lawe (klik disini). Tetapi kalau mengunjungi keindahan alam Indonesia ini sekali kunjungan tidaklah cukup, ada rasa ingin mengunjungi lagi, ada rasa kerinduan di benak saat membahas curug lawe lagi dengan teman-teman, meskipun jalan menuju curug lawe dari parkiran bukanlah jarak yang dekat (dari bendungan sekitar 1,5km) dan membayangkan track yang akan kami lalui dan sisa-sisa energi menuju kesana yang benar-benar menguras energi dan memeras keringat,selain itu track yang kami lewati bukanlah jalan yang lurus-lurus saja seperti melewati jalan yang mendatar sepanjang tali air, tetapi di sebelah nya ada juga jurang yang sangat dalam. Dan dibutuhkan konsentrasi penuh, dikarenakan lebar jalan tali air tersebut tidak lebih dari 50cm.

Curug Lawe
Jalan dari parkiran menuju kebun cengkeh
Curug Lawe
Jalan turunan menuju tali air
Curug Lawe
Tali air 
Curug Lawe
Lebar tali air yang sempit dan di kanan jurang
Setelah melewati bendungan (cerita sebelumnya yg lebih lengkap klik disini). Jalan yang dilalui mulai menanjak dan berbatu dan cendrung curam dan tajam. Dalam bahasan curug lawe sebelumnya jalan hanya setapak dan batu-batu tajam, tetapi kondisi saat ini lebih layak karena sudah ada tangga- tangga yang disediakan pengelola curug lawe berupa tumpukan karung yg berisi tanah maupun pegangan besi pada jalan yang menanjak bahkan saat kita melewati sungai yang dulunya harus basah-basahan sekarang tersedia jembatan kayu.

Curug Lawe
Jembatan Kayu saat menyebrangi aliran sungai
Curug Lawe
Jembatan Kayu saat menyebrangi aliran sungai

Jalur 

Pada saat kami mengeksplorasi curug lawe untuk keduakalinya, kami memasuki parkiran curug lawe jam 15:00 wib,  pada saat itu musim hujan, dan sepanjang perjalanan juga hujan mengguyur kami.
Memang jalan menuju curug lawe sering terjadi longsor terutama pada jalur tali air dan pada saat musim penghujan ini banyak terjadi longsor, dan pada saat itu juga kami menemukan pohon yang tumbang karena longsoran.


Curug Lawe
Longsoran pada tebing yang menyebabkan pohon tumbang


Yang unik dari tempat wisata curug ini, selain kita bisa menemukan dua curug yang berbeda karakteristik, jalur tracking yang menantang, ada satu lagi keunikan, kita bisa menemukan lutung yang melompat dari satu pohon ke pohon lain, tapi kita harus ekstra hati-hati kalau kehilangan konsentrasi bisa-bisa kita terpeleset jatuh ke jurang, seperti teman saya yang kehilangan konsentrasi gara-gara lutung jadi jatuh ke jurang. Dan untung saja ada pohon kecil yang jadi pegangan teman saya. Untung saja Tuhan masih melindungi kami.

Curug Lawe
Area pandang lutung, tapi tetap konsentrasi ya
Setelah bendungan, kita akan menemukan dua buah pohon sendal, dimana sendal-sendal yang putus karena korban keganasan track menuju curug lawe yang sengaja di sumbangkan para pengunjung yang melewati jalur tersebut. Dan dikarenakan memang jalur menuju curug lawe terjal, tanjakan, licin dan berbatu di harapkan memakai sepatu tracking atau sandal gunung, dan kalau anda memakai sandal biasa siap-siap untuk menyumbangkan sandalnya di pohon sandal, malah lebih di anjurkan untuk berjalan dengan kaki telanjang saja.

Curug Lawe
Salah satu pohon sandal
Sayangnya kami masih juga gagal untuk mengeksplorasi curug benowo dikarenakan waktu yang sangat terbatas. Dan sekedar informasi dari pengelola untuk mencapai curug lawe dari curug benowo kita tidak perlu lagi memutar jalur yang kita lalui, tetapi cukup dengan mengikuti police line (garis polisi) yang telah di pasang oleh pengelola curug, dan untuk saat ini jalur menuju curug lawe cuma satu saja, tidak seperti informasi di blog-blog lain yang membahas curug lawe yang menyebutkan ada dua jalur.
Untuk menuju curug lawe memang banyak view yang menarik, ada lokasi pandang lutung, aliran sungai yang jernih, bendungan, pohon sandal ada juga jembatan tali air yang banyak dijadikan momen untuk mengambil foto disana.

Curug Lawe


Curug Lawe
tong sampah yang di sumbangkan my trip my adventure


Curug Lawe
Jembatan tali air salah satu objek yang menarik
Curug Lawe


Curug Lawe

setelah beberapa lama menapaki jalan setapak yang terjal dan licin akhirnya kami sudah mulai menemukan tanda-tanda bahwa curug lawe sudah di depan mata dengan adanya sebuah aliran sungai yang agak deras yang di salah satu bagian nya banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk berendam maupun berenang di lokasi tersebut

Curug Lawe


setelah dari aliran sungai tersebut ada tracking tanjakan yang menantang, dan merupakan tracking terakhir yang termasuk kategori berat, karena akan ada jalanan menanjak yang memiliki anak tangga dari batu-batu yang tajam dan licin, dan lebar nya hanya cukup dilalui untuk satu orang saja. sehingga para pengunjung yang berlalu-lalang hendaknya saling mengalah memberi kesempatan pada yang lainnya.
nah, akhirnya ketemu juga salah satu surga itu. 

Curug Lawe


Curug Lawe


Curug Lawe


Curug Lawe


Curug Lawe

Suatu kepuasan jika kita berhasil menemukan curug lawe, rasa lelah dan rasa penasaran akhirnya lunas sudah, karena  dibayar dengan keindahan yang tidak bisa diungkapkan. dan sebagai catatan pada musim hujan curah air di curug lawe menjadi besar, dan diharapkan para pengunjung lebih berhati-hati dan selalu waspada dengan penaikan debit air terjun nya. tetapi saat hujan pun air dari curug lawe tetap jernih beda dengan beberapa curug yang lain nya ketika hujan warna air berubah menjadi coklat.

Selamat berwisata dan berpetualang kawan...

Kordinat Lokasi :

Curug lawe :7°09'37"S 110°21'17"E
Tempat Parkir : 7°08'31.4"S 110°21'36.9"E


1 komentar :

Prie mengatakan...

Makasih gan,.... nice post,... kapan kapan klo mau explore curug benowo mampir di warung primitive Community, .. (yang ada pohon sandalnya),....
Primitive Community

Posting Komentar