Candi Ijo

Candi Ijo, Candi tertinggi di DIY



Apabila anda menyusuri candi-candi di Prambanan, ada berderet candi-candi peninggalan yang dimulai dari abad ke-9, baik Candi Hindu, Buddha maupun percampuran nya, Candi yang berukuran besar maupun candi kecil. Candi di daerah perbatasan DIY dan Klaten ini contohnya, Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Sewu, Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Ratu Boko dan Candi Ijo. Candi Ijo tidak jauh dari Candi Ratu Boko. candi ini berjarak sekitar 4km ke arah tenggara. Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung. Posisinya berada pada lereng bukit dengan ketinggian rata-rata 425 meter di atas permukaan laut. Candi ini dinamakan "Ijo" karena berada di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo. oleh karena ketinggiannya ini, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.

Candi Sari

Candi Sari, Biara pendeta Buddha



Candi Sari atau sering juga disebut Candi Bendah adalah candi peninggalan agama Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Sambi Sari, Candi Kalasan dan Candi Prambanan. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat 9 buah stupa seperti yang tampak pada stupa di Candi Borobudur, dan tersusun dalam 3 deretan sejajar.


Candi ini secara administratif berada di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Candi ini dibangun hampir bersamaan dengan Candi Kalasan.yaitu pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Keterkaitan kedua candi ini diterangkan dalam Prasasti Kalasan (700 tahun Saka / 778 M). Dalam Prasasti Kalasan diterangkan bahwa para penasihat keagamaan Wangsa Syailendra telah menyarankan agar Maharaja Tejapurnama Panangkarana, yang diperkirakan adalah Rakai Panangkaran, mendirikan bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan sebuah biara untuk pendeta Buddha. Untuk pemujaan Dewi Tara dibangunlah Candi Kalasan, sedangkan untuk biara pendeta Buddha dibangunlah Candi Sari. Melihat dari bentuk keseluruhan dan bagian-bagian dalam Candi Sari, diperkirakan candi ini berfungsi sebagai asrama atau tempat tinggal para pendeta Buddha. hal ini lebih didasarkan pada kesamaan pola hias  serta keberadaan Bajralepa. Candi Sari merupakan salah satu candi yang unik dari sisi arsitektur yakni menampakkan bangunan bertingkat. Bangunan candi  bertingkat yang lain adalah Candi Plaosan di Prambanan, Jawa Tengah. 

Monumen Ketenangan Jiwa

Tugu Ketenangan Jiwa mejadi saksi kisah tragis jaman perang

Dalam Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Kota Semarang terkenal dengan pertempuran 5 harinya. pertempuran yang terjadi pada tanggal 15-19 Oktober 1945 ini menelan banyak korban baik dari pihak penjajah maupun dari pihak pejuang kemerdekaan. pertempuran ini terjadi di pusat kota semarang. tidak jauh dari pusat kota Semarang, tepatnya di pinggiran laut di Pantai Baruna ada sebuah monumen untuk memperingati peristiwa tersebut dari sudut pandang yang lain. Monumen tersebut bernama Chinkon no Hi. arti dari Chinkon no Hi yaitu Ketenangan Jiwa, monumen ini berupa bongkahan batu dengan aksara Jepang yang dipahat. Sesuai namanya, lokasi tempat monumen tersebut sangat tenang karena berada di tepi muara sungai Banjir Kanal Barat. Tumpukan batu berdiri tegak di kawasan pesisir Pantai Baruna ini sepintas seperti batu berukuran besar dan biasa-biasa saja. Namun jika dilihat lebih dekat sebuah pahatan unik tergores jelas di batu tersebut. tak ada bagunan lain di samping monumen dengan pahatan batu itu, bahkan tidak ada pagar pembatas antara monumen dengan bibir pantai maupun akses jalan hanya rerumputan kering serta tanah gersang yang berada persis di pinggir laut. 

Candi Barong

Sunyi di Candi Barong


Satu lagi lokasi candi yang masih berada disputaran daerah Prambanan, Candi Barong tepatnya berada di Dusun Candisari, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Candi barong merupakan salah satu Candi Hindu yang berada di atas bukit Batur Agung yakni sekitar 199,27 meter diatas permukaan laut. Keberadaan Candi Barong diketahui berdasarkan catatan belanda, yang disusun dalam ROD tahun 1915. Dalam catatan Belanda tersebut candi Barong disebut dengan nama “Candi Sari Sorogedug”. Oleh masyarakat setempat Candi Sari Sorogedug lebih lazim disebut Candi Barong. Karena terkait dengan adanya dekorasi Kala yang dalam bahasa jawa yang disebut dengan Barongan. Di sekitar Candi Barong Banyak dijumpai situs-situs candi Hindu maupun Buddha, Seperti Candi Miri, Candi Dawangsari, Arca Ganesha, Situs Ratu Boko, Serta Candi Sumberwatu. Situs Candi Barong dibangun sekitar abad 9-10 Masehi yang kemudian ditemukan kembali pada awal abad 20 Masehi dalam kondisi runtuh oleh seorang Belanda sekitar tahun 1913 pada saat perluasan perkebunan tebu untuk mendukung produksi pabrik gula. Pemugaran Candi Barong dimulai pada tahun 1987. Candi induk Candi Barong selesai dipugar pada tahun 1992 yang kemudian dilanjutkan dengan pemugaran talud dan pagar.

Candi Kadisoka

Menggali Misteri di Candi Kadisoka


Siapa yang mengira sebuah candi berada di kelilingi tempat pemancingan dan lahan pertanian. untuk mencari tempat candi ini saja membutuhkan sebuah kejelian. karena hanya petunjuk jalan menuju candi dan menyusuri jalan tanah dan disebelah kanan dan kirinya tempat kolam pemancingan. Candi Kadisoka merupakan Candi yang hanya berupa Kaki Candi. dan di yakini bahwa Candi Kadisoka ini merupakan candi yang berlatar agama Hindu, Meskipun beberapa Candi yang berada di Sekitar Yogyakarta merupakan Candi Buddha. Secara Administrasi candi ini terletak di dusun kadisoka, desa purwomartani, kecamatan kalasan, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pantai Bama

Mengunjungi Pantai Bama di dalam Kawasan Taman Nasional Baluran


Selain menyusuri keindahan dari taman Nasional Baluran (lihat disini). apabila anda menuju lebih ke timur lagi, adan akan menemui sebuah pantai eksotis. pantai ini disebut pantai Bama. Pantai Bama secara administrasi masuk didalam wilayah Kabupaten Situbondo. dari Pintu masuk Taman Nasional Baluran yang berada di Jalan Banyuwangi – Situbondo sekitar 8 km. dan dalam perjalanan anad akan menikamti jalanan khas memasuki taman nasional yang berbatu-batu dan berguncang-guncang, dan akan melewati padang savana. 

Taman Nasional Baluran

Baluran, Little Affrica In Java



Indonesia Memiliki Kekayaan alam yang tiada duanya dan kebutuhan yang diinginkan oleh para wisatawan pecinta alam dan penikmat keindahan. Misalnya, apabila ingin menikmati padang savana yang asli bukan buatan seperti yang ada Afrika. Tidak perlu pergi jauh-jauh ke Afrika, karena alam Indonesia sudah menyediakan dengan segala keindahannya. Para Wisatwan dapat langsung mengunjungi Banyuwangi, karena di Kabupaten Banyuwangi ini terdapat tiga taman Nasional. Ada Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Meru Betiri. Baluran Merupan sebuah Taman Nasional di Jawa Timur yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara). Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Taman Nasional Baluran juga lebih di kenal dengan julukannya, Africa Van Java adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Candi Sambisari

Candi Sambisari, Candi terbenam dari jaman Mataram Kuno



Kawasan Yogyakarta Merupakan surga nya candi-candi peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Di Kawasan ini candi-candi yang dibangun sebagai tempat pemujaan, tempat peristirahatan maupun sebagai simbol kekuasaan raja yang memerintah. pada mulanya desa Sambisari merupakan sebuah lumbung pertanian, belum pernah ada ditemukan peradaban jaman kerajaan Mataram kuno. saat candi-candi besar nan gagah yang berada di sekitar kaki Gunung Merapi ditemukan dan dilakukan ekskavasi, Candi Sambisari masih tertanam di dalam tanah, Candi yang dulunya gagah ini tertanam disaat pada Masa Gunung Merapi erupsi yang memuntahkan material vulkaniknya ke seluruh penjuru, memporak-porandakan kehidupan dan mengubur Candi-Candi disekitar Merapi, termasuk Candi Sambisari. beratus-ratus tahun lamanya Candi Sambisari terkubur oleh timbunan tanah vulkanik menutup kisah dan sejarah keberadaan candi sambisari ini. hingga pada suatu saat Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari bernama Karyowinangun yang menemukan salah satu bagian candi tersebut. dan pada tahun 1986 dilakukan pemugaran dan ekskavasi oleh Dinas Purbakala. Nama Candi Sambisari ini diambil dari nama dusun Candi tersebut ditemukan.

Candi Plaosan kidul

Candi Plaosan Kidul, Sisa-sisa reruntuhan perwara


Candi Plaosan Kidul terletak di dusun Plaosan, desa Bugisan, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten, Jawa Tengah.Lokasi Candi Plaosan Kidul berada di sebelah selatan Candi Plaosan Lor terpisah oleh jalan raya dan berjarak sekitar 50-100 meter. Keduanya dibatasi oleh jalan pedesaan, area persawahan, dan lapangan sepakbola perkampungan warga. Untuk menuju ke candi ini dapat dilakukan berjalan kaki dari area parkir Candi Plaosan (Candi Plaosan Lor). Bila di kompleks Plaosan Lor kedua candi utamanya masih berdiri dengan megah, di kompleks Candi Plaosan Kidul candi utamanya sudah tinggal reruntuhan. Yang masih berdiri hanyalah beberapa candi perwara.Kompleks Candi Plaosan Kidul dikelilingi oleh pagar besi dengan pintu masuk yang menghadap ke arah barat dan disampingnya terdapat papan nama situs candi. Pengamanannya terkesan tidak seketat Candi Plaosan Lor meskipun area candi cukup luas. Suasana terasa sepi ketika memasuki kawasan candi ini dan berbanding terbalik dengan Candi Plaosan Lor yang sering ramai dikunjungi wisatawan.

Pantai Teluk Hijau

Green Bay, Menikmati keindahan Pantai tersembunyi


Dalam halaman Blog ini sebelumnya membahas tentang pantai-pantai di Banyuwangi, memang Pantai-pantai di Banyuwangi tidak kalah indah dan eksotik dibandingkan Pantai-pantai di Bali, Lombok, Malang, dan lainnya di Indonesia ini. masih banyak pantai-pantai di banyuwangi ini belum tereksplore karena akses menuju objek lokasi tersebut belum ada, bahkan para wisatawan harus membuat jalan sendiri maupun harus mengendarai sampan para nelayan menuju lokasi tersebut. Banyak Pantai-pantai di Banyuwangi di dalam kawasan Taman Nasional sehingga dibutuhkan perjuangan yang tidak sedikit menuju Lokasi. tetapi dijamin saat sampai ke objek lokasi Pantai para pengunjung tidak akan rugi. Contohnya Pantai Plengkung, pantai Sukamade, Pantai Blue Bay dan Pantai Green Bay

Pantai Batu Banyuwangi

Pantai Batu, Pantai Unik dalam perjalanan menuju ke Teluk Hijau



Banyuwangi termasuk salah satu surganya pantai di Indonesia, banyak destinasi pantai yang unik dan ciri khas yang masing-masing pantai berbeda dari yang lainnya. banyak Pantai di Banywangi menyuguhkan pemandangan Eksotis, garis pantai yang Panjang, Pasir berwarna Putih maupun yang berwarna hitam. dan yang lebih menarik dari objek Wisata Pantai di Banyuwangi adalah Pantai berbatu, seperti Pantai Batu banyuwangi pantai ini dinamakan batu karena pesisir pantainya bukan ditutupi pasir putih nan lembut, melainkan hampir seluruhnya ditutupi oleh bebatuan yang bersih. Susunan bebatuan di Pantai Batu ini seperti sudah ditata secara rapi. Padahal, bebatuan tersebut tersusun secara alami.

Candi Plaosan Lor

Candi Plaosan Lor, Candi kembar dengan jenis "Kelamin" Berbeda


Candi Plaosan Lor terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km ke arah timur dari Candi Sewu.Candi Plaosan Lor merupakan sebuah kompleks percandian yang luas, Candi Plaosan Lor berlatar belakang Agama Buddha dibangun oleh seorang putri raja bernama pramodhawardhani atau Sri Kahulunan dari Dinasti Sailendra Raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya (840-856). dalam mendirikan bangunan Candi ini di dampingi suaminya Rakai Pikatan, Seorang raja beragama Hindu yang membangun Candi Prambanan. keunikan dari Candi Plaosan Lor ini ditandai dengan candi yang dari kejauhan kelihatan kembar, tetapi masing-masing Candi kembar ini katanya memiliki jenis "kelamin" yang berbeda. di  masing-masing Candi Plaosan ini memiliki arca setinggi manusia ini berada dalam posisi duduk di atas kaki kanannya yang terlipat dengan kaki kiri ditekuk di depan tubuh. Tangan kanannya memegang gada, sedangkan tangan kiri tertumpang di atas lutut kiri. Pada sisi luar candi utama terdapat relief yang menggambarkan sosok laki - laki dan perempuan yang berdiri dalam ukuran yang mendekati ukuran manusia sesungguhnya. Relief pada candi yang ada di selatan menggambarkan laki - laki dan pada candi bagian utara menggambarkan perempuan.

Pantai Sarongan

Menikmati hamparan pasir putih di Sarongan


Pantai Sarongan merupakan Pantai yang berada di Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran Kabupaten banyuwangi, Pantai ini dapat dengan mudah kita ketemui apabila kita hendak menuju Taman Nasioan Meru Betiri, Ke Pantai Sukamade, Pantai Rajegwesi maupun ke Pantai Green Bay. Pantai Sarongan ini memiliki Pasir yang halus dan berwarna Putih. Pantai ini belum begitu populer di telinga Wisatawan, sehingga banyak wisatawan melewatkan begitu saja objek wisata pantai ini, kebanyakan wisatwan lebih memilih Pantai Rajegwesi yang tidak jauh dari Pantai Sarongan. dan meskipun demikian fasilitas yang disediakan di Lokasi pantai ini cukup lengkap.

Candi Songgoriti

Candi Songgoriti, Sisa-sisa Sejarah ditengah Pusat wisata Alam

Candi Songgoriti merupakan sebuah candi yang berada  di Jalan Songgoriti  Desa Songgokerto Kota Batu Malang. Candi ini masih dalam satu perkarangan Hotel dan tempat pemanidan air panas alam. Banyak wisatawan tidak mengetahui keberadaan Candi Songgoriti ini, kebanyakan para pengunjung datang ke desa ini hanya menikmati Kolam Pemandian Air Panas maupun menikmati keindahan alam Kota Batu. keberadaan Candi ini juga dapat dilihat dari minim nya informasi dan masih kurang nya pengetahuan wisatwan, dan terlebih daya tarik dari Candi Songgoriti ini hanya berupa puing-puing yang diyakini yang terlihat saat ini adalah bagian atas dari Candi, sedangkan bagian badan dan alas Candi masih terkubur didalam tanah.