Beato Dionisius dan Redemptus a Cruce, Martir Indonesia

Beato Dionisius dan Redemptus a Cruce, Salah satu  Martir Indonesia


Di Indonesia Pewartaan Injil sudah terjadi dari abad ke-7, yang dimulai oleh para pedagang dan pelaut syria yang menyebarkan karya keselamatan (lihat disini). meskipun kemudian sejarah perkembangan dan pewartaan Injil sempat menghilang dan belum diketahui penyebab pasti tidak berkembangnya Agama Katolik di Indonesia, samapai tiba saat di mulainya jaman Kerajaan Majapahit (lihat disini) dan masuknya Penjajah Portugis maupun belanda ke Indonesia. menurut sejarah, ada beberapa Misionaris Katolik yang datang dari India menyebarkan Injil ke Indonesia salah satunya Dionisius dan Redemptus. Seorang Imam dan Bruder yang sekarang di berikan Gelar Beato.

Gua Maria Ratu Besokor

Menikmati Kesunyian di Gua Maria Ratu Besokor Kendal


Kendal, sebuah Kabupaten Yang termasuk dalam bagian Provinsi Jawa Tengah, merupakan bagian dari jalur Pantura ( Pantai Utara) jawa yang memiliki tingkat kesibukan dan volume jalan yang padat. meskipun Kendal yang merupakan salah satu jalan yang padat, ada sebuah Gua Maria yang terletak di sebuah desa yang Bernama Besokor di daerah Weleri. Dusun Besokor, merupakan salah satu Lingkungan Paroki St. Martinus Weleri yang berjarak 3 Km ke arah Selatan yang merupakan kawasan berbukit. Dusun besokor ketika itu adalah Dusun yang sangat miskin, sebagian penduduknya adalah buruh tani atau buruh perkebunan.

Katolik di Indonesia

Akar rumput sejarah Katolik di Indonesia



Jauh sebelum Indonesia merdeka saat ini,sejarah perkembangan umat katolik di bumi Nusantara ini beragam-ragam, banyak sejarah yang menceritakan tentang penyebaran agama Katolik di sebarkan pada zaman penjajahan Belanda. Misi penyebaran Injil yang sangat terkenal pada zaman belanda di latarbelakangi oleh St. Fransiskus Xaverius yang menerima puluhan ribu penduduk Maluku, Malaka, Kalimantan dan Sulawesi menjadi katolik dan Dionysius & Redemptus seorang martir yang disiksa dan dibunuh atas perintah Sultan Aceh Iskandar Thani karena hasutan berbau SARA dari Belanda Protestan.

Lawang Sewu

Menikmati Suasana Malam di Lawangsewu

Kota Semarang merupakan ibukota dari provinsi Jawa Tengah, kota yang terkenal dengan lumpia nya ini memiliki banyak destinasi wisata termasuk destinasi sejarah. Kota ini dulu di jaman perjuangan yang terkenal dengan perempuran lima hari ini memiliki sebuah bangunan wisata sejarah yang sampai saat ini berdiri dengan gagahnya dan menjadi ikon dari kota Semarang. Gedung Lawang sewu Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. gedung yang berdiri kokoh di tengah kota semarang ini dahulunya dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada tahun 1907 dengan nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). 

Gua Maria Asumpta Kerep

Menikmati Malam di Patung Maria Assumpta Kerep

Gua Maria Kerep Ambarawa yang tanggal 15 Agustus 2015 kemarin merayakan ulang tahun yang ke 61 tahun ini, semakin hari semakin diminati banyak pengunjung baik yang beragama katolik maupun selain agama katolik. di tanggal yang sama juga, Gua Maria ini mengadakan peresmian patung bunda Maria tertinggi di Indonesia (lihat disini). Patung Bunda Maria Assumpta saat ini menjadi spot pavorit pengunjung, banyak dari pengunjung berfoto-foto dan mengabadikan kegiatan merekan dengan patung tertinggi di Indonesia ini, selain itu ada juga beberapa pengunjung yang berdoa dan berdevosi di tempat ini.

Hubungan Vatican dengan Indonesia

Vatican : Negara Eropa Pertama Yang Mengakui Kedaulatan Indonesia



Negara Vatikan yang dalam bahasa Italia disebut  Stato della Città del Vaticano;atau bahasa latin: Status Civitatis Vaticanae), merupakan sebuah enklaf ( sebuah negara/bagian negara yang dikelilingi oleh wilayah suatu negara lain). yang dikelilingi tembok di dalam kota Roma di Italia. Dengan luas area sekitar 44 hektar, dan populasi sebesar 842 jiwa,Negara Vatikan merupakan negara independen terkecil di dunia, baik area maupun populasinya, yang diakui secara internasional. Negara ini berbentuk eklesiastik atau monarki-sakerdotal yang diperintah oleh Paus. Para pejabat tertinggi negara ini semuanya adalah klerus Katolik yang berasal dari berbagai negara. Sejak kembalinya Paus dari Avignon pada tahun1377, mereka umumnya tinggal di Istana Apostolik di dalam wilayah yang sekarang adalah Kota Vatikan, meskipun terkadang juga tinggal di Istana Quirinal di Roma atau di tempat lainnya.

Goa Kreo

Goa Kreo, Salah satu wisata alam di Semarang

Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah yang merupakan kota yang sibuk dan aktivitas pembangunan dimana-mana menyebabkan semakin berkurangnya ruang terbuka hijau untuk di gunakan oleh masyarakat di kota Semarang sebagai arena Rekreasi maupun sarana kantung penyimpanan cangan air. tetapi di daerah Jatingaleh terdapat salah satu hutan wisata yang di dalam nya terdapat sebuah waduk yang difungsikan sebagai tempat penampungan air. waduk itu dinamakan waduk Jati barang. tepat di tengah waduk terdapat sebuah Gua yang konon dahulu pernah di pakai sebagai petilasan dari Sunan Kalijaga yang sedang mencari kayu jati sampai di daerah Jatingaleh.

Pastor Katolik Di Jaman Majapahit

Pastor Katolik Di Jaman Majapahit


Banyak pertanyaan muncul, kapankah pertama kali katolik masuk di indonesia? dan dibawa oleh siapa? untuk mendalami tentang sejarah awal mula masuknya agama katolik di Indonesia terutama pada jaman kerajaan-kerajaan besar di Indonesia, ada sebuah sejarah tentang seorang Pastor Katolik  yang berkunjung ke Indonesia di era Majapahit, jauh sebelum era Fransiskus Xaveirus, Martir Dionysius dan Redemptus, jauh sebelum penjajahan Jepang, Belanda, Portugis atau bangsa Eropa lainnya. Bahkan jauh sebelum Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk atau Bhatara Prabhu, yang masa pemerintahannya pada tahun 1334–1389  dan Gajah Mada.

Teknik mendengar yang baik

Belajar menjadi seorang pendengar yang baik



Kebiasaan “Mendengarkan” akhir-akhir ini ternyata semakin sulit. Kita semua, tanpa kecuali, punya kesulitan dalam “Mendengarkan”. Orang cenderung makin sibuk dengan pikiran, pandangan dan kepentingan sendiri, lupa memberi perhatian pada orang lain. Para pemimpin dan wakil rakyat sering mendapat kiriman “korek kuping” dari para demonstran mahasiswa, untuk mengingatkan agar mereka belajar mendengarkan suara rakyat, bukan cuma sibuk mendengar suara sendiri. Dalam Gereja, Mesjid, Sekolah, Karang Taruna ataupun perkumpulan anak muda lainnya, suara orang muda sering dianggap angin lalu, diremehkan. Seseorang butuh didengarkan! Dalam kelompok apalagi komunitas, Kelompok kepemudaan lebih membutuhkan seorang sahabat yang siap mendengarkan daripada ‘pembina’ yang serbatahu.

Panen Tomat di Cuntel

Cuntel, Tempatnya menghabiskan waktu di akhir pekan

Cuntel memang memberikan kisah tersendiri bagi kami, telah banyak cerita pengalaman kami di cuntel di tuang dalam tulisan di blog ini. Cuntel yang merupakan desa terakhir untuk menuju pendakian Gunung Merbabu ini memiliki warga yang hangat dan bersahabat, juga memiliki banyak potensi bumi yang melimpah. desa yang di ketinggian 1700 mdpl ini di dominasi para penduduk yang berprofesi sebagai petani. banyak jenis tanaman yang di hasilkan dari tanah di desa Cuntel ini seperti : Kol, Wortel, Sawi, Selada, Terong Belanda, Kentang, dan Tomat. 

Wisata Dieng 2D1N

Wisata Ke Dataran Tinggi Dieng


Dieng? Siapa yang tidak kenal dengan nama yang satu ini, bagi orang yang pernah atau tinggal di daerah Jawa Tengah, nama datran tinggi Dieng memang tak asing lagi di telinga. ya... dieng yang awal mulanya merupakan suatu Gunung Purba yang membentuk suatu rekahan pada peristiwa letusan Gunung Prau. dataran tinggi dieng yang di kuasai dua kabupaten ini yaitu kabupaten Wonosobo dan kabupaten Banjarnegara ini memiliki potensi wisata yang sangat populer. banyak jenis potensi wisata yang di tawarkan saat anda berkunjung ke daerah dieng ini. 

Air Terjun Mrawu

Air Terjun Mrawu, satu dari tiga air terjun di Giri Tirta

Desa Giri Tirta dahulu merupakan salah satu desa yang terpencil, untuk akses menuju desa ini para pengunjung maupun penghuni di desa Giri Tirta ini harus berjalan kaki. tetapi itu kondisi yang dulu, sekarang desa Giri Tirta memiliki jalan beraspal yang cukup baik meski di beberapa bagian banyak jalan sudang terkelupas. dan siapa yang tidak menyangka bahwa di desa Giritirta ini memiliki suatu potensi wisata alam yang dapat diandalkan dan menjadi sumber ekonomi bagi desa ini.