Kawah Sikidang

Kawah Sikidang, Legenda masyarakat jaman dahulu


Dieng merupakan suatu dataran tinggi yang dahulunya merupakan sebuah Gunung berapi purba yang aktif menyemburkan lahar panas sehingga menyebabkan reruntuhan dan lonsoran di sekitar gunung tersebut dan terjadilah dataran Tinggi Dieng, Gunung ini masih merupakan Gunung berapi aktif sehingga disekitar dataran tinggi Dieng ini ada banyak titik gumpalan asap Belerang yang tersebar di daerah ini. sebut saja Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, Kawah Sileri, Kawah Banteng, Kawah Timbang, Dll.
Tetapi ada salah satu objek wisata Kawah di dataran tinggi Dieng ini merupakan suatu legenda yang tersebar di Masyarakat sekitar, banyak masyarakat sekitar yang meyakini legenda awal kawah tersebut. nama kawah itu adalah Kawah Sikidang. Nama kawah Sikidang di ambil dari kata “KIDANG” yang dalam bahasa Indonesia berarti Kijang. Binatang ini memiliki karasteristik yg suka melompat2. Seperti hal nya uap air dan lava berwarna kelabu yg terdapat di kawah sikidang ini selalu bergolak dan munculnya berpindah2 bahkan melompat seperti kijang.

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang

Kawah ini merupakan objek wisata yang selalu dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke dataran tinggi Dieng. Lokasi Kawah Sikidang Dieng ada di sebelah selatan Kawasan Wisata Dieng, Sekitar 800 meter dari Obyek Wisata Telaga Warna, atau sekitar 1,5 KM dari Lokasi Wisata Obyek Wisata Candi Arjuna.meskipun kawah Sikidang ini menghasilkan uap belerang yang sangat pekat, tetapi kawah ini masih dapat dikunjungi oleh wisatawan karena kawah ini berada di alam terbuka yang memiliki intensitas angin yang tinggi.

Kawah Sikidang
Asap belerang Pekat

Legenda 

Menurut legenda, pada zaman dulu di dataran tinggi Dieng terdapat istana milik seorang ratu yang sangat cantik, yaitu Ratu Shinta Dewi.Pada suatu hari, sang ratu dilamar seorang pangeran yang konon tampan dan kaya raya, yaitu Pangeran Kidang Garungan. Namun, Ratu Shinta Dewi kecewa karena pangeran tersebut tidak setampan seperti yang dia harapkan. Pangeran Kidang Garungan ternyata berbadan manusia dan berkepala kijang.

Kawah Sikidang
Legenda dan Ilmupengetahuan

Guna menolak lamaran itu, Ratu Shinta Dewi mengajukan syarat untuk dibuatkan sumur yang besar dan dalam. Ketika sumur hampir selesai dibuat, Ratu Shinta Dewi dan para pengawalnya menimbun sumur tersebut dengan tanah saat Pangeran Kidang Garungan masih berada di dalamnya.

Kawah Sikidang
Titik Pusat dari objek wisata

Ketika sang pangeran berusaha untuk keluar dari sumur itu dengan cara mengerahkan segala kesaktiannya, sumur itu tiba-tiba menjadi panas, bergetar, dan meledak-ledak. Pangeran itu hampir saja keluar dari sumur, namun ratu dan para pengikutnya terus menimbun sang pangeran hingga tidak dapat keluar. Sang pangeran kemudian marah, lalu mengutuk Ratu Shinta Dewi dan keturunannya kelak akan berambut gembel. Bekas sumur Pangeran Kidang Garungan itulah yang kemudian menjelma menjadi Kawah Sikidang.

Kawah Sikidang
Kawah yang menyemburkan asap dan uap panas

Akomodasi

Untuk menuju lokasi Kawah Sikidang, para wisatawan dapat menaiki kendaraan umum dari terminal Wonosobo. dari terminal Wonosobo ini para pengunjung menaiki jurusan Wonosobo-dieng.turunlah di pertigaan yang menuju telaga warna, dan dari pertigaan ini wisatawan dapat melanjutkan dengan menaiki ojek yang ada di pertigaan tersebut. di dalam lokasi wisata Kawah sikidang ini telah tersedia banyak Kios yang menjual makanan dan minuman. dan selain itu ada juga pedagang yang menjual Souvenir khas Dieng seperti Cabe Dieng, Jamur, Kentang, Jamu Purwaceng, Manisan Carica.

Kawah Sikidang
lumpur bercampur air mendidih

Dari lokasi parkir para pengunjung dapat melanjutkan menuju lokasi Kawah Sikidang dengan berjalan kaki sekitar 300 meter.
Tersedia Juga spot untuk para pengunjung yang hendak mencoba merebus telur melalui panasnya uap maupun kawah di Sikidang ini.

Kawah Sikidang
Kawasan Rebus Telor

Kordinat Lokasi :

Lokasi Parkir   : 7°13'07.8"S 109°54'23.2"E

Loaksi Wisata : 7°13'12.6"S 109°54'14.8"E

0 komentar :

Posting Komentar