Candi Sembadra Dieng

Candi Sembadra, Candi yang diambil dari tokoh pewayangan


Candi Sembadra merupakan salah satu candi yang tergabung dalam kelompok candi Arjuna, Kelompok Candi Arjuna ini terdiri dari Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa dan Candi Sembadra itu sendiri. Candi Sembadra sendiri terletak di ujung Utara dari barisan kelima Candi tersebut, sedangkan komplek Candi Arjuna secara administrasi berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. penamaan Candi Sembadra Candi dieng sesuai dengan nama dalam tradisi pewayangan jawa adalah Sembadra ( Dewi Subadra ) atau sosok perempuan yang di persunting arjuna.


Menurut cerita pewayangan, Sembadra merupakan tokoh pewayangan yang memiliki jiwa penyabar, berbudi pekerti yang baik, lembut, anggun, tenang, namun mampu bersikap tegas bila diperlukan dan seorang yang setia dan dianggap sebagai model seorang istri yang ideal. Sewaktu kecil ia bernama Rara Ireng. Subadra mempunyai dua orang kakak yaitu Kakrasana yang kemudian menjadi raja di Mathura dengan gelar Prabu Baladewa dan Narayana yang kemudian menjadi raja di Dwaraka dengan gelar Prabu Sri Batara Kresna. 

Candi Sembadra Dieng
Candi Sembadra

Sedangkan untuk bangunan Candi, Candi Sembadra merupakan candi yang terletak paling ujung Selatan dalam barisan Komplek Candi Arjuna. Sama dengan bangunan candi lainnya dalam satu kompleks, candi Sembadra ini merupakan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 dan diduga merupakan candi tertua di pulau jawa.

Candi Sembadra Dieng
Candi Sembadra dan Candi Puntadewa

Candi Sembadra Sepintas terlihat seperti bangunan bertingkat, karena atapnya berbentuk kubus yang ukurannya hampir sama besar dengan ukuran tubuhnya. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca.

Candi Sembadra Dieng
Relung-relung di sisi Candi

Bagunan Candi Sembadra memiliki ukuran yang mungil bila dibandingkan dengan candi di komplek Arjuna yang lainnya, bangunan candi ini memiliki ukuran 4,75 x 5,50 m, Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar.apabila saat kita mengitari bangunan candi ini, di pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian yang menjorok keluar, membentuk relung seperti bilik penampil. 

Candi Sembadra Dieng
Puncak atap yang sudah hancur

Pintu masuk terletak di sisi barat, dan dilengkapi dengan bilik penampil. Adanya bilik penampil di sisi barat dan relung di ketiga sisi lainnya membuat bentuk tubuh candi tampak seperti poligon. Di halaman terdapat batu yang ditata sebagai jalan setapak menuju pintu.

Candi Sembadra Dieng
Pintu Masuk

Meskipun Candi ini sudah jauh dari kata sempurna, karena banyak dari bagian candi ini sudah hilang dan beberapa bebatuan yang menyusun Candi ini sudah terkikis oleh hujan dan panas matahari tetapi, Candi ini tetap setia berdiri tegak untuk mendampingi candi lainnya seperti candi Arjuna (dalam kisah pewayangan sebagai suaminya). tetapi menurut penuturan warga dan informasi yang beredar di sekitar ini, candi sembadra bagi masyarakat spiritual justru menyimpan nuansa penuh mistis karena candi yang di gunakan sebagai salah satu tempat pemujaan Dewa Utama Siwa.

Candi Sembadra Dieng
Nuansa Spiritual candi Sembadra

Akses dan Akomodasi

Bagi para wisatwan yang hendak mengunjungi Candi Sembadra ini cukup dengan mengunjungi komplek Candi Arjuna, karena seperti ditulis diatas sebelumya candi ini tersusun rapih dalam satu barisan, kecuali Candi Semar. sehingga untuk akses menuju lokasi dan Akomodasinya sama dengan halaman candi-candi yang masuk dalam anggota komplek Candi Arjuna ini.

Kordinat Lokasi :

Lokasi Parkir (pintu masuk) di 7°12'15.7"S 109°54'29.5"E dan 7°12'30.4"S 109°54'20.9"E. 

Candi Sembadra : 7°12'19.8"S 109°54'24.8"E

my ride my adventure

2 komentar :

Eksapedia mengatakan...

Dari dulu pengen ke Dieng tapi belum kesampaian mas :D

Ki Wengkupuja mengatakan...

Bagi para spiritualis tertentu, di sana ditemukan jagad Triloka

Posting Komentar