Berkebun Purwaceng di desa Sembungan
Desa Sembungan merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa, Desa yang berada di ketinggian 2400mdpl ini memiliki destinasi wisata yang tidak kalah menarik saat anda berkunjung ke Desa ini. ada Wisata alam melalui Puncak Sikunir dan Telaga Cebong. beberapa waktu yang lalu kami menyempatkan diri berwisata ke dataran tinggi Dieng, dan berkunjung ke desa Sembungan. selain menikmati "Golden Sunrisenya" puncak sikunir, dan pantulan air berwarna biru pada Telaga Cebong, setelah menikmati panorama di puncak Sikunir ini, kami juga menyempatkan waktu untuk berkeliling memasuki pemukiman warga di desa Sembungan ini, melihat interaksi dan aktivitas sehari-hari para warga desa.
Saat memasuki lorong-lorong sempit di Desa Sembungan ini, banyak para warga yang sedang mengemas hasil pengolahan purwaceng khas dari Dataran Tinggi Dieng ini untuk di jual ke pada para pengunjung. dan aktivitas ini membuat rasa penasaran kami tentang tanaman yang terkenal dari Dieng ini. dan rasa penasaran ini menuntun kami untuk lebih masuk ke dalam pemukiman warga, siapa tahu ada kebun purwaceng di dekat sini. dan akhirnya "Blusukan" kami tidak sia-sia, berbekal bertanya pada warga, akhirnya kami diatar memasuki rumah seorang warga yang tepat dibelakang rumahnya adalah kebun purwaceng.
Tanaman Purwaceng |
Bagi anda yang belum tahu apa itu purwaceng, Purwaceng atau antanan gunung (Pimpinella pruatjan) adalah tumbuhan berkiat obat anggota suku Apiaceae. Tumbuhan pegunungan ini terkenal karena khasiat afrodisiak (meningkatkan gairah seksual) pada akarnya. Tumbuhan ini layaknya seperti tanaman Gingseng dan pada perkembangannya, akar dari tanaman purwaceng ini biasanya diolah dalam bentuk bubuk, campuran kopi atau susu.Penampakan fisik purwaceng adalah terna kecil tumbuh mendatar di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung namun tidak merambat. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.
Bibit siap tanam |
Setelah bersilaturahmi tentang tanaman purwaceng baik khasiat maupun pengolahannya, kami menyempatkan diri sejenak untuk menanam purwaceng, dan di belakang rumah salah satu warga itu ada banyak bibit purwaceng yang di tanam dalam media "polybag" sebelum di masukkan di media yang lebih besar. sembari berkeliling kebun dan melakukan aktivitas penanaman purwaceng, banyak pertanyaan yang kami lontarkan untuk menjawab rasa penasaran kami, dan tak terasa rasa dingin pagi hari menjadi terik matahari. tak terasa juga telah lama kami berada di kebun ini berkebun purwaceng.
Mari berkebun |
Meskipun rasa penasaran kami belum semuanya dapat terobati, waktu juga yang memisahkan, dan saat hendak pulang berkebun purwaceng inilah ada satu dari kami yang memiliki niatan membeli bibit purwaceng ini untuk dicoba di tanam dirumahnya. dan bapak tersebut tidak keberatan beberapa kantong "polybag" nya untuk di bawa pulang sebagai oleh-oleh.Di kebun ini bukan hanya tanaman purwaceng saja yang dikembang biakkan, tetapi ada juga tanaman carica yang menjadi ciri khas dari dataran tinggi dieng yang ikut di tanam di kebunnya.
Ada juga Carica |
Suasana pagi di desa sembungan memang sangat menyenangkan, meskipun udara dingin menerpa kulit, tetapi kehangatan warga desa yang ramah menyambut kami. terutama segala rasa penasaran kami di jawab dengan ramah dan bersahabat. apalagi kami menikmati secangkir Purwaceng hangat yang terkenal ini dengan Gratis... hehehe
Terimakasih Desa Sembungan atas kehangatannya menjamu kami yang ingin mengobati rasa penasaran tentang tanaman purwaceng ini. semoga lain waktu kita bisa bertemu kembali.
0 komentar :
Posting Komentar