Wisata Dataran tinggi Dieng

Berwisata ke Dieng, Negeri para Dewata


Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Di” yang artinya tempat yang tinggi dan “Hyang” yang artinya tempat para dewa dewi.

Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20°C di siang hari dan 6-10°C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0°C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Wisata Andalan

Dieng Merupakan salah satu Kawasan Wisata Andalan Jawa Tengah. Kawasan Dieng sebagai salah satu potensi pariwisata mempunyai panorama yang sangat menawan dan memiliki aneka ragam obyek wisata mulai dari Candi, kawah, Telaga, Gua, Sumur Jalatunda, Air terjunmaupun objek wisata yang menunjang seperti  Plateau Theater, Museum Kailasa, Gardu Pandang Tieng serta masih banyak obyek wisata yang lain seperti Ondo Budho, Gunung Sikunir, Tuk Bimo Lukar, Watu Kelir dan Pemandian Air Panas Bitingan.

Saat saya dan teman-teman berkunjung ke Dieng ini, kami berangkat dari Semarang sekitar jam 5 pagi, jalan melewati jalan Bandungan-Wonosobo, dan suhu pada pagi itu sangat dingin, apalagi saat itu kami mengendarai motor, dan sampai di kawasan Dieng sekitar pukul setengah delapan pagi, persinggahan pertma kami adalah telaga warna. sesaat di pintu masuk utama kami ditawari oleh pengelola untuk membeli tiket terusan, katanya untuk menghemat dan memudahkan kita saat hendak berwisata ke Dieng yang di kejar-kejar waktu seperti kami.

1. Telaga warna

Telaga Warna ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo, banyak wisatawan mengabiskan waktunya saat berkunjung ke dataran Tinggi Dieng ini di lokasi ini untuk sekedar berjalan di sekeliling telaga atau menabadikan perjalanan wisata mereka dengan berfoto disini. Nama Telaga Warna sendiri diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubah. Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni.


2. Kawah sikidang

Kawah Sikidang dalah sebuah Kawah yang airnya selalu mendidih dan menyemburkan gas yang beraroma belerang. Orang menjulukinya Kawah Sikidang. Disebut Sikidang karena semburannya selalu berpindah-pindah tempat, seolah melompat-lompat seperti Kijang yang sedang berlari. 

Kawah Sikidang Disini Kawah tidak berada di puncak gunung, melainkan di daratan yang menyerupai sebuah sumur, sehingga wisatawan dapat menyaksikan aktifitas kawah ini dari jarak yang cukup dekat,bahkan sampai di bibir kawah.Kawah Sikidang


3. Kompleks candi Arjuna

Candi Dieng yang tersisa berjumlah delapan candi. Candi Dieng memiliki corak agama Siwa. Dari sebuah Prasasti yang ditemukan didalam kompleks, terdapat angka tahun 713 saka atau sama dengan 809 masehi, sehingga kemungkinan besar Candi-Candi Dieng berasal dari abad VIII.

Candi-candi di Dieng memiliki nama yang merujuk pada tokoh pewayangan seperti Candi Arjuna, candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa,Candi Sembadra, Candi Bima, Candi Dwarawati,Candi Gatotkaca. Tapi nama-nama tersebut jelaslah bukan saduran Tokoh Mahabharata, hal tersebut terlihat dari nama salah satu Candi yang adalah tokoh Punakawan yaitu Candi Semar. Kompleks Candi Dieng memancarkan kedigdayaan umat Hindu yang pernah berkembang pada zaman dulu.



4. Sumur Jalatunda

Sumur raksasa jalatunda yang berada di dieng bentuknya tidak seperti sumur secara umumnya, dan mitos yang menarik saat mengunjungi tempat ini para pengunjung melemparkan batu menuju ke sebrang dari bibir sumur Jalatunda ini, dan setiap permohonannya akan dikabulkan.

5. Dieng Theatre

Sebuah layar berukuran 2x3 meter terpampang di depan tempat duduk sebuah balkon berukuran besar Anda akan disuguhi tayangan film dokumenter berjudul Bumi Kahyangan Dieng Plateau berdurasi kurang lebih 20 menit. Penonton akan diajak menyelami seputar awal terbentuknya dataran Dieng.


6. Gardu Pandang 

Tidak jauh dari Dieng Theatre, ada sebuah gardu pandang apabila kita sampai di atasnya kita dapat melihat dataran tinggi Dieng dari segala sudut, dan apbila kita ke bukit di belakang dari Gardu pandang tersebut, kita dapat melihat secara langsung keindahan Telaga Warna dari ketinggian.


Perjalanan kami pada hari itu hanya berhasil mengunjungi beberapa objek wisata yang disajikan di dataran tinggi Dieng, apalagi kami yang datang dengan dibatasi waktu. ada rasa kurang puas di hati, tetapi di lain hari kami pasti datang dengan persiapan yang matang dan waktu yang banyak tentunya. Dieng negri diatas awan negrinya para Dewata yang selalu menggugah kita untuk datang lagi dan lagi ke tempat ini.

Jalan menuju Dieng

Bagi nada yang hendak berkunjung ke Dataran tinggi Dieng, dibawah ini jalur alternatif yang bisa anda pilih kalau anda berasal dari :

1) Dari Jogja
Rute perjalanan adalah Jogja – Sleman – Tempel – Muntilan – Magelang – Wonosobo – Dieng
Perjalanan sejauh 120 km, waktu tempuh 3,5 jam.
2) Dari Magelang
Rute perjalanan adalah Magelang – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo – Dieng
Perjalanan sejauh 65 km, waktu tempuh 2 jam.
3) Dari Solo
Rute perjalanan adalah Solo – Kartasura – Boyolali – Ampel – Salatiga – Bawen – Ambarawa – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo – Dieng
Perjalanan sejauh 180 km, waktu tempuh 6 jam.
4) Dari Semarang
Rute perjalanan adalah Semarang - Unggaran – Bawen – Ambarawa – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo – Dieng
Perjalanan sejauh 120 km, waktu tempuh 3,5 jam.

Kordinat Lokasi :

7°12'51.0"S 109°55'00.1"E

0 komentar :

Posting Komentar