Desa Cuntel, sambil belajar bercocok tanam di belakang rumah
Desa Cuntel merupakan sebuah desa yang ada di kaki Gunung Merbabu dengan ketinggian 1700mdpl. dan desa ini merupakan sentra penghasil tanaman terong belanda, dan di desa ini sudah mandiri dalam pengelolaan dari buah terong belanda menjadi syrup yang menjadi ciri khas tempat ini, jika anda berkunjung ketempat ini. beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi Desa Cuntel yang nyaman dan indah ini, setelah beberapa lama tidak mengunjungi Desa ini, apalagi sudah lama tidak bertemu dengan Pak Kasman, ingin mendengar cerita nya dan segala pengalamannya, baik dalam pengelolaan tanaman organiknya, pelayanannya dan tentang kisah hidupnya.
Pak Kasman, seorang pengajar agama dan pelayan gereja di Desa Cuntel. meski umurnya sudah menginjak usia 65an, dia tidak mengenal lelah dan pensiun dalam pelayanannya dan pengabdiannya dalam penyuluhan pertanian organik, sudah beberapa daerah di Indonesia ini yang sudah beliau kunjungi untuk mengadakan penyuluhan pertanian organik maupun juga pelatihan untuk petani organik. meski dalam kesibukannya dalam pelayanan, beliau bercocok tanam sendirian saja, karena anak-anaknya sudah merantau semua dan sudah pada berkeluarga. maka daripada tidak ada kegiatan di rumah, pak Kasman menyibukkan diri untuk berkebun sayuran organik. bermacam-macam jenis tanaman yang tumbuh di kebun Pak kasman, mulai dari tomat, wortel, cabai, terong belanda, selada, sawi, beet, kol merah maupun kol putih, brokoli, dll.
Pak Kasman, seorang pengajar agama dan pelayan gereja di Desa Cuntel. meski umurnya sudah menginjak usia 65an, dia tidak mengenal lelah dan pensiun dalam pelayanannya dan pengabdiannya dalam penyuluhan pertanian organik, sudah beberapa daerah di Indonesia ini yang sudah beliau kunjungi untuk mengadakan penyuluhan pertanian organik maupun juga pelatihan untuk petani organik. meski dalam kesibukannya dalam pelayanan, beliau bercocok tanam sendirian saja, karena anak-anaknya sudah merantau semua dan sudah pada berkeluarga. maka daripada tidak ada kegiatan di rumah, pak Kasman menyibukkan diri untuk berkebun sayuran organik. bermacam-macam jenis tanaman yang tumbuh di kebun Pak kasman, mulai dari tomat, wortel, cabai, terong belanda, selada, sawi, beet, kol merah maupun kol putih, brokoli, dll.
Kebun Pak Kasman |
Kalau di hitung-hitung kunjungan kami ke Desa Cuntel adalah yang ke berapa ya? jadi lupa... mungkin yang ke-lima, untuk catatan perjalanan kami ke Desa Cuntel sebelumnya dapat dilihat disini. Saat kami sampai di rumah Pak Kasman jam sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi, Pak kasman serta ibu menyambut kami dengan senyum dan tawa khas mereka, dan segera mengajak kami masuk ke dalam rumah dan mempersilahkan kami duduk seraya membawa teh hangat untuk menghangatkan diri, karena suhu di Desa Cuntel yang dingin.
Pak Kasman |
Saat ini, Desa Cuntel dan kebun Pak Kasman khususnya sedang masa bertanam. belum masanya untuk panen. jadi saat kami berkunjung, setiap hari beliau disibukkan dengan menanam sayur-sayuran dan membuat???dari bambu untuk menghindari pohon tomatnya tumbang di tiup angin dan juga berguna sebagai penopang untuk pohon tomatnya. dan kegiatan Pak Kasman inilah yang membuat kami untuk sekedar membantu dan belajar bertanam (yah, sekalian memanen apa yang bisa di panen... :))
Selada di kebun Pak kasman |
Tapi sebelum kami berkebun, kami dijamu makan siang oleh tuan rumah. mekipun makanan yang sederhana, tetapi cukup menghangatkan dan juga sehat tentunya. karena sayur-sayuran nya merupakan hasil dari tanaman organik Pak Kasman yang segar dan lebih hijau, lebih hijau dari sayuran yang lain nya.memang di kebunnya Pak Kasman maupun kebun milik yang lainnya saat ini adalah dalam masa tanam, dan belum ada tanaman yang bisa di panen. kami berkesempatan membantu pak kasman membuat tongga-tonggak bambu yang sudah di belah sebelumya dan di miringkan dan saling bersilangan di sebelah tanaman tomat. memang suhu udara di Desa Cuntel dingin, tetapi angin yang berhembus dapat merusak tanaman tomat tadi, makanya di buat tonggak sebagai penopang untuk tanaman tomat organik tadi supaya tidak tumbang ditiup angin (batang tomatnya di ikat pada tonggak bambu).
Belajar berkebun |
Tapi, seperti kebiasaan kami saat berkunjung ke kebun Pak Kasman. selalu beliau menawarkan beberapa hasil kebunnya untuk dibawa, meski saat ini belum memasuki masa panen. yang sudah mulai memasuki masa buah adalah terong belandanya. ada yang sudah mulai memerah dari ratusan buah yang masih hijau. langsung saja kami memetik buah terong belandanya yang sudah merah dari satu pohon ke pohon yang lain, berkejar-kejaran dengan teman yang lain sambil mengumpulkan buah terong belanda sebanyak-banyaknya.
Pohon terong belanda |
Setelah membantu Pak Kasman (membantu atau malah merusak) di kebun nya, kami ngobrol-ngobrol lagi dan berencana akan datang saat waktu musim panen tiba (hehehe...) dan Pak Kasman juga bercerita kalau di Desa ini sering di adakan Live-in dari sekolah-sekolah, organisasi maupunda dari gereja. bahkan ada juga yang sekeluarga untuk menghabiskan masa liburan sekolah anak nya untuk tinggal dan menjalani aktivitas sehari-hari di desa ini. dan terkadang rumah Pak Kasman juga di fungsikan sebagai rumah inap dari peserta Live-in, terkadang sampai 4 orang yang menginap di rumah pak Kasman. bukan hanya dari sekitar Salatiga saja yang melakukan kegiatan live-in disini, ada juga dari daerah Semarang, bahkan pernah ada dari salah satu sekolah terkemuka di Jakarta live-in di Desa Cuntel ini.
Tanaman di kebun Pak Kasman |
Live-in
Bagi anda yang hendak mengadakan acara Live-in maupun berkunjung secara berkelompok, keluarga atau pribadi dapat tinggal beberapa hari di Desa Ini, warga desa ini akan dengan sangat senang sekali menyambut anda, keluarga maupun instansi dan organisasi anda. memang Desa Cuntel bukan Desa yang modern, yang memiliki semua nya. desa ini hanya memberikan kami keindahan, kesegaran, dan kenyamanan yang tidak kami dapatkan dari kehidupan dan hirukpikuk kota yang penat. warga desa ini juga memberikan anda kehangatan dan keramah-tamahan kepada anda yang berkunjung disini, berbeda juga dengan kota yang lupa akan itu. dan kalau anda hendak menginap live-in di desa ini, dapat menghubungi Pak Kasman. beliau dengan senang hati akan membantu anda yang memang berniat untuk live-in dan melakukan aktifitas sehari-hari orang di desa ini.
Cabai, tinggal tunggu masa panen |
Jalan Menuju Lokasi
Kalau anda melalui Salatiga atau solo, ambil arah menuju perempatan pasar sapi yang menuju kopeng, sedangkan kalau dari semarang ambil jalur lingkar Salatiga dan ambil arah menuju Kopeng. setelah itu jalan akan menanjak melalui getasan sampai ke pertigaan objek wisata umbul songo, ambil ke arah objek wisata umbul songo tersebut. dan jalan terus melalui jalur pendakian Gunung Merbabu. dan sampai di base camp pendakian Gunung Merbabu disinilah Desa Cuntel.
Tanaman kol |
kordinat Lokasi :
1 komentar :
Asyik mari kita bercocok tanam.......
^^ lanjutkan perjalananmu abang ^^
Posting Komentar