Candi Dukuh : Candi petilasan Prabu Brawijaya V di Rawa Pening?
Lokasi
Candi Dukuh berada di dusun Candi Sari,desa Rowoboni,kecamatan Banyubiru,kabupaten Semarang berada di tepian dari rawa pening. dekat dengan Wisata Bukit cinta Rawa Pening kalau dari ambarawa-Muncul setelah berberapa ratus meter dari tempat wisata Bukit cinta akan ada papan petunjuk Candi Dukuh,Dari papan petunjuk masuk ke kiri jalan kampung.Setelah sampai di pertigaan ambil jalan kekiri.lurus sampai menemui jalan buntu.Nah di sebelah kiri jalan ada gapura menuju candi dukuh dan ada papan petunjuk candi dukuh ikuti saja.. sampai disini kendaraan tidak bisa masuk karena jalannya berupa jalan setapak dan menanjak.
Jalan ke Candi Dukuh |
Anda perlu ekstra tenaga untuk melewati jalan setapak ini selama melewati jalan setapak ini kita disuguhi pemandangan hamparan air rawa pening disisi kanan jalan setapak ini. memang candi ini lokasinya tepat di pinggir rawa pening di atas bukit
Rawa Pening dilihat dari Candi Dukuh |
Kondisi
Pada saat kami berkunjung ke Candi Dukuh ini, bangunan di Candi memang belum bisa berdiri seperti bentuk aslinya. Kini kondisinya kurang sempurna karena yang sudah berhasil di renovasi sampai pada tembok Candi saja, untuk atap atau kemuncaknya belum jadi dan belum tampak ada rencana untuk pengembangan lagi
Selamat Datang di candi Dukuh |
Candi ini memang berkolaborasikan dengan bebatuan asli maupun batuan yang ditambahkan dengan tidak bermaksud untuk mengurangi dari nilai sejarah Candi tersebut. tetapi kalau dalam persyaratan sebuah candi yang dapat di renovasi atau dipugar komposisi Candi ini termasuk mengikuti aturan yang dibuat (70% harus batuan asli candi). ada sebuah Yoni (Lagi-lagi tanpa lingga). yang berukuran besar di letakkan di dalam ruangan Candi ini, yang dulunya di fungsikan untuk mengadakan ritual ataupun penyembahan kepada Sang Maha Kuasa. dan kamipun mencoba untuk bermeditasi sejenak diatas yoni itu, untuk merasakan getaran-getaran energi alam semesta ini dan siapa tau dapat inspirasi...
Yoni di Candi Dukuh |
Tetapi saat kita melihat kondisi di sekitar Candi ini, ada suatu kondisi yang menyayat hati saat melihat batu-batuan candi ini hanya di tumpuk begitu saja, dan di biarkan terkikis oleh hujan dan mengalami penglapukan. apalagi kalau dilihat dari jenis dan bentuk ukuran batunya sepertinya bebatuan ini untuk bagian kemuncak Candi Dukuh.
Salah Satu kemuncak candi
Mitologi Warga
Menurut penduduk sekitar, Candi Dukuh yang dikenal juga juga sebagai Candi Brawijaya karena diduga pada zaman dahulu candi ini merupakan sebuah tempat yang digunakan Raja Majapahit yaitu Brawijaya untuk melakukan pertapaan. Candi Dukuh ini merupakan hasil artefak dari reruntuhan sebuah candi Hindu di tepi Rawapening Ambarawa.
Diceritakan bahwa pada saat itu Prabu Brawijaya V sedang dalam pelarian karena Kerajaan Majapahit telah dihancurkan oleh kerajaan Demak, dan Prabu Brawijaya V dikejar oleh Raja Demak yaitu Raden Patah yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak kandung dari Prabu Barawijaya V. Pelarian dari Prabu Brawijaya V sampai di Rawa Pening dan dibuatlah sebuah Candi untuk penyembahan dan memohon petunjuk dari yang Maha kuasa tentang suatu permasalahan yang menimpa kerajaannya. dan Candi itu dibangun diatas sebuah bukit ditepi selatan Rawa Pening.
Mitologi Lainnya
Candi Dukuh adalah Candi peninggalan Ajar Salokantara atau Ajar Saloka Antara, ayah dari Naga Bandung .Ajar Salokantara adalah seorang pandhita agung dari masa Ratu Sima, raja Kalinggajati, nenek dari Sanjaya Sang Ratu Mataram (orang Sunda menyebutnya: Sanjaya Harisdharma). Sanjaya adalah pewaris sah dari Kalinggajati Utara (Bumi Mataram). Sedangkan Kalinggajati Selatan (Bumi Sambara) dikuasai oleh Dapunta Syailendra, leluhur raja Banu, Indra, Visnu, dan Samarottungga dari Dinasti Syailendra.
Candi Dukuh |
Sedangkan saat kami melihat beberapa puing bebatuan dan pahatan yang tersisa di Candi ini maka kami memuat kesimpulan bahwa kisah warga ke dua yang masuk akal, karena di lihat dari jenis Candi nya yang menyerupai Candi Gedongsongo dan Candi Ngempon. baik dari segi bangunan, arsitektur, Pahatan, arca dan kalamakaranya. apalagi saat mencoba Searcing data-data tentang Candi Dukuh ini. ada sebuah berita yang bahwa Para pekerja pemugaran Candi Dukuh menemukan pripihan atau kotak batu yang berisi lempengan emas pada tanggal 30 Juni 2012. Pripihan berada di bawah kotak batu berada di bawah lantai dasar candi sebagai wujud persembahan dan pengharapan kepada dewa. Emas di pripihan itu terdiri 7 lempengan emas dengan ketebalan tidak lebih 1 cm dan berat sekitar 4,1 gram. Pada Candi Hindu biasanya terdapat 9 pripihan. dan temuan serpihan emas itu membuktikan jika candi ini merupakan Candi Hindu yang dibangun abad IX atau sezaman dengan Candi Gedongsongo.
Candi Dukuh |
Teori Ngasal
Kalau Penemuan emas dan arca maupun artefaknya candi ini dibangun sekitar abad IX. sedangkan saat abad IX kerajaan yang eksis pada masa itu adalah Kerajaan Mataram Kuno dan Sriwijaya (agama Budha) sedangkan Prabu Brawijaya V hidup pada abad ke 14 dan Candi ini termasuk peninggalan Agama Hindu, sehingga kalau kami simpulkan Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram bukan kerajaan Majapahit yang di pimpin Prabu Brawijaya V yang disebut oleh Warga sekitar. tapi ini masih kesimpulan kami yang notabene bukan seorang arkeolog atau sejarawan, kami hanya suka dengan sejarah dan peninggalan-peninggalan kuno.
Kordinat Lokasi :
07°18'40.9" S 110°25'34.2" Elihat fotonya disini
1 komentar :
Ijin copy fotonya
Posting Komentar