Pantai Grajagan

Menikmati keindahan Pantai Grajagan, Pantai di timur pulau jawa


Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur,Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali. Banyuwangi terkenal dengan Sunrise of Java ini memiliki banyak destinasi wisata,seperti wisata Alam, wisata kuliner, wisata budaya, wisata sejarah maupun wisata pantainya yang eksotis.

Candi Wringin Lawang

Candi Wringin Lawang sebuah Gapura kerajaan Majapahit


Masih di daerah trowulan, daerah yang terkenal dengan situs purbakala peninggalan sebuah kerajaan besar di nusantara yaitu kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit yang diperkirakan pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1527. banyak situs peninggalan yang masih tersisa dan dapat dilihat sampai saat ini. di berbagai titik di darah trowulan banyak kita jumpai berbagai candi dan sudah pernah diulas pada halaman sebelumnya seperti Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Candi Brahu, Candi Gentong, Candi Minak Jinggo, Candi Wringin Lawang, Candi Kedaton, dan Kolam Segaran yang merupakan tempat pengairan kuno kerajaan Majapahit. sekarang hanya beberapa candi yang masih berdiri kokoh dan yang beberapa yang lainnya sudah runtuh dan tak menyisakan bentuk Candi, dikarenakan pengikisan dan pelapukan pada struktur bebatuan Candi, dimana mayoritas bahan candi terdiri dari bata merah.

Candi Gentong

Sisa reruntuhan di Candi Gentong


Masih di daerah Trowulan, yang dikenal dengan situs peninggalan kerajaan Majapahit. dan tidak jauh dari Candi Brahu, ada sebuah Candi yang juga penginggalan kerjaan Majapahit. Berjarak hanya berkisar sekitar 100 meter dari Candi Brahu ini, Candi Gentong diyakini dibangun pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk untuk upacara Sraddha memperingati Tribuwana Wijaya Tungga Dewi yang tidak lain adalah ibu dari Hayam Wuruk. Candi Gentong terletak di Dusun Jambumente Desa Bejijong Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Dinamakan Candi Gentong karena candi tersebut tertimbun oleh tanah menggunung yang akhirnya membentuk menyerupai Gentong (tempat air). Saat pertama kalo candi ini ditemukan kondisinya memang sudah berantakan. Dan sebenarnya tidak ada makna atau fenomena khusus yang terjadi pada candi ini. Namun keunikan Candi Gentong tak hanya dari bentuknya yang terkesan berantakan saja. Dinaunginya candi oleh bangunan berbentuk pendopo dengan atap yang terbuat dari seng, Candi Gentong kini justru terlihat makin misterius saja.

Candi Jawi

Candi Jawi, wisata sejarah di kaki gunung Welirang


Dalam Negarakertagama pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara, untuk tempat beribadah bagi umat beragama Siwa-Buddha. Raja Kartanegara adalah seorang penganut ajaran sinkretisme Siwa-Buddha. Alasan Kertanegara membangun candi Jawi jauh dari pusat kerajaan diduga karena di kawasan ini pengikut ajaran Siwa-Buddha sangat kuat. Rakyat di daerah itu sangat setia. Sekalipun Kertanegara dikenal sebagai raja yang masyhur, ia juga memiliki banyak musuh di dalam negeri. Kidung Panji Wijayakrama, misalnya, menyebutkan terjadinya pemberontakan Kelana Bayangkara. Negarakertagama mencatat adanya pemberontakan Cayaraja.

Candi Jawi (nama asli: Jajawa) adalah candi yang dibangun sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha dari Kerajaan Singhasari yang terletak di terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. sekitar 31 kilometer dari kota Pasuruan. Candi Jawi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singosari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.

Kembali ke Pohsarang

Akhirnya semua akan kembali....

Salam Maria penuh rahmat Tuhan Sertamu....
Terpujilah Engkau diantara wanita,
Dan terpujilah, buah tubuh-Mu Yesus...

Santa Maria, Bunda Allah
Doakanlah kami yang berdosa ini,
Sekarang dan waktu kami mati

Semua akan kembali lagi, seperti saat ini jugalah saya kembal lagi ke Gua Maria Pohsarang. setelah beraktivitas di dunia yang sibuk dan padat, akhirnya sampai jugalah saya di tempat ini. perjalanan ke Gua Maria Poh Sarang ini bukanlah perjalanan pertama maupun yang kedua saya, kalau dalam hitungan saya ini yang ke lima kalinya. tetapi kalau dalam catatan di dalam blog saya ini yang ke empat yang dapat anda lihat disini, disini, dan disini.  

Padang Pasir Bromo

Pasir Berbisik Bromo, Salah satu detinasi wisata di Gunung Bromo


Awal mula dari sejarah penamaan pasir Berbisik Gunung Bromo, diceritakan dengan sebuah film yang dibuat oleh seorang sutradara kondang asal negara Indonesia yang bernama Garin Nugroho, beliau adalah sutradara pertama yang menciptakan asal muasal dari Pasir Berbisik, di tempat inilah beliau menjadikan sebuah lokasi shooting dari sebuah film yang judulnya pasir berbisik. Mengapa disebut dengan pasir berbisik, karena ditempat ini apabila angin sedang bertiup kencang, deru angin akan membawa butiran-butiran pasir bagaikan sedang membisikkan sesuatu. Suara bisikan tersebut akan terdengar jelas pada saat musim kemarau yang menjadikan padang pasir ini menjadi kering. Sejak pada saat itu lautan pasir yang terdapat di kawasan wisata Bromo ini terkenal dengan nama sebutan pasir berbisik.