Akhirnya semua akan kembali....
Salam Maria penuh rahmat Tuhan Sertamu....
Terpujilah Engkau diantara wanita,
Dan terpujilah, buah tubuh-Mu Yesus...
Santa Maria, Bunda Allah
Doakanlah kami yang berdosa ini,
Sekarang dan waktu kami mati
Semua akan kembali lagi, seperti saat ini jugalah saya kembal lagi ke Gua Maria Pohsarang. setelah beraktivitas di dunia yang sibuk dan padat, akhirnya sampai jugalah saya di tempat ini. perjalanan ke Gua Maria Poh Sarang ini bukanlah perjalanan pertama maupun yang kedua saya, kalau dalam hitungan saya ini yang ke lima kalinya. tetapi kalau dalam catatan di dalam blog saya ini yang ke empat yang dapat anda lihat disini, disini, dan disini.
suatu kerinduan dan niatan akan kembali lagi kesini adalah sebuah alasan saya tidak bosan-bosan nya mengunjungi Gua Maria di dalam lingkup keuskupan Surabaya ini. biasanya saya mengunjungi Gua Maria Pohsarang ini dari barat (dari Semarang), tetapi kali ini saya mengunjungi Gua Maria ini dimulai dari timur, tepatnya dari kota Malang.
Rencana saya semula adalah jalan-jalan menyusuri beberapa kabupaten di Jawa Timur dan memutari Gunung Arjuna. dengan start dimulai dari malang pada pagi hari dan rencana nya sore hari ziarah ke Gua Maria Pohsarang dan menginap semalam di kediri. perjalanan saya mulai ke arah utara menuju Mojokerto (sengaja tidak lewat Batu) menikmati air panas Pacet dan sempat berhenti di situs candi-candi Trowulan (karena saya salah seorang penikmat sejarah jaman kerajaan Indonesia).
Menghabiskan waktu dari pagi dan hampir menjelang sore di Mojokerto, dan tujuan akhir harus menginjakkan kaki di Gua Maria pohsarang harus tercapai, maka kendaraan roda dua saya pacu melahap jalanan sampai ke depan parkiran Gua Maria Pohsarang.
Gua Maria Pohsarang hampir sama dengan sebelumnya saat saya berkunjung kesini, sesaat hendak memasuki lokasi pelataran doa, toko-toko souvenir masih sama menjajakan souvenir khas Gua Maria Pohsarang dan menjual peralatan devosi nya.
Hari ini cuaca agak mendung dan kelihatan nya tidak beberapa lama lagi hujan akan turun, dan pengunjung dilokasi Gua Maria ini sangat sepi, mungkin karena faktor cuaca yang tidak mendukung ini yang membuat Gua Maria ini sepi dari peziarah, kalau dihtung hanya tiga orang saja (termasuk saya) yang ada di pelataran doa, ada dua peziarah lainnya sedang mendaraskan Doa "Salam Maria" dalam untaian doa Rosario. Suara peziarah yang melantunkan Doa Salam Maria ini menuntun saya masuk dalam keheningan dan meditasi.
Ya Bunda Maria, aku kembali lagi kesini... janjiku akan datang lagi ketempat ini sudah kutepati, hanya ada satu yang mengganjal di hati ku ini, kapan saya akan menuju tempat peziarahan mu yang "Asli" di Lourdes, Prancis sana.... Ya Bunda suatu kebahagiaan apabila saya bisa bertemu dengan Mu disini saat pertama dahulu saya datang dengan solo touring dan tidur dipelataran doa Mu dan seraya memohon berkat Mu. Saat ini saya memon berkat Mu untuk ku dan bantuan kepadaku dalam segala permohonan ku.
Tetesan hujan gerimis menyentuh kulitku untuk segera mengakhiri doa di pelataran doa dan bersegera menuju kota Kediri untuk mencari penginapan, karena kalau menginap di pelataran doa seperti yang sebelumnya sangat tidak memungkinkan. tetapi sebelum meninggalkan Gua Maria Pohsarang ini saya sempatkan untuk mengambil air Suci di dekat pelataran doa untuk saya minum dan saya bawa pulang.
Setelah itu saya mengendarai roda dua menjauh dari Gua Maria Pohsarang menuju kota kediri dengan hujan yang deras. melewati Sungai Brantas menuju jalan dhoho dengan jalanan licin dan hujan yang semakin deras tidak menghalangi jalan saya mencari penginapan untuk mengeringkan badan, istirahat sejenak maupun untuk mandi.
Sore menjelang malam, saat suara azan dikumandangkan akhirnya sampai juga di penginapan di sekitar jalan dhoho. sambil menunggu hujan reda istirahat sejank mengeringkan tubuh, baju dan mandi. setelah itu jangan lupa sempatkan diri menikmati kulineryang terkenal di jalan Dhoho. sekedar informasi kepada anda, jalan dhoho semakin malam akan semakin ramai. apalagi saat malam jam 20:00 keatas, sepanjang jalan akan ada penjuala kaki lima yang menjajakan nasi pecel dan tumpang yang terkenal. apalagi ditemani oleh secangkir teh hangat khas kediri. untuk harga jangan khawatir, harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan menurut saya sangat murah.
Mengakhiri malam di Kediri menjadi pengalaman baru buat saya, setelah melewati perjalanan panjang hari ini akhirnya dapat bertegur sapa dengan warga kediri yang ramah yang juga makan di jalan Dhoo ini. besok rencana saya akan menuju kota Blitar dan kemudian menuju kabupaten Malang yang terkenal dengan pantainya yang eksotis.balik ke penginapan untuk berisitirahat, tetapi bungkus satu nasi pecel dulu untuk di penginapan. hehehehe.....
Berdoa dulu |
Akses Lokasi
Akses menuju gua maria ini tidaklah terlalu sulit. Bus, minibus, mobil pribadi bisa masuk ke kawasan gua maria ini. apabila anda menggunakan angkutan kota yang menuju terminal Kediri, terus lanjutkan perjalanan menaiki ojek yang berada di sekitar terminal. atau anda dapat menaiki angkutan desa yang terdapat bagian kiri kalau keluar terminal dan terus jalan kaki saja hingga toko semen tempat mangkalnya angkutan desa. Waktu yang ditempuh sekitar 5-10menit dari terminal Kediri.
Kordinat Lokasi
7°50'01.3"S 111°56'57.4"E
0 komentar :
Posting Komentar