Candi Ratu Boko

Candi ratu Boko sebuah situs penuh misteri


Berdasarkan sumber arkeologi bahwa sejak abad ke ke 7 M sampai abad ke 10 M di Jawa Tengah pernah berkembang kerajaan Mataram Kuno yang diperintaj oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Diansti Sailendra penganut Buddha. Dinasti Sailendra memegang kekuasaan kira-kira satu abad antara 750 M sampai dengan 850 M. dalam masa inilah banyak didirikan bangunan-bangunan suci Buddha diantaranya Candi kalasan yang didirikan oleh Tejahpurnaparna Panangkaran pada tahun 778 M yang juga pendiri Situs Ratu Boko. sebagai penerusnya Samratungga berhasil menyelesaikan Candi Buddha yaitu Borobudur pada tahun 854 M. dari Dinasti Sanjaya Rakai Pikatan membangun Candi Hindu yaitu Prambanan pada abad 9 M.

Situs Ratu Baka atau Candi Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah. Situs Ratu Boko yang terletak di perbukitan Boko dengan ketinggian 195.97 mdpl. luas situs sekitar 160.898 m2 terletak di dua dusun yaitu Dusun Sumberwatu (Desa Sambirejo) dan Dusun Dawung (Desa Bokoharjo) Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Ratu Boko
Ratu Boko

Situs Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah yang bercorak Hinduisme dan Buddhisme yang dibangun pada abad VIII-IX M. pada waktu pertama kalinya situs ini adalah sebuah kompleks Vihara yang sebagaimana tercatat dalam prasasti Abhayagiriwihara. Didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini, anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.

Sejarah

Prasati Abhayagiriwihara berangka 792 Masehi. peninggalan arkeologi yang bersifat Buddhisme lainnya yaitu runtuhan stupa, arca Dhyani Buddha dan stupika. sekitar tahun 856 M, Situs ini berubah menajdi kediaman seorang penguasa bernama Rakai Walaing Pu Kumbhayoni yang beragama Hindu. temuan arkeologi berupa prasasti yaitu prasasti ratu Boko A,B (berangka tahun 856 M) dan C semua mengandung keterangan tentang pendirian Lingga yaitu Lingga Krrtivaso, Lingga Tryambaka, dan Lingga Hara. prasati lain yang ditemukan yaitu prasasti Perang (862 M) mengandung keterangan pendirian sebuah bangunan suci untuk Dewa Siwa Yaitu candi Badraloka. 

Candi Ratu Boko
Taman Ratu Boko

Disekitar Situs Ratu Boko banyak dijumpai peninggalan arkeologi dalam bentuk struktur bangunan maupun arca lepas. struktur bangunan tersebut antara lain Candi Barong, Candi Miri, Stupa Dawangsari, Candi Ijo dan Candi Banyunibo. secara umum peninggalan arkeologi di situs Ratu Boko dikelompokkan menjadi dua yaitu Peninggalan arkeologi yang berada di bukit Boko Barat dan bukit Boko timur. 

Candi Ratu Boko
Taman Ratu Boko

Peninggalan Arkeologi yang berada di Bukit Boko barat berupa jalan setapak, saluran air kolam-kolam dan fragmen grabah lokal dan asing. adapun peninggalan arkeologi di di Bukit Boko bagian Timur dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok barat, tenggara dan timur. Peninggalan arkeologi yang termasuk dalam kelompok barat adalah Candi Batu Putih, Gugusan Gapura utama, Talud, Candi Pembakaran, Kolam penampungan air, konstruksi umpak dan dua batu paseban. Kelompok tenggara terdiri dari bangunan pendapa, beberapa buah batur batu, miniatur candi, kompleks kolam dan dua buah batur keputren. kelompok timur terdiri dari Gua Lanang, Gua Wadon, kolam dan tangga.

Gapura 

Gapura Situs ratu Boko terdiri dari dua buah bangunan berbentuk paduraksa dengan puncak bangunan atau atap berbentuk ratna dan berfungsi sebagai gerbang masuk utama. Gapura 1 Terbuat dari batu andesit, namun lantai, tangga dan pagar terbuat dari batu putih.

Candi Ratu Boko
Tangga Masuk

Gapura 1 berukuran 12.15 m, lebar 6.90 m tinggi 5.05 m dan mempunyai 3 pintu masuk.

Candi Ratu Boko
Gapura Pertama

Gapura 2 berukuran panjang 18.60 meter, lebar 9 meter dan tinggi 4.50 Meter yang mempunyai 5 pintu masuk.

Candi Ratu Boko
Gapura kedua

Candi Batu Putih

Candi Batu putih ini berada di sebelah timur laut yang berupa sebuah pondasi yang terbuat dari batu kapur. bagian atasnya tidak ada yang tersisa diperkirakan terbuat dari bahan kayu gampang sekali hancur. Candi yang tersisa hanya baturnya saja ini dinamakan Candi Batu putih karena warna dari bebatuan yang berwarna putih berbeda dengan warna batur di candi yang lainnya, sehingga warga sekitar mengenalnya sebagai Candi batu putih.

Candi Ratu Boko
Candi Batu Putih

Candi Pembakaran dan Sumur Suci

Candi Pembakaran terbuat dari batun andesit berukuran panjang 22.60 m, lebar 22.32 m dan tinggi 3.62 m. sebutan candi ini berdasarkan pada penemuan abu yang terdapat di sumuran Candi sehingga orang-orang beranggapan bahwa bangunan ini pada masa lampau menjadi tempat pembakaran atau penyimpanan abu jenazah raja. setelah diteliti lebih sekdama abu tersebut adalah sisa pembakaran kayu dan tidak ada indikasi sebagai sisa pembakaran tulang. 

Candi Ratu Boko
Candi pembakaran

Sumur berukuran 2.30 m x 1.80 m. kedalaman air pada musim kemarau sekitar 2 m sedangkan kedalaman sumur 5m dari muka tanah saat musim hujan. dahulu air dari sumur ini digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan di Candi pembakaran. air sumur ini diyakini mengandung tuah. pada saat dilaksanakan upacara tawur agung, satu hari sebelum hari raya Nyepi bagi umat Hindu, sumur ini diambil airnya untuk digunakan sebagai air kendi, selanjutnya diberi doa dan mantra oleh para pendeta dan dibawa kehalaman Candi Prambanan yang menjadi tempat pelaksanaan upacara Tawur Agung.

Candi Ratu Boko
Batur atas candi pembakaran

Paseban

Terdiri dari 2 Batur, Paseban timur (panjang 24.6 m, lebar 13.3 m, tinggi 1.16 m) dan paseban barat (panjang 24.42 m lebar 13.43 m, tinggi 0.83 m). dua bangunan paseban diperkirakan saling berhadapan, namun fungsinya belum dapat diketahui secara pasti. dinamakan paseban karena berdasarkan analogi dengan bangunan keraton pada masa sekarang. paseban adalah ruang tunggu bagi tamu yang akan menemui raja.

Candi Ratu Boko
Paseban Timur

Candi Ratu Boko
Paseban Barat

Keputren

Keputren terdiri dari dua buah batur dari batu andesit yang berdampingan utara selatan dan menghadap kebarat. Batur selatan berukuran panjang 21.43m, lebar 22.70 m dan tinggi 1.75 m. diatas lantai terdapat umpak sebanyak 84 buah yang diduga sebagai tempat dudukan tiang kayu penyangga atap. Batur utara berukuran panjang 16.40 m, lebar 14.90 m terbuat dari batu andesit. lantai berukuran 11.96 m X 14.90 m dengan tinggi 1.62 m, sedang lantai depan lebih rendah dengan ukuran 4.44 m X 14.90 m dan tinggi 82 cm.

Candi Ratu Boko
Keputren dan reruntuhan

Kolam

Kompleks Kolam terbagi menjadi dua bagian, kolam utara dan kolam selatan. kedua bagian kolam dipisahkan oleh dinding pagar dan dihubungkan dengan gapura. kolam utara berbentuk persegi panjang, berjumlah 7 buah. 5 buah kolam berukuran besar dan dalam, sedangkan 2 buah berukuran kecil dan dangkal. kolam selatan terdapat 28 buah, 14 kolam berukuran besar berbentuk bundar, 13 buah berukuran kecil berbentuk bundar serta 1 buah berukuran kecil berbentuk segi empat.

Candi Ratu Boko
Kolam ratu Boko

Pendopo

Berupa reruntuhan bangunan di bagian selatan gapura Candi Boko. bangunan ini berbentuk dinding setinggi 3 m dari batuan andesit dengan panjang 40 m X 30 m, pendapa ini diperkirakan sebagai ruangan bagi para tamu yang datang dan hendak menemui raja.

Candi Ratu Boko
Pendopo

Pendopo ini memiliki 4 buah pintu masuk masing masing 1 buah pintu pada setiap sudutnya. Di bagian dalam pendopo ini terdapat sebuah lantai batuan andesit yang tersusun rapi dan kalau dilihat terdiri dari dua bagian.

Candi Ratu Boko
Bagian dalam Pendopo

Gua

Di situs Ratu Boko terdapat Gua Lanang dan Gua Wadon. dinamakan gua wadon karena terdapat semacam relief yang menggambarkan alat kelamin wanita (lambang Yoni) diatas pintunya. Yoni adalah simbol kelamin wanita, biasanya dilengkapi dengan lingga yaitu simbol kelamin laki-laki, yang merupakan salah satu Dewa Siwa dalam agama Hindu. persatuan antara keduanya menyebabkan kesuburan. diharapkan daerah sekitar lingga dan yoni ikut menjadi subur dan makmur. Gua ini diduga berfungsi sebagai tempat untuk bersemedi.

Candi Ratu Boko
Gua Lanang

Candi Ratu Boko
Yoni dan lingga

Situs Ratu boko ini bukanlah merupakan sebuah candi walaupun di komplek Situs ini ditemukan reruntuhan bebrapa candi kecil. di yakini para ahli bahwa tempat situs Ratu Boko ini memamng dahulunya adalah sebuah istana Kerajaan Matam Kuno yang besar dan berada di atas bukit, maka dari tempat inilah seluruh pusat pemerintahan kerajaan Mataram kuno berada.

Akomodasi dan akses

  1. Bagi anda yang dari candi Prambanan, nikmati paket tour Prambanan & Candi Ratu Boko  dengan membayar sebesar Rp.50.000 anda akan memasuki 2 Candi besar yaitu prambanan dan ratu Boko, khusus ke Candi ratu Boko akan diantar dengan menggunakan bis Shutle.
  2. Untuk fasilitas pendamping, dilokasi ini sudah sangat lengkap. jalan dari pintu masuk menuju Gapura terdapat taman hijau yang luas dan tersedia beberapa bangku taman untuk para pengunjung yang hendak beristirahat.
  3. sempatkan diri anda menikmati aneka makanan dan minuman yang tersedia di sekitar lokasi wisata ini yang dijajakan oleh para warga sekitar dan dari pengelola sendiri
  4. untuk kegiatan MCK tersedia banyak spot kamar mandi di sekitar lokasi
  5. untuk menuju ke lokasi bagi anda yangdari Klaten setelah melewati candi Prambanan, akan ada perempatan Lampu merah, ambil kanan dan jalan terus sekitar 7km, akan ada petunjuk jalan yang mengarahkan menuju Situs Ratu Boko

Kordinat Lokasi

7°46'13.9"S 110°29'22.0"E

Lihat lebih banyak disini.

2 komentar :

venom mengatakan...

Lanjutkan Gan

BELAJAR BAHASA mengatakan...

ulasan menarik

Posting Komentar