Stasiun Tanggung

Stasiun Tanggung, Stasiun tua yang kini terlupakan

Pendudukan Belanda

Saat di jaman penjajahan Belanda, salah satu pusat transportasi perdagangan selain melalui pelabuhan adalah melalui jalur darat dengan menggunakan kereta api, tetapi apakah kita tahu stasiun kereta api tertua di Indonesia ini? dan kalau kita bertanya kepada masyarakat akan banyak ragam jawaban, ada yang berkata Stasiun Tawang, Ada yang bilang Stasiun Pontjol, Purwosari, Ambarawa, alas tua dll. akan tetapi masih ada Stasiun kereta api yang lebih tua dan yang masih eksis saat ini adalah Stasiun Tanggung, karena stasiun Samarang atau stasiun Gudang yang merupakan stasiun tertua sudah di telan jaman dan di genangi banjir rob, dan menjadi kolam tambak.

Stasiun Tanggung (TGG) adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Tanggungharjo, Tanggungharjo, Grobogan,Jawa Tengah. Dengan ketinggian +20 m dpl, Stasiun Tanggung terletak di Daerah Operasi IV Semarang.

Stasiun Tanggung
Stasiun Tanggung

Stasiun Tanggung merupakan stasiun kereta api nomor dua tertua di Indonesia, dan merupakan stasiun kereta api tertua yang masih operasional di Indonesia. Pada tanggal 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama dibuka, antara Tanggung-Kemijen yang berjarak 25 kilometer, oleh Gubjend. Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele. Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada tahun 1910, kemudian dibangunlah bangunan stasiun yang baru, yang dapat dilihat sampai sekarang. Pada pertengahan tahun 1980-an, stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini Indonesia IndahJakarta.

Stasiun Tanggung
Gambar Stasiun Tanggung dulu

Bangunan Stasiun Tanggung pertama yang dibangun pada 1867 telah mengalami pembongkaran. Pada 1910 dibangun kembali yang sampai sekarang masih berdiri. Dalam renovasi tersebut terjadi perubahan bentuk atap dari yang semula berupa kombinasi dari bentuk atap pelana pada bagian atas dan atap jurai dibagian bawah, menjadi bentuk atap pelana dengan teras berkanopi dibagian depan dan overstek di bagian belakang.


Stasiun Tanggung
Stasiun terbuat dari kayu jati

Stasiun Tanggung telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan UU Cagar Budaya No 5 tahun 1992. Stasiun kelas tiga ini hanya berupa bangunan tunggal berukuran 8 x 20 meter persegi. Material kayu digunakan pada semua bagian, mulai dari sebagai struktur utama, kolom, dinding, maupun ornamennya.

Stasiun Tanggung
Stasiun Tanggung dan jalur rel nya

Di stasiun dengan dinding dari kayu jati bercat putih itu, bisa dijumpai lemari kayu penyimpanan karcis era Hindia Belanda, lengkap dengan informasi rute perjalanan kereta api. Kini, stasiun Tanggung hanya sebagai stasiun pengawas keamanan perjalanan kereta api rute Semarang-Solo. Kondisi stasiun terlihat baik dan cukup terpelihara. Satu-satunya bangunan modern yang dapat dilihat di stasiun ini adalah ruangan sinyal berukuran 4 x 2,5 meter yang menempati areal bekas peron stasiun. Di belakang stasiun ini juga masih bisa dijumpai bekas rumah dinas kepala stasiun era Hindia Belanda.

Stasiun Tanggung
Papan Petunjuk di stasiun Tanggung

Tanggungharjo

Tanggungharjo terkenal sebagai tempat dengan tanah yang subur, sehingga dari jaman pemerintahan Belanda membuat jalur kereta api dari Semarang ke desa Tanjungharjo, Grobogan. dimana pada jaman pemerintahan Hindia Belanda, kereta api diperuntukkan membawa rempah-rempah dari desa (Tanggungharjo) langsung menuju ke pelabuhan (Semarang Gudang/Tambaksari) untuk dikirim ke negeri Belanda. dan berhubung dahulu nya desa Tanggungharjo merupakan Lumbung rempah seperti padi, palawija, tembakau, jagung dll. pemerintah Belanda  pada tahun 1867 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), atau perusahaan kereta api Hindia-Belanda membuat jalur kereta api pertama kalinya dari Stasiun Samarang menuju stasiun Tanggungharjo untuk mempermudah dalam pengiriman rempah-rempah dalam ukuran yang besar, dan langsung sampai di depan Pelabuhan di Semarang.

Kordinat Lokasi :

7°05'29.1"S 110°36'11.8"E


1 komentar :

sepakbolanda mengatakan...

Tulisan sejarah yang menarik karena tahun 2017 ini, tepat 150 tahun lalu beroperasi Jalur Kereta Pertama di Hindia Belanda. Dari Semarang ke Stasion Tanggung ini. Dalam rangka 150 tahun ini, Museum Kereta Api di Utrecht Belanda menggelar pameran peritangatan 150 dengan menampilkan replika kecil kereta pertama itu. Pameran dibuka dari 6 Juli - 10 November 2017. Kalau Anda menyukai sejarah dan kereta dan berkesempatan ke Belanda, menarik untuk mengunjunginya. Eka Tanjung

Posting Komentar