Masjid Layur

Masjid Layur, Masjid Menara Kampung Melayu yang sarat dengan sejarah

Wisata Semarang

Setelah membahas tentang wisata rohani berbagai agama sebelumnya, seperti Gua Maria, Candi Hindu maupun Buddha, didalam halaman ini saya akan membahas tentang Wisata Rohani umat Islam, dan kali ini yang akan saya bahas adalah Masjid Layur. kanapa Masjid Layur? Kenapa Bukan masjid yang lain? Masjid Layur memiliki nilai sejarah dan keunikan sendiri, maka dalam pembahasan perdana tentang wisata rohani umat Islam saya khusus membahas Masjid ini.

Keunikan Masjid


Masjid Layur merupakan salah satu bangunan kuno berupa masjid tua di kota Semarang ini disebut pula Masjid Menara Kampung Melayu.Dinamakan Kampung Melayu karena sudah merupakan tempat hunian pada tahun 1743 yang sebagian besar orang yang mendiami kawasan tersebut adalah orang melayu. Pada masa tersebut di kampung ini terdapat tempat untuk mendarat kapal dan perahu yang membawa barang dagangan. Lokasinya yang sangat strategis mengundang orang untuk berdiam disitu pula. dan bagi anda yang berkunjung ke Semarang dan gemar mengunjungi tempat bersejarah maka Masjid Layur atau juga biasa di sebut Masjid Menara Kampung Melayu adalah salah satu lokasi yang layak di kunjungi. Usianya yang sudah lebih dari dua abad menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Semarang.

Cukup mudah untuk menemukan lokasi masjid tua ini. Dari arah Pasar Johar mengikuti jalur putar yang menuju arah Stasiun Tawang. Dari rel kereta api di depan Jalan Layur, menara masjid sudah bisa terlihat dari kejauhan. Lokasi perkampungan masjid di sebut Kampung Melayu.

Sejarah 


Masjid Menara Layur ini dibangun tahun 1802 oleh ulama Arab Hadramaut (Yaman). Bentuk dan struktur bangunan masjid adalah bangunan dua lantai, atap berbentuk meru (pengaruh Demak). Lantai masjid menggunakan material kayu, pondasi menggunakan umpak batu bata dengan kedalaman tiga meter dan lebar satu meter.

Bangunan masjid sendiri tidak hanya bergaya Arab,dan Dari gaya arsitekturnya, Masjid Menara merupakan percampuran dari tiga budaya yakni, Jawa, Melayu, dan Arab.  Salah satu ikon Masjid Layur tidak lain adalah menara yang menjulang tinggi. Dulunya menara ini juga berfungsi sebagai mercusuar yang dimanfaatkan untuk mengawasi lalu lintas kapal yang akan memasuki Kali Semarang. Menara ini juga menyimpan fakta menarik di masa kemerdekaan. kala itu menara salah satu masjid kebanggaaan warga Semarang ini digunakan pula untuk mengintai pergerakan musuh. bila kita lihat dari segi keasliannya, Masjid Menara masih seperti pertama kali dibuat. Lantai bangunan setangkup tersebut dinaikkan dan hanya dapat dicapai dengan tangga yang terdapat pada sisi muka. Walaupun sudah dimakan usia namun masjid ini masih kokoh dan masih digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah.Jadi, selain menjadi saksi penyebaran agama Islam di Semarang.


Sampai sekarang masjid ini masih terus dirawat oleh yayasan masjid setempat sebagai upaya pelestarian sejarah dan sebagai masjid tua kebanggaan Kota Semarang. Secara menyeluruh Masjid Layur masih asli seperti pertama kali dibuat, hanya ada sedikit perbaikan seperti penggantian genteng dan penambahan ruang untuk pengelola pada sisi kanan kompleks masjid.
Meskipun daerah ini sering dilanda oleh banjir rob yang selalu mengancam keberadaan dari bangunan Masjid ini, tetapi Masjid yang telah berusia lebih dari dua abad ini masih berdiri tegak dan kuat dalam menghadapi perubahan Jaman dan iklim disekitarnya, karena usaha yang maksimal dari pengurus yayasan Masjid Manara tersebut yang selalu ingin melihat Masjid ini berdiri sampai anak cucu mereka.

Kordinat Lokasi :

6°57’57.53″S 110°25’19.78”E



0 komentar :

Posting Komentar