Candi Kalasan

Candi Kalasan 


Di Antara Provinsi Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah terutama di daerah perbatasan Sleman dan Klaten tersebar banyak candi-candi peninggalan dari jaman kerajaan nusantara. seperti yang kami ulas dalam halaman blog sebelumnya ada Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Ijo, Candi Sari, Candi Kalasan dan beberapa Candi maupun peninggalan sejarah lainnya. Pada masa Jaman kerajaan pada umumnya seorang raja membangun sebuah candi untuk beberapa tujuan, antara lain sebagai pusat kerjaan, tempat ibadah, tempat kegiatan belajar dan penyebaran agama atau pun sebagai tempat tinggal bagi para biarawan. Fungsi Candi Kalasan berdasarkan prasasti Kalasan bertarikh 777 Saka atau 778 Masehi yang ditemukan tidak jauh dari candi ini menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk menghormati Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta.

Touring ke Bali

Petualangan Tanpa Henti: Dari Ijen ke Bali, Cerita Kita


Setelah petualangan yang mengesankan di Baluran (lihat disini) dan di Blue Fire Gunung ijen (lihat disini), kami tiba di rumah singgah dengan kelelahan yang tersisa. Topan dan Dika, yang sempat terjatuh dari motor dan masih merasakan sedikit sakit, langsung memutuskan untuk balas dendam dengan tidur semalaman. Tidak ada yang bisa menghalangi mereka untuk tidur pulas—bagaimanapun, besok adalah hari baru dan kami sudah merencanakan untuk menyebrang ke Pulau Bali. Sementara itu, kami yang masih terjaga sibuk merencanakan perjalanan hari berikutnya.

“Eh, besok kita harus bangun jam berapa?” tanya Ardi sambil menyiapkan perlengkapan motor.
“Jangan khawatir, jam 5 pagi udah harus siap berangkat,” jawabku, memandangi jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.
“Serius nih? Bentar lagi aku jatuh tidur juga,” sahut Dika, sambil menguap lebar.
Kami semua tertawa, mengetahui bahwa kami semua sudah sangat lelah setelah perjalanan panjang sebelumnya.

TN Baluran

Perjalanan Seru di Baluran: Dari Padang Savana hingga Sunset Pantai Bama


Setelah menyelesaikan pendakian di Gunung Ijen, aku, Dika, Topan, Ardi, dan Rio—merasa lelah tapi puas. Keindahan kawah biru dan api belerang yang menggelegak di Ijen benar-benar membuat kami terkesan (cerita sebelumnya dapat dilihat disini). Namun, seperti biasa, rasa lelah kami tidak berlangsung lama. Kami tahu petualangan kami belum selesai. Masih ada banyak tempat menakjubkan yang harus kami jelajahi. Jadi, setelah beristirahat sejenak dan merawat luka kecil yang dialami Topan dan Dika karena terjatuh dari motor tadi pagi, kami kembali melanjutkan perjalanan.
Sekitar pukul 14:00, kami mulai melaju menuju Taman Nasional Baluran di Situbondo, tujuan berikutnya yang sudah lama kami impikan untuk dikunjungi. Kami masih cukup energik, meskipun beberapa dari kami mulai merasakan kelelahan setelah pendakian. Perjalanan dari Ijen menuju Baluran memang memakan waktu beberapa jam, tetapi perjalanan ini justru memberikan kesempatan untuk menikmati pemandangan alam yang luar biasa.

Gereja Inkulturasi Pangururan

 Gereja St. Mikael Inkulturasi Budaya Batak di Pangururan


Inkulturasi dalam Gereja Katolik adalah proses penyesuaian ajaran Gereja Katolik dengan kebudayaan lokal, dengan sedemikian rupa sehingga nilai-nilai Injil dapat diungkapkan dengan lebih jelas di dalam unsur-unsur kebudayaan bersangkutan, melainkan juga menjadi kekuatan yang menjiwai, mengarahkan, dan memperbaharui kebudayaan bersangkutan, dan dengan demikian menciptakan suatu kesatuan dan ‘communio’ baru, tidak hanya di dalam kebudayaan tersebut, melainkan juga sebagai unsur yang memperkaya Gereja sejagat. Inkulturasi juga bertujuan agar umat dapat lebih mudah memahami dan berpartisipasi secara aktif dalam ibadah. Sebagai contoh inkulturasi dalam Gereja katolik seperti Arsitektur, Ornamen, Seni, Kitab suci, dll.