Candi Kalasan

Candi Kalasan 


Di Antara Provinsi Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah terutama di daerah perbatasan Sleman dan Klaten tersebar banyak candi-candi peninggalan dari jaman kerajaan nusantara. seperti yang kami ulas dalam halaman blog sebelumnya ada Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Ijo, Candi Sari, Candi Kalasan dan beberapa Candi maupun peninggalan sejarah lainnya. Pada masa Jaman kerajaan pada umumnya seorang raja membangun sebuah candi untuk beberapa tujuan, antara lain sebagai pusat kerjaan, tempat ibadah, tempat kegiatan belajar dan penyebaran agama atau pun sebagai tempat tinggal bagi para biarawan. Fungsi Candi Kalasan berdasarkan prasasti Kalasan bertarikh 777 Saka atau 778 Masehi yang ditemukan tidak jauh dari candi ini menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk menghormati Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta.
Candi kalasan atau juga sering disebut Candi Kalibening merupakan sebuah Bangunan Candi yang dikategorikan sebagai candi Buddha. Candi ini terletak di desa Kalasan, kabupaten Sleman, provinsi Yogyakarta. Keberadaan Candi ini sangat melekat dengan Prasasti Kalasan Prasati Kalasan ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf pranagari. Dalam prasasti ini kita dapat mengetahui bahwa awal mula pembangunan Candi Kalasan berasal dari nasehat para pemuka agama di zaman wangsa Syailendra. dimana isi dalam prasati Kalasan itu disebutkan tentang diperingatinya jasa Maharaja Tejahpurana Panangkaran yang telah membangun sebuah kuil bagi Dewi Tara serta memuat arca dewi yang kemudian ditahtakan dalam kuil tersebut. Kuil tersebut dinamakan Tarabhawana yang kini dikenal sebagai Candi Kalasan. Selain itu didalam Prasasti Kalasa juga disebutkan tentang pendirian tempat tinggal (asrama) bagi para pendeta dengan menghibahkan desa Kalasan kepada para Sangha. Di dalam prasati tersebut, baik kuil Dewi Tara maupun Asrama disebut sebagai Wihara. penyebutan asrama bagi para Sangha sesuai dengan prasati sering dikatikan dengan bagunan Candi Sari yang berada 500 m disisi timur laut Candi Kalasan.

Candi Kalasan

Candi Kalasan merupakan Salah Satu candi yang bercorak Buddha. meskipun menurut Profesor Dr Casparis yang seorang filolog dan arkeolog menafsir berdasarkan prasasti Kalasan itu, Candi Kalasan dibangun bersama antara Buddha dan Hindu.Candi Kalasan ini mempunyai keunikan bila dibandingkan dengan Candi-Candi lain di sekitar Prambanan. Berdasar penelitian terhadap struktur bangunan candi, diketahui bahwa bangunan yang ada saat ini adalah bangunan yang ketiga, sehingga dapat diperkirakan penyebutan angka tahun 700 Saka dalam prasasti tentu bukan bangunan Candi yang saat ini, melainkan bangunan yang sudah ditutup bangunan baru.Hal ini didasarkan pada bukti-bukti yang telah berhasil diungkap oleh para ahli purbakala. Diantaranya adalah pada keempat sudut kaki candi terdapat bagian yang menonjol dan pada candi itu juga terdapat torehan yang dibuat oleh Van Romondt (arkeolog berkebangsaan Belanda) pada tahun 1927 – 1929 dengan tujuan keperluan pemugaran. Sebagai bukti, menurutnya, terdapat empat sudut kaki candi dengan bagian yang menonjol.seni hias pada Candi Kalasan ini juga mempunyai ciri khas yakni berupa pola hias sulur gelung yang ditempatkan secara vertikal pada tubuh candi hingga bisa memberikan kesan tinggi pada bangunan.

Relief Candi

Relief pada tubuh bangunan candi dipahat secara halus yang kemudian dilapisi dengan lapisan Bajralepa yakni semacam semen pelapis sisi luar bangunan. Lapisan Bajralepa ini terlihat hingga 3 lapis yang saling menumpuk. Berdasar analisis laboratorium lapisan Bajralepa tersusun dari pasir kwarsa (30%), kalsit (40%), kalkopirit (25%), serta lempung (5%). Keunikan lain dari candi Kalasan ini adalah dijumpainya batu monolit ditangga pintu masuk sisi timur. Batu ini sering disebut sebagai moonstone (batu bulan). Candi Kalasan merupakan kompleks bangunan yang terdiri dari bangunan induk yang dikelilingi oleh stupa sebanyak 52 buah yang mengitari batur candi. Saat ini sisa bangunan Candi Kalasan adalah 24m. Bangunan tubuh candi berdiri pada batur setinggi 1 meter dengan kaki candi setinggi 3 meter, tubuh 13 meter dan atap 7 meter. tubuh candi berdenah bujur sangkar berukuran 16,5 x 16,5 m. di tiap sisi bangunan terdapat pintu dengan tangga, sedangkan sisi timur merupakan pintu utama menuju bilik utama. dahulunya pada bilik utama ini terdapat sebuah arca yang cukup besar, hal ini diketahui dari dudukan arca yang juga sangat besar. tahun 1939-1940an , Candi Kalasan dilakukan perbaikan, yakni memasang kembali batu-batu atap serta melakukan konsolidasi pintu masuk sisi selatan yang mulai rusak. namun secara keseluruhan Candi Kalasan belum pernah dipugar total seperti candi-candi yang lainnya.

Stupa Candi


Candi ini yang sekarang kosong, dahulu pernah terdapat Arca Dewi Tara yang besar dan terbuat dari perunggu di dalamnya. Bangunan Candi Kalasan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 34 x 45 m2. Dalam tubuh candi terdapat ruang utama berbentuk persegi empat dengan sudut-sudutnya yang menjorok ke luar, dihiasi sangat indah.di dalam ruangan ini terdapat susunan batu bertingkat yang dahulu di atasnya terdapat patung Dewi Tara. Patung Dewi Tara yang terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 6 meter tersebut telah raib dicuri. Pada dinding sisi barat, tepatnya di belakang susunan batu terdapat semacam alat pemujaan yang menempel pada dinding tersebut. Candi ini berdiri di atas subasemen yang luasnya 14,20 meter persegi yang merupakan dasar bagi kaki candi. Pada dinding-dinding kaki candi Kalasan terdapat hasil pahatan dengan pola daun kalpataru yang keluar dari sebuah jambangan bulat atau yang disebut dengan motif kumuda.

Dinding kaki candi

Candi ini memiliki empat sisi dan masing-masing sisi terdapat sebuah pintu masuk ke dalam ruangan candi. Keempat pintu tersebut dihiasi dengan pahatan berpola Kalamakara di ambang atas pintu dan tepat di atas ambang pintu candi di bawah hiasan kalamakara ada hiasan kecil yang memperlihatkan wanita dalam posisi bersila dan kedua tangannya terlihat sedang memegang suatu benda.

Hiasan ambang pintu
Hanya pintu di sisi timur dan sisi barat yang memiliki tangga untuk mencapai pintu. Pintu sisi timur merupakan pintu untuk menuju ruang utama. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Candi Kalasan Yogyakarta ini menghadap ke timur. Di depan pintu masuk sebelah timur ini terdapat dua patung raksasa duduk memegang gada dan ular. Pada tangga naik menuju selasar candi terdapat hiasan kepala naga pada kakinya.

Hiasan kepala naga

Pada lantai dasar di depan anak tangga terbawah adalah lantai yang tersusun dari bebatuan. Di depan kaki tangga terpasang lempengan batu tipis dan bertekstur halus serta memiliki bentuk yang berlekuk-lekuk. Di depan masing-masing tangga terdapat pintu. Pada dinding-dinding luar Candi Kalasan terlihat ada relung-relung yang berisi arca. Namun sayang, tidak semua relung masih berisi arca, karena beberapa arca sudah tidak pada tempatnya lagi. Pada sisi kanan dan kiri atas pintu terdapat relung-relung yang berisi arca sosok dewa yang terlihat sedang berdiri dengan tangan yang sedang memegang bunga teratai. Pada tubuh candi yang bagian atas membentuk sebuah kubus yang diduga menjadi lambang puncak Meru dan dikelilingi sejumlah 52 buah stupa. Tinggi rata-rata stupa-stupa tersebut diperkirakan sekitar 4,6 meter. Pada sepanjang batas antara tubuh dengan atap candi terdapat hiasan deretan gana (makhluk kerdil).

Penampil untuk meletakkan arca


Candi Kalasan memiliki atap yang berbentuk segi delapan dan bertingkat tiga. Atap paling atas memiliki delapan kamar. Masing-masing berisikan Arca Dhyanibuddha yang saat ini hampir seluruhnya lenyap. Atap tingkat dua berbentuk segi delapan, tiap sisinya memiliki kamar-kamar dan relief Bodhisatva. Sayangnya patung Dhyani Buddha yang ada di tiap-tiap kamar itupun hampir seluruhnya telah lenyap. Terakhir, atap yang bagian bawah sebangun dengan candi berbentuk persegi 20, dilengkapi kamar-kamar pada setiap sisinya. Dahulu kamar-kamar itu berisi Arca Bodhisatva yang duduk di atas teratai. Tetapi pada saat ini hampir seluruh arca itu hilang.

Akses Lokasi

Candi Kalasan dapat diakses dengan mudah dari pusat Kota Yogyakarta. Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi untuk sampai ke lokasi candi. Candi ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara karena nilai sejarah dan keindahan arsitekturnya.

Kordinat Lokasi

Candi Kalasan terletak di Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Kordinat GPS Candi Kalasan adalah:

7°46'02.1"S 110°28'20.4"E



0 komentar :

Posting Komentar