Arca Dwapala Singosari

Arca Dwarapala, Misteri Kerajaan Singosari yang belum terkuak


Dwarapala adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Siwa dan Buddha, berbentuk manusia atau monster yang memiliki taring panjang. biasanya dwarapala diletakkan di luar candi, kuil atau bangunan lain untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat didalamnya. Dwarapala biasanya digambarkan sebagai makhluk yang menyeramkan. Bergantung pada kemakmuran suatu kuil, jumlah arca dwarapala dapat hanya sendirian, sepasang, atau berkelompok. begitu juga dengan peninggalan kerajaan Singosari,lokasinya berjarak sekitar 100 meter dari arah barat Candi Singosari. Arca Dwarapala ini masing-masing berpagar besi dan tepat di tepi jalan raya yang masing-masing dipisahkan oleh Jalan Kertanegara Barat, Candirenggo. arca dwarapala yang dibuat dari batu monolitik dengan ketinggian 3,70 meter. keberadaan dua arca dwarapala itu menunjukkan bahwa lokasi itu pada masa lalu merupakan pintu gerbang dari kerajaan Singosari, sebab fungsi arca Dwarapala dimasa lalu memang sebagai simbol dari penjaga pintu atau gerbang.

Sejarah

Arca Dwapala Singosari
Arca Dwarapala
Arca Dwarapala ini merupakan patung "penjaga pintu" terbesar di Indonesia dan merupakan peninggalan dari kerajaan Singosari yang pernah berkuasa pada tahun 1222-1293 di sekitar candi tersebut ada dua buah arca yang masing-masing dipisahkan oleh jalan raya itu. Letak kedua arca tersebut berada disisi kiri dan kanan jalan utama desa Candirenggo yang membujur dari timur ke barat. Arca raksasa yang sebelah kiri (selatan) berada diatas pedestal buatan yang dibuat sekitar tahun 1982 sewaktu arca tersebut diangkat dari kondisinya yang tenggelam sebatas perut menghadap utara. Arca Dwarapala ini ada karena merupakan sebuah penjaga.yang dahulu diidentikkan dengan menjaga pintu gerbang masuk menuju keraton maupun candi. Keberadaannya di Singosari ditemukan oleh Gubernur Jawa yaitu Nicolas Enderhard pada tahun 1803.tapi sangat disayangkan, hingga saat ini masih belum diketahui dimana lokasi istana kerajaan itu dulu.

Detail Arca Dwarapala 

Rupa Arca Dwarapala di seluruh Indonesia ini sebenarnya berbeda-beda, sesuai dengan gaya seniman dahulu . Tetapi semuanya mempunyai kesamaan yaitu punya wujud yang menyeramkan, untuk di Malang sendiri sang arca punya mata yang melotot dan memegang gada dengan cara yang berbeda. Arca yang berada di selatan jalan yang menghadap ke utara posisi tangan kanan memegang gada, sedangkan tangan kiri diletakkan di lutut dengan kondisi jongkok. Sementara yang berada di sebelah utara jalan menghadap ke timur, tangan kanannya memberikan kode dua jari, sedangkan tangan kirinya memegang gada yang dibalik. Perbedaan ini konon dikarenakan berbedanya tugas, arca yang memberikan kode dua jari adalah mengingatkan rakyat untuk taat beragama.

Arca Dwapala Singosari
Arca Dwarapala terbesar di Indonesia

Ornamen atau hiasan yang dikenakan pada kedua arca tersebut bernuansa seram dan kekerasan, kepalanya memakai hiasan semacam ikat kepala yang dihias dengan hiasan kapala atau tengkorak. kedua telinga memakai anting-anting yang berbentuk tengkorak yang disebut Kapala Kundala. hiasan kelat bahu disebut Sarpa Keyur yang berupa kelat bahu seekor ular. hiasan gelang disebut Bhujangga Valaya yang merupakan gelang dari ular. hiasan tali yang melingkar dibahu yang menjuntai ke perut disebut Yajnopavita yaitu tali kasta yang berupa seekor ular besar. diatas perutnya memakai hiasan ikat pinggang yang disebut Udarabandhapada lehernya memakai kalung dari untaian tengkorak pula yang disebut Kapala Hara.pada kedua kakinya juga memakai gelang binggel dari ular.gelang tersebut dinamakan Bhujangga Nupurakedua arca raksasa ini membawa gada yang pangkalnya berbentuk Wajra. Wajra adalah lambang petir yang mempunyai kekuatan dahsyat. bentuk gada dari masing-masing raksasa itu jika diperhatikan secara seksama ada sedikit perbedaan. bagian bawah arca raksasa memakai kain sarung yang dibagian alat vitalnya dihias dengan motif tengkorak.

Arca Dwapala Singosari
Salah satu arca Dwarapala diambil dari jalan
Dari catatan yang ada dengan perbandingan foto di zaman dahulu, diperkirakan jika Arca Dwarapala tidak berpindah dari posisinya. Perpindahan itu memang seperti mustahil dilakukan karena patung tersebut mempunyai berat hingga 40 ton dengan jarak sekitar 50 meter. Tidak berubahnya posisi arca menandakan jika dulu wilayah tersebut adalah jalan menuju ke sebuah kerajaan atau istana kerajaan Singosari.

Foto dokumentasi arca dwarapala

Menurut Dwi Cahyono, arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM), kedua arca Dwarapala itu semula menghadap ke arah timur, yaitu ke arah Candi Singosari, namun saat ini arca di sisi selatan sudah berubah arah menghadap agak ke timur laut. Pergeseran arah tersebut terjadi saat pengangkatannya dari dalam tanah. Sampai akhir 1980-an patung yang berada di sisi selatan masih terbenam dalam tanah sampai sebatas dada. Di belakang arca yang berada di selatan terdapat reruntuhan bangunan batu yang nampak seperti tembok. Diduga kedua arca ini merupakan penjaga gerbang masuk ke istana Raja Kertanegara (1268-1292) yang letaknya di sebelah barat (dibelakangi) kedua patung tersebut.

Arca Dwapala Singosari
Arca dari seberang jalan

Kordinat Lokasi

7°53'12.9"S 112°39'43.1"E


0 komentar :

Posting Komentar