Gereja, Kuasa Kegelapan dan Exorcisme Bagian 2

Kerasukan Setan dalam pandangan gereja Katolik


Sangat menyenangkan berbicara mengenai Kristus saja, tetapi hal itu tidak akan selaras dengan segala pengajaran dan karya-Nya, dan kita tidak akan pernah mampu memahami-Nya. Kitab Suci berbicara kepada kita mengenai Kerajaan Allah, namun juga mengenai kerajaan setan; mengenai kuasa Allah, Pencipta dan Tuhan semesta alam, namun juga mengenai kuasa kegelapan; mengenai anak-anak Allah, namun juga anak-anak setan. Mustahil memahami karya keselamatan oleh Kristus jika kita mengabaikan karya kebinasaan oleh setan.
Seperti dibahas pada halaman sebelumnya (lihat disini) Setan adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh tangan-tangan Allah. Kuasa dan superioritas yang diberikan Allah kepadanya atas para malaikat yang lain telah dimaklumi oleh semuanya, sebab itu ia beranggapan bahwa ia memiliki kuasa yang sama atas segala sesuatu yang diciptakan Tuhan. Setan berusaha memahami segenap ciptaan, namun gagal, sebab segala rancangan penciptaan ditujukan pada Kristus. Hingga Kristus datang ke dalam dunia, rancangan Tuhan tak akan dapat disingkapkan sepenuhnya. Itulah pemberontakan setan. Ia ingin terus menjadi yang mutlak utama, pusat dari segala ciptaan, bahkan jika itu berarti menentang rancangan Tuhan. Sebab itulah mengapa setan terus-menerus berusaha menguasai dunia(“seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”, 1 Yoh 5:19). Tuhan tidak pernah menolak makhluk ciptaan-Nya. Karenanya, walau mereka melawan Allah, setan dan para malaikatnya tetap memiliki kuasa dan kedudukan (takhta, penguasa, keutamaan, kekuatan, dstnya) walau mereka mempergunakannya untuk maksud-maksud jahat.

Bagaimana Kasus kerasukan Iblis masuk ke tubuh manusia

Kadangkala kita menjumpai atau malihat (dari tayangan televisi, rekaman video, maupun surat kabar cetak atau elektronik) ada orang yang kerasukan setan atau iblis. bagaimana kerasukan setan itu bisa terjadi pada manusia?. Secara umum, orang yang sedang kerasukan setan tidak dianggap sebagai setan itu sendiri, termasuk juga sama sekali tidak bertanggung-jawab akan tindakan orang itu sendiri. Dalam kepercayaan iman Katolik, kasus-kasus kesurupan yang menimpa manusia disebabkan oleh setan untuk menipu dan mengalihkan kepercayaan seseorang dari agama dan tuhannya. Gejala awal kesurupan biasanya ditandai dengan menarik dirinya seseorang dari lingkungan pergaulan, kelelahan, anggota tubuh menjadi lebih kuat, sampai akhirnya kesadarannya diambilalih secara total. menurut para excorcist, aktivitas setan dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu, yang pertama aktivitas biasa atau normal. yang secara esensial, godaan setan itu tidak lain daripada rayuan untuk melakukan dosa (Rom 7:15-20). sedangkan yang kelompok kedua, merupakan aktivitas yang luar biasa (extra ordinary). aktivitas ini dipandang lebih kuat dari pencobaan. 

Gereja, Kuasa Kegelapan dan Excorsisme
Pengusiran roh jahat

Aktivitas dari kelompok kedua ini dibedakan lagi menjadi enam pendudukan aktivitas luar biasa setan atau iblis yaitu: 
  1. Sakit fisik eksternal yang diakibatkan oleh setan, Bentuk aniaya eksternal ini tidak mempengaruhi jiwa, tetapi merupaka aktivitas serangan fisik biasa seperti bentuk luncuran angin yang berhembus ada seseorang, ada lebam atau goresan luka pada tubuh secara misterius.
  2. Infestation, yaitu kondisi kehadiran aktivitas roh jahat dalam sebuah lokasi ruamah, binatang atau benda tertentu, seperti rumah hantu, tempat angker, dan benda berhala
  3. Oppression (serangan fisik), yaitu Gejala-gejalanya berbeda dari kemalangan yang sangat serius hingga ke yang ringan. Tak ada kerasukan, kehilangan kesadaran ataupun berbicara dan bertindak di luar kehendak. Kitab Suci memberikan banyak contoh penindasan setan; salah satu di antaranya adalah Ayub. Ia tidak dirasuki, tetapi ia kehilangan seluruh anak-anaknya laki-laki dan perempuan, harta bendanya, juga kesehatannya.
  4. Obsession (godaan roh jahat), yaitu serangan yang intens dan tetap pada pikiran korban. Gejalanya meliputi serangan mendadak, terkadang terus-menerus, akan pikiran-pikiran obsesi, terkadang bahkan secara logika tak masuk akal, tetapi begitu rupa hingga kurban tak dapat membebaskan diri. Orang yang mengalami fenomena ini hidup terus-menerus dalam keadaan tak berdaya, putus asa, dan berusaha melakukan bunuh diri.
  5. Possesion (kerasukan) yaitu merupakan aktivitas paling spektakuler dari Iblis, untuk jenis ini, iblis biasanya mengambil kontrol sementara atas tubuh sseorang, berbicara dan bertindak melaluinya tanpa pengetahuan orang lain.
  6. Takluk pada setan atau Iblis

Pada tingkat possesion pun harus dibedakan antara possesion yang kasus berat dan ringan. dalam sebuah kasus excorsist. dijelaskan bahwa kadang ada orang yang sudah sampai kasus possesi, namun kasusnya kurang berat hingga Keuskupan menolak untuk melakukan solemn exorcism. Oleh karena itu memang kehadiran deliverance team atau team investigasi oleh awam cukup diperlukan, dengan dibatasi tingkat kewenangan dari team awam yang melaukan investigasi maupun deliverance.

Untuk possesi yang tingkat berat juga dibutuhkan sebuah team ahli kejiwaan maupun team kesehatan. Sebab keberadaan Iblis atau setan yang susah di deteksi, dan terkadang sulit membedakan seseorang tersebut dalam kondisi Possesion atau sedan sakit jiwa. Sebagai contoh, ada possesion yang ketika orang kemasukkan, tubuhnya memang digunakan. Tapi orang tersebut masih sadar, hanya dia tak dapat mengontrol tubuhnya. Possesi berat yang biasanya perlu solemn adalah ketika orang kemasukan, orang tersebut tidak sadar sepenuhnya (seperti dibuat tertidur).

Faktor penyebab kerasukan

Pertama dapat dikatakan bahwa seseorang dapat kerasukan roh jahat tidak akan terjadi kalau tidak di izikan oleh Tuhan, dengan maksud adalah supaya seseorang yang kerasukan roh jahat itu semakin disucikan dan menjadi baik hidupnya, dan bisa menjadi contoh maupun teladan bagi orang disekitarnya (cth: kasus Eksorsim Anneliese Michel). menurut Gereja Katolik, ada 4 faktor yang memungkinkan seseorang mengalami kerasukan setan, yaitu: 
  1. Praktek ilmu gaib, penyembahan berhala, sihir, ilmu hitam dan lainnya. karena itu gereja Katolik dengan tegas melarang adanya praktek-praktek seperti itu.
  2. Kutukan atau sumpah yang menyebabkan penderitaan orang lain. kutukan yang dapat menyebabkan perceraian, kegagalan dalam bisnis dan pekerjaan, penyakit, maupunmengundang kerasukan, dll.
  3. serah diri kepada setan, perjanjian iblis; dimana manusia mempersembahkan dirinya atau keluarganya kepada iblis dan menjadi tumbal demi ambisi kekayaan, kekuatan, kekuasaan, dsb.
  4. hidup yang penuh dosa; diaman tindakan manusia yang memutuskan persatuan dengan Tuhan.  

Gereja, Kuasa Kegelapan dan Excorsisme
Contoh Possesion 

Dalam menentukan apakah seseorang dirasuki oleh setan atau roh-roh jahat, Gereja akan pertama-tama memastikan bahwa orang tersebut menjalani pemeriksaan jasmani dan kejiwaan yang seksama. Para pejabat Gereja juga akan berusaha mendapatkan tanda-tanda lain: fenomena fisik yang tak dapat dijelaskan, misalnya:
  • orang melayang atau benda-benda bergerak tanpa sebab yang jelas.
  • orang memperlihatkan kekuatan yang melampaui batas wajar.
  • orang mengerti dan mempergunakan bahasa-bahasa kuno yang sebelumnya sama sekali tak dikenalnya, seperti berbicara dalam bahasa Aram
  • orang mengetahui rahasia hidup pribadi tertentu, khususnya sang eksorsis (= pengusir setan), yang tak mungkin diketahui orang lain.
  • Tanda lainnya adalah orang dengan keras menolak Tuhan, Bunda Maria, para kudus, salib dan gambar-gambar kudus yang diwujudkannya dalam bentuk kata-kata hujat atau tindakan-tindakan sakrilegi
  • Memotong, menggaruk dan menggigit kulit
  • Perasaan dingin di ruangan dimana korban berada
  • Perubahan postur wajah dan tubuh yang tidak wajar
  • Kehilangan kontrol kepribadian normal sehingga tanpa sebab melakukan serangan pada diri sendiri dan orang lain.
  • Memiliki pengetahuan yang jauh dan tersembunyi
  • Mampu memprediksi kejadian masa depan
  • Tak mampu melafalkan doa-doa Katolik.
  • Setan juga menyatakan kehadirannya melalui tindakan-tindakan angkara murka dan kekerasan, serta melalui hujat, sakrilegi, kata-kata jorok dan cabul.
  • Kehilangan atau kurangnya nafsu makan

Gereja, Kuasa Kegelapan dan Excorsisme
Anneliese Michel

Setelah mengetahui situasi yang demikian, siapakah yang bisa mengusirnya? apakah setiap orang bisa melakukan pengusiran setan? dalam ajaran Gereja Katolik pengusiran setan dapat dilakukan sebuah ritual excorsime. adapun penjelasan tentang excorsime dan ajaran Gereja Katolik tentang Excorsisme akan dibahas pada halaman berikutnya (lihat disini)

Halaman 1 (disini) tema kuasa kegelapan dalam cengkkraman Iblis
Halaman 2 (disini) tema kerasukan setan dalam ajaran Katolik
Halaman 3 (disini) tema Excorisme dalam Gereja Katolik
Halaman 4 (disini) tema Roman ritual dan studi kasus excorsime

Bersambung...

0 komentar :

Posting Komentar