Gereja, Kuasa Kegelapan dan Exorcisme bagian 1

Kuasa kegelapan dalam cengkraman Iblis


Di dalam kehidupan di dunia ini terdiri dari dua sisi yang tanpa kita sadari yaitu adanya kuasa terang dan kuasa kegelapan. dimana kuasa terang itu berasal dari Allah sang pencipta kehidupan dan semesta, sedangkan kuasa kegelapan berasal dari roh jahat (Iblis), yang sejak awal mula terjadi saat para malaikat memberontak kepada Allah dan jatuh dalam kegelapan. para malaikat yang memberontak inilah yang berubah menjadi iblis yang mempengaruhi manusia agar jauh dari Allah. Manusia terkadang harus berjuang menghadapi kuasa kegelapan yang ada diluar yeng hendak masuk kedalam diri mereka.
Kata "Setan" atau dalam bahasa Inggris disebut "devil" berasal dari bahasa Yunani "diablos", yang berarti "penentang atau pelawan". Alkitab menggambarkan setan/iblis dengan sangat serius, dia memang mempunyai kekuatan yang dasyat, dalam Kitab Wahyu menulis simbolisme "binatang yang keluar dari laut" dan sebagainya yang menggambarkan kuasa yang dimilikinya. Namun, setan tidak selalu datang sebagai sosok yang menakutkan, tetapi ia juga datang dengan sosok yangmemikat dalam membujuk. Kitab Kejadian dengan jelas menunjukkan bahwa si ular itu datang dengan sikap yang santun kepada Hawa, bukan dengan cara yang menakutkan, sehingga keduanya terlibat dalam suatu diskusi. dalm perjanjian baru tertulis dengan jelas kisah pertempuran antara Tuhan dan Iblis. misalnya, iblis mencobai Yesus di padang gurun (Mat 4:1-11).

Asal dan awal kejatuhan

Darimanakah setan atau Iblis itu berasal? dalam Katekimus Gereja Katolik (KGK) no.391 ditegaskan bahwa Iblis adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh tangan-tangan Allah. Kuasa dan superioritas yang diberikan Allah kepadanya atas para malaikat yang lain telah dimaklumi oleh semuanya, sebab itu ia beranggapan bahwa ia memiliki kuasa yang sama atas segala sesuatu yang diciptakan Tuhan. Setan berusaha memahami segenap ciptaan, namun gagal, sebab segala rancangan penciptaan ditujukan pada Kristus. Hingga Kristus datang ke dalam dunia, rancangan Tuhan tak akan dapat disingkapkan sepenuhnya. Itulah pemberontakan setan. Ia ingin terus menjadi yang mutlak utama, pusat dari segala ciptaan, bahkan jika itu berarti menentang rancangan Tuhan.Pada awalnya mereka adalah malaikat-malaikat yang diciptakan dengan kehendak bebas agar mereka dapat mencintai Tuhan dan berterima kasih kepada Allah yang adalah kasih. setelah penciptaan selesai, Allah menguji mereka masuk dalam kebahagian abadi.

Gereja, Kuasa Kegelapan dan Excorsisme bagian 1
Kejatuhan Malaikat

Banyak malikat yang setia pada Allah tetapi tidak sedikit juga memberontak kepada Allah dan jatuh dalam dosa. Kejatuhan setan dijabarkan di Yehezkiel 28 dan Yesaya 14. Karena dosanya Setan dilemparkan dari hadirat Allah (Yeh.28:16). Alasan bagi kejatuhan Setan adalah kesombongannya; hatinya ditinggikan oleh karena keindahannya, dan hikmatnya menjadi korup (Yeh.28:16). Dalam Yesaya 14:12-14, menjabarkan dosanya yang memimpin pada kejatuhannya. “Aku hendak” menekan dosanya (Yeh.28:17) ia menginginkan untuk masuk hadirat Allah dan mendirikan takhtanya di atas takhta Allah di atas malaikat yang lain. Ia ingin menjadi seperti “Yang Maha Tinggi”. Oleh karena alasan tersebut Allah melemparkan dia jatuh keluar dari surga.


Dalam melaksanakan tugas, Setan umumnya bergerak secara tidak kasat mata. Mereka tidak terlihat oleh mata jasmani manusia. Meskipun demikian, kehadiran dan kegiatan mereka dapat dikenali sebagaimana orang percaya mengetahui adanya embusan angin. Orang percaya memang tidak pernah melihat wujud angin, tetapi orang percaya dapat melihat pengaruh yang dihasilkannya

Iblis = Lucifer

Menurut tradisi Kristiani, Setan atau Iblis merupakan malaikat pemberontak yang terpenting. sejak Origenes (th 185) nama itu diubah dengan nama Lucifer yang diambil dari salah satu kitab Yesaya 14:1-13, yang secara metaforis dipakai untuk menggambarkan Raja Babel. Kitab suci bahkan dengan jelas menempatkan Iblis pada ranking tertinggi diantara para setan lainnya: "Iblis dan Malikatna" (mat 25:41), "penguasa roh jahat" (Luk 11:15), "naga dan malaikatnya" (Why 12:7-9) 



Pada kisah Penciptaan, dituliskan sebagai berikut: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej 1:1). Dalam bahasa Inggris (terjemahan dari Latin sebenarnya adalah, “In the beginning God created heaven, and earth.” (Gen 1:1). Maka “heaven”/ surga di sini termasuk segala penghuni surga, yaitu para malaikat. Sebagian dari para malaikat ini kemudian menolak Tuhan, yang dipelopori oleh Lucifer. Kita dapat melihat kisah penolakan ini di dalam Yes 14: 12-15:


“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur (Lucifer), putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: "Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!" Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.”

Walaupun pada perumpamaan ini Nabi Yesaya menggunakan ekspresi Lucifer (diterjemahkan sebagai Bintang Timur) untuk menggambarkan Raja Babilonia, namun para Bapa Gereja mengajarkan ayat ini juga untuk menjelaskan pemberontakan sejumlah malaikat terhadap Tuhan, yang dipimpin oleh Lucifer. Maka dosa yang terbesar Lucifer adalah hasrat untuk menjadi tidak tergantung pada Allah dan ingin menjadi setara dengan Allah. Sehingga menurut St. Thomas Aquinas dosa pertama dari Iblis ini adalah kesombongan (the sin of pride). Malaikat juga diciptakan sempurna, sebagai makhluk yang murni spiritual (tanpa tubuh); dan setiap dari mereka juga diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memilih atau menolak Tuhan. Karena kesempurnaan mereka sebagai mahluk spiritual, maka akibat dari pilihan mereka menolak Allah, membuat mereka demikian terpisah dari Allah, dan situasi keterpisahan inilah yang disebut neraka.

Meskipun terkesan memiliki kekuatan atau kuasa besar, namun menurut ajaran Gereja Katolik, Iblis dan para malaikatnya memiliki dua keterbatasan, yaitu keterbatasan yang bersumber pada sifatnya dan keterbatasan yang bersumber pada kehendak Allah. dengan demikan betapapun Iblis memiliki kuasa lebih dari manusia, ia tidak dapat melakukan apa-apa selain Tuhan yang mengizinkannya. dan sesungguhnya menunjukkan bahwa Tuhan mengizinkan setan bertindak supaya ia kembali menjadi baik.



Gereja, Kuasa Kegelapan dan Excorsisme
Volac


Selain dinamakan Lucifer sebuah kitab bertajuk The Lesser Key of Solomon, yaitu sebuah kitab dari abad ke-17 yang berisi mantra-mantra setan, Iblis dinamakan juga sebagai Valak (atau Ualac, Valac, Valax, Valu, Valic, Volac) tidak lain adalah Presiden Agung dari Neraka. Secara umum, Valak adalah tokoh yang berpangkat tinggi di dunia iblis. Sering digambarkan mengendarai naga berkepala dua dan memerintah 30 legiun setan, Valak memiliki wujud seorang anak kecil dengan sayap, apabila anda penah nonton  The Conjuring 2, ia digambarkan sebagai seorang suster dengan wajah pucat.

Strategi Iblis dalam mencengkram manusia


Dalam melaksanakan kegiatannya, Setan menggunakan apa saja yang ada padanya, seperti pengetahuan, taktik atau siasat yang selalu berubah-ubah, tipu daya, kekuasaan dan kejahatannya. Adapun ciri-ciri pekerjaan iblis yang diis yang dilakukan pada manusia adalah sebagai berikut:
  1. Iblis dapat menipu orang percaya untuk meragukan Firman Tuhan dan percaya pada kebohongan-kebohongannya, maka seringkali ia akan mempunyai kuasa.
  2. Iblis menggodai orang percaya secara langsung dan secara tidak langsung, dan godaannya bisa hebat sekali karena keinginan daging orang percaya.
  3. Iblis seringkali mencobai dengan tujuan supaya orang percaya melakukan dosa-dosa tertentu berulang kali. Kemudian ia langsung menuduh orang percaya karena dosa yang sering di buat orang percaya.
  4. Iblis menggoda supaya ia dapat membuat semacam ikatan dalam kehidupan orang percaya, sehingga ia dapat mempengaruhi dan menghancurkan kehidupan orang percaya.
  5. Iblis membuat orang-orang percaya, khususnya pemimpin-pemimpin rohani, kecil hati. 
  6. Iblis berusaha memicu perselisihan di antara saudara-saudara seiman, khususnya di antara pemimpin-pemimpin rohani.

Lantas bagimana cara mengusir setan pada diri manusia yang kerasukan iblis atau setan dan bagaimana pandangan gereja dalam pengusiran setan?


Bersambung, lihat pada halaman ini....


Halaman 1 (disini) tema : kuasa kegelapan dalam cengkkraman Iblis
Halaman 2 (disini) tema : kerasukan setan dalam ajaran Katolik
Halaman 3 (disini) tema : Exorcisme dalam Gereja Katolik
Halaman 4 (disini) tema : Roman ritual dan studi kasus excorsime

0 komentar :

Posting Komentar