Menikmati kesunyian Malam di Gua Maria Sendangsono
Beberapa bulan yang lalu pernah kami tulis tentang ulasan Gua Maria Sendangsono ini, saat itu dalam ulasan (lihat disini), menceritakan perjalanan kami menziarahi 9 Gua Maria dalam waktu 3 hari 2 malam, dan kesempatan kali ini kami mengulas suasana Gua Maria Lourdes Sendangsono ini saat malam hari, karena diwaktu yang lalu kami mengunjungi Gua Maria ini saat siang hari. tidak bosan-bosan nya kami mengunjungi Gua Maria ini, karena Gua Maria ini memberikan kedamaian, kesunyian dan kenyamanan saat berkunjung kesini, apalagi desain arsitektur Gua Maria ini memiliki khas yang tersendiri dari Gua Maria yang lainnya.
Gua Maria Sendangsono Malam hari |
Gua Maria ini dahulunya di arsiteki oleh Rm. YB. Mangunwijaya,Pr yang terkenal dengan rancangan pemukiman di tepi Kali Code, Yogyakarta. Gereja St. Maria Assumpta Klaten, Gereja St. Maria Fatima Sragen, SD Kanisius, Kalitirto, Berbah, Jogjakarta, Dll.
Selain terkenal dalam desain rancang bangunan Rm. Mangun juga produktif dalam menghasilkan sebuah karya tulis, dan karya yang paling dikenal berjudul Burung-Burung Manyar. Mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara Ramon Magsaysay pada tahun 1996.Ia banyak melahirkan kumpulan novel seperti di antaranya: Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa, Roro Mendut, Durga/Umayi, Burung-Burung Manyar dan esai-esainya tersebar di berbagai surat kabar di Indonesia. Buku Sastra dan Religiositas yang ditulisnya mendapat penghargaan buku non-fiksi terbaik tahun 1982. dan pembangunan Gua Maria ini mendapat penghargaan dari ikatan Arsitektur Indonesia.
Penghargaan untuk Sendangsono |
Gua Maria yang diberkati tanggal 8 Desember 1929 ini pernah ambruk pada akhir Januari 1930 dan dibangun kembali pada tahun yang sama. dan sejak tahun 1969 Rm. YB. Mangunwijaya terlibat dalam perancangan pembangunan Sendangsono. dan mengubah Kawasan Sendangsono ini menjadi tempat yang indah, asri, sejuk dan tenang untuk semua para peziarah. terlebih lagi suasana saat malam hari di lokasi Gua Maria ini semakin membuat para peziarah merasa lebih dekat kepada Sang Pencipta dan merasa lebih damai saat berdoa maupun berdevosi.
Pelataran Doa Sedangsono |
Kondisi Gua pada malam hari
Meskipun suasana malam yang sepi dan termaram pada lokasi Gua Maria, tetapi lantunan doa dan Pujian kepada Tuhan dan Bunda Maria tidak pernah berhenti malam itu, memecah kesendirian kami. dan pada saat-saat yang sepi dan jauh dari keramaian terlebih lagi tidak ada peziarah yang lain datang berdoa di pelataran Gua ini membuat kami bebas untuk berdoa. selain berdoa kami juga bebas mengeksplorasi Gua Maria ini di malam hari. melihat setiap sudut Gua Maria hasil rancangan Rm. Mangun ini. ada banyak spot yang menarik yang tidak bisa dilewatkan di Gua Maria ini
Salah satu kapel di Sendangsono |
Pelataran Gua Maria ini ditumbuhi bebrapap pohon sono yang usia nya sudah tua, keteduhan di pelataran Gua Maria Sendangsono ini tercipta berkat dari pohon sono dan pohon beringin. pohon sono merupakan jenis pepohonan yang mampu mengikat air. dan pohon inilah yang menjadi salah satu kekhasan dan salah satu penamaan dari tempat ziarah ini. berkat pohon sono inilah yang menjadikan tonggak sejarah pembabtisan pertama kali di tanah jawa berkat air yang ada dibawah pohon sono ini.
Air-air tersebut sekarang dapat diambil melalui keran-keran yang terdapat di pinggir sungai di depan pelataran doa. air sendang ini sudah diuji klinis dan terbukti dapat dikonsumsi secara langsung tanpa melalui proses pengolahan lagi. biasanya para peziarah akan mengambil air lalu meletakkannya di depan Gua dan kemudian dimohonkan berkat untuk mengalir melalui air ini. tetapi air ini bukan jimat melainkan perantara dari berkat Tuhan mengalir melalui air ini dan sarana untuk memperdalam dan memperteguh iman.
Rumah panggung yang terdapat pada lokasi Gua Maria ini terbuat dari kayu dan beratap genting tanah yang berbentuk tenda terbuka dengan konstruksi segitiga. rumah panggung ini dapat digunakan oleh para peziarah untuk bersantai, sharing iman, bahkan tempat makan dan tidur.
Rumah Panggung |
Jalan salib pendek terbentang dari sisi timur menuju barat mengikuti kontur dinding bukit dihiasi bebatuan alami dan batu tempel bermotif mawar dan dedaunan.
Jalan Salib pendek |
Tepat disebelah patung Bunda Maria Lourdes terdapat Kapel Tri Tunggal Maha Kudus yang merupakan pusat Gua dan tempat untuk bertemu dengan Tuhan. di kapel ini para peziarah menghadap Tuhan secara pribadi dalam Ekaristi dalam Sakramen Maha Kudus yang bertahta di kapel ini. kapel ini dibangun pada tahun 1954 yang menandai satu abad dogma Maria dikandung tanpa noda.
Kapel Tri tunggal Maha Kudus |
Tepat disebelah samping utara kapel terpasang peristiwa pembabtisan 171 umat Sendangsono oleh Rm. Van Lith SJ pada 14 Desember 1904. yang ditujukan sebagai sentral permenungan peziarah sendangsono : syukur atas anugrah iman akan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Peristiwa Pembabtisan |
Di bagian pojok barat daya Gua Maria Sendangsono terletak kapel Maria. dinding kapel ini terbuat dari tumpukan batu sungai kasar yang tersusun apik. yang bidang-bidangnya bulat dan lengkung membuat kapel ini berciri feminim keibuan. pada dinding bagian selatan tersusun delapan bulatan besar yang melambangkan delapan sabda bahagia.
Kapel Maria |
Di sebelah Kapel Maria ada sebuah lukisan, Lukisan yang secara lengkapnya adalah lukisan Bunda Maria Bunda Segala Bangsa yang pada waktu itu saat peringatan Maria Ibu segala bangsa, para devosan Maria Bunda Segala bangsa mengarak gambar Bunda Segala Bangsa dari Belanda-Jakarta-Semarang dan akhirnya disemayamkan di Sendangsono.
Bunda Maria Ibu Segala Bangsa |
Selain Lukisan Bunda Maria Ibu Segala Bangsa, di depan Kapel Maria ada sebuah Salib Millenium yang merupakan salah satu tanda pergantian millenium kedua menuju millenium ketiga yang dipasang pada bulan Januari 2000.
Salib Millenium |
Gua Maria Sendangsono memiliki 3 buah kapel yaitu kapel Tritunggal Maha kudus, Kapel Maria dan Kapel 12 Rasul. Kapel 12 Rasul terletak di atas jalur jalan salib pendek. atap kapel memiliki bentuk yang unik yang menyerupai payung, atap tersebut berjumblah 3 buah yang masing-masing atapnya dibagi lagi menjadi 4 buah atap kecil berbentuk menara lancip, sehingga kalau dihitung akan berjumblah 12. karena jumblahnya itu, kapel ini dinamakan Kapel 12 Rasul.
Kapel 12 Rasul |
Di sebelah Kanan dari patung Bunda Maria Lourdes Di tahtakan, ada sebuah pintu yang berbentuk melengkung, apabila kita berjalan kesana akan menemukan Wisma Siloam yang merupakan penginapan ditujukan untuk para peziarah yang mengunjungi Gua Maria Sendangsono, Penginapan ini dikelola oleh seorang awam Katolik bernama Bapak Aloysius Agus Suparto, dimana penginapan "Wisma Siloam" ini tidak dikenakan biaya sedikitpun alias Gratis.
Wisma Siloam |
Wisma Siloam terdiri dari 2 tipe:
- Tipe Ruang Kamar berjumlah 13 kamar : fasilitas sederhana untuk memenuhi kebutuhan peziarah, antara lain berupa tempat tidur dan perlengkapannya (bantal, selimut). Kapasitas per kamar untuk 2 orang. Tapi disediakan pula kasur lipat jika diperlukan.
- Tipe Aula 2 ruang : dapat digunakan untuk pertemuan / rekoleksi, dan disediakan pula kasur lipat, bantal, selimut. Kapasitas ruangan ini masing-masing untuk 25 orang.
Suasana Wisma Siloam |
Karena Wisma Siloam berada dekat dengan Gua Maria Sendangsono, maka sangat perlu diketahui beberapa Tata Tertib yang dibuat guna memberikan kenyamanan bagi para peziarah, dan menjaga atmosfir peziarahan agar tetap hening.
Jadwal Misa di Gua Maria Sendangsono :
- Setiap Jumat pertama Pukul 15:00
- Malam Minggu Ke-2 Pukul 20:00
- Setiap Sabtu Pukul 20:00 (Khusus bulan Mei dan Oktober)
Kordinat Lokasi Gua Maria :
7°40'3"S 110°13'33"E
16 komentar :
menginap di wisma siloam serius gratis?? admin pernah menginap di sn??
Benar gratis, saya sudah berkali-kali menginap disana
Benar gratis, saya sudah berkali-kali menginap disana
itu bs lgsg datang apa harus reservasi dulu??
biasnaya pada mhari mliburan, penginapan akan ramai...
kalau anda besewrta rombongan hendaknya melakukan reservasi dahulu, kalau hanya beberapa orang dapat langsung mengunjuni wisma siloam
kalo jalan masuk ke sendangsono bgmn ya?? parah ato tidak?? trs sepanjang jln itu sepi ato ada rumah penduduk?? takutnya kalo knp2 di tengah jln
jalan menuju sendangsono beraspal dan mulus, banyak rumah penduduk, dan penduduk sekitar ramah-ramah
kalau mau reservasi di wisma siloam harus menghubungi siapa ?
langsung saja ke toko rohani yang berada di depan wisma siloam (masih dalam satu komplek), bilang saja mau menginap, nanti akan diberikan kunci.... atau hubungi Bapak Aloysius Agus Suparto
telp yg bisa di hubungi 081392433499, 082892613339
Maturnuwun infonya.Berksh Dalem
Apakah Sekarang wismanya Masih Gratis?
masih
Jarak Wismanya dari gua maria jauh tidak? & adakah nomer yang bisa saya hubungi kalau mau melakukan reservasi
persis disamping gua maria, ada pintu di samping gua Maria yang menuju suatu toko rohani, pemilik toko juga sebagai pemilik wisma
ada nomer yang bisa dihubungi yang masih aktif??
langsukng ke sendang sono saja
Posting Komentar