Candi Mendut

Belajar dari Relief di dinding candi Mendut


Candi Mendut merupakan candi Budha yang dididrikan oleh Raja Indra seorang raja pertama dari trah Dinasti Syailendra pda 824 M, ini artinya Candi Mendut dibangun lebih awal dari Candi Borobudur yang didirikan oleh Raja Samaratungga, Wangsa Syailendra pada 850 M.Candi yang terletak di desa Mendut Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 8 km sebelum Candi Borobudur. Tinggi Candi Mendut 26,4 meter, menghadap barat daya, memilki 48 stupa kecil-kecil dan terdapat hiasan relief pada tubuh candi berupa pohon kalpataru.



Pohon Kalpataru pada relief
Reflief-relief yang terdapat pada dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dengan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. antara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi. yang isi ceritanya adalah sebagai berikut:


  • Brahmana dan Kepiting

Maka adalah seorang brahmana yang datang dari dunia bawah dan bernama Dwijeswara. Ia sangat sayang terhadap segala macam hewan.Maka berjalanlah dia untuk bersembahyang di gunung dan berjumpa dengan seekor kepiting di puncak gunung yang bernama Astapada, dibawa di pakaiannya. Maka kata sang brahmana: “Kubawanya ke sungai, sebab aku merasa kasihan.” Maka iapun berjalan dan berjumpa dengan sebuah balai peristirahatan di tepi sungai. Lalu dilepaslah si kepiting oleh sang brahmana. Si Astapada merasa lega hatinya. Sedangkan sang brahmana beristirahat di balai-balai ini. Ia tidur dengan nikmat, hatinya nyaman.
Adalah seekor ular yang berteman dengan seekor gagak dan merupakan ancaman bagi sang brahmana. Maka kata si ular kepada kawannya si gagak: “Jika ada orang datang ke mari untuk tidur, ceritakan padaku, aku mangsanya.”
Si gagak melihat sang brahmana tidur di balai-balai. Segeralah keluar si ular katanya: “Aku ingin memangsa matanya kawan.” Begitulah perjanjian mereka.
Si kepiting yang dibawa oleh sang brahmana mendengar. Lalu kata si kepiting di dalam hati: “Aduh, sungguh buruk kejahatan si gagak dan ular. Sama-sama buruk kelakuannya.” Terpikir olehnya bahwa si kepiting berhutang budi kepada sang brahmana. Ia ingin melunasi hutangnya, maka pikirnya. “Ada siasatku, aku akan berkawan dengan keduanya.” Maka ujar si kepiting, “Wahai kedua kawanku, akan kupanjangkan leher kalian, supaya lebih nikmat kalau kalian ingin memangsa sang brahmana.” – “Aku setuju dengan usulmu, lakukanlah dengan segera.” Begitulah kata si gagak dan si ular keduanya. Kedua-keduanya ikut menyerahkan leher mereka dan disupit di sisi sana dan sini oleh si kepiting dan keduanya langsung putus seketika. Matilah si gagak dan si ular.

Brahmana dan Kepiting

  • Angsa dan Kura-kura

Bercerita tentang seekor kura-kura bertempat tinggal di danau Kumudawati.Ada sepasang angsa jantan dan betina, berkeliaran mencari makan di danau Kumudawati yang asal airnya dari telaga Manasasara. Mereka itu bersama-sama tinggal di telaga Kumudawati, sudah lamalah bersahabat dengan kura-kura dan hampir tibalah musim kemarau. Air di danau Kumudawati semakin mengeringlah. [Kedua] angsa, si Cakrangga dan si Cakranggi lalu berpamitan kepada kawan mereka si kura-kura;untuk mengungsi ke sebuah danau di pegunungan Himawan yang bernama Manasasana. dan kemudian sang kura-kura juga ingin ikut denga kedua sahabatnya tersebut. kemudian angsa tersebut menyanggupi untuk membawa sang kura-kura sahabatnya untuk mengungsi dengan cara berpagutan pada sebatang kayu dan dibawa terbang bersama sepasang angsa tersebut. tetapi sang kura-kura harus mematuhi syarat untuk jangan berbicara maupun pagutannya jangan kendor saat kedua angsa tersebut membawa kura-kura terbang.dan apabila ada yang bertanya jangan pula dijawab.Apabila kura-kura tidak mematuhi petunjuk dari angsa maka kura-kura tak akan berhasil sampai ke tempat tujuan, akan berakhir dengan kematian. kemudian kura-kura menyanggupi segala persyaratan tersebut. 
saat perjalanan, sampailah di atas ladang Wilanggala.Maka ada sepasang anjing bernaung di bawah pohon mangga. Maka mendongaklah si anjing betina, melihat si angsa terbang, keduanya sama menerbangkan kura-kura. Lalu katanya kepada anjing jantan lihatlah itu ada hal yang amat mustahil. Kura-kura yang diterbangkan oleh angsa sepasang!”Lalu si anjing jantan menjawab: “Sejak kapan ada kura-kura yang dibawa terbang oleh angsa? Bukan kura-kura itu tetapi tahi kerbau kering,” Begitulah kata si anjing jantan.mendengar kata-kata anjing itu oleh kura-kura, marahlah batinnya. Bergetarlah mulutnya karena dianggap tahi kerbau kering. Maka mengangalah mulut si kura-kura, lepas kayu yang dipagutnyam jatuhlah ke tanah dan lalu dimakan oleh serigala.Si angsa malu tidak dipatuhi nasehatnya. Lalu mereka melanjutkan perjalanan melayang ke danau Manasasara.

Angsa dan Kura-kura



  • Dua burung Betet yang berbeda
Mengisahkan kelakukan dua burung betet yang sangat berbeda karena satunya dibesarkan oleh brahmana dan satunya lagi oleh seorang penyamun.

Dua Burung Betet yang berbeda
  • Dharmabuddhi dan Dustabuddhi

Cerita ini mengenai dua orang sahabat anak para saudagar. Suatu hari Dharmabuddhi menemukan uang dan bercerita kepada kawannya Dustabuddhi. Lalu mereka berdua menyembunyikan uang ini di bawah sebuah pohon. Setiap kali mereka membutuhkan uang, Dharmabuddhi mengambil sebagian dan membagi secara adil. Tapi Dustabuddhi tidak puas dan suatu hari mengambil semua uang yang tersisa. Ia lalu menuduh Dharmabuddhi dan menyeretnya ke pengadilan. Tetapi akhirnya Dustabuddhi ketahuan dan dihukum.

Dharmabuddhi dan Dustabuddhi

Sebagai candi yang bersifat Budhist, relief-relief di Candi mendut juga berisi cerita-cerita ajaran moral yang biasanya berupa cerita-cerita binatang yang bersumber dari Pancatantra dari India. yang bisa menjadi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Akomodasi

  1. Untuk tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp.3.500
  2. tersedia toko souvenir maupun rumah makan di sekitar area Candi Mendut
  3. Di halaman samping bagian selatan Candi Mendut terdapat batu-batu reruntuhan yang sedang diidentifikasi dan dicoba untuk direkonstruksi.
  4. Candi Mendut terletak 3 km arah timur dari candi Borobudur atau 1,5 km ke arah utara dari candi Pawon. Saat anda menuju Candi Borobudur pasti melewatinya dengan melihat papan menuju ke Candi Mendut. Dari jalan raya anda sudah bisa melihat keberadaannya.
Candi Mendut

Kordinat Lokasi : 

7°36'17.3"S 110°13'48.5"E

0 komentar :

Posting Komentar