Adorasi di Depan Skaramen Maha Kudus Gua Maria Mojosongo
Seperti yang kita ketahui bahwa Adorasi berasal dari bahasa Latin, Adoratio, yang bermakna sembah sujud. Adorasi Ekaristi adalah tindakan sembah sujud, memberi hormat dan menyembah Yesus yang hadir dalam rupa Sakramen Mahakudus. Sejak Perjamuan Terakhir, ketika Yesus mengambil roti dan berkata,"Inilah Tubuh-Ku," lalu mengambil anggur dan berkata, "Inilah Darah-Ku," iman Katolik percaya bahwa roti dan anggur yang telah dikonsekrasi dalam Perayaan Ekaristi sungguh berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Lewat Tubuh dan Darah-Nya, Yesus Kristus secara istimewa hidup dan hadir bagi kita, Tindakan penyembahan terbaik yang kita bisa berikan adalah dengan ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi dengan baik dan menyambut Dia dalam komuni secara pantas, sebab "Barangsiapa dengan cara yang tidak Layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap Tubuh dan Darah Tuhan" (I Kor 11:21)
Adorasi Ekaristi Abadi adalah ketika suatu paroki atau komunitas menyediakan sebuah ruangan khusus, atau kapel, yang terbuka selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dengan pentahtaan permanen Yesus dalam Sakramen Mahakudus. dan adorasi Ini adalah tanggapan kita kepada kasih Yesus kepada kita, di mana masing-masing kita bersedia melewatkan satu jam suci yang tenang dalam doa di hadapan Kehadiran Ekaristik-Nya sekali seminggu. Ekaristi kudus yang ditahtakan ditempatkan dalam sebuah Monstrans yang dirancang untuk meninggikan Yesus dalam Hosti Kudus, agar setiap orang yang hadir dapat melihat dan Menyembah-Nya dan kita dapat berbicara kepadanya sebagai seorang sahabat.
Pintu masuk Gua Maria Mojosongo |
Kapel Adorasi Gua Maria Mojosongo
Di wilayah Keuskupan Agung Semarang dan daerah Solo khususnya tersedia kapel Adorasi Ekaristi Abadi yang terbuka 24 jam selama 7 hari, ada beberapa kapel Adeka termasuk di Gua Maria Mojosongo, Gua Maria yang diresmikan pada tanggal 25 Desember 1983 oleh Bapa UskupAgung Semarang pada saat itu MGR. Julius Cardinal Darmaatmaja SJ. (lihat Gua Maria Mojosongo disini) mulai berkembang dan membangun dari tahun ke tahun seiring dengan nya perkembangan dan kerinduan dari umat Katolik di sekitar Solo maupun dari luar kota.
Replika Hosti raksasa |
Kapel Adorasi Ekaristi Abadi yang terletak di pusat peziarahan atau di bagian pelataran doa Gua Maria. Pintu masuk kapel terletak di belakang altar misa dan di sebelah kanan dan kiri pintu masuk dijaga oleh dua malaikat yang meniupkan sangkakala dan tulisan besar "Jesus Hominum Salvator" atau dalam bahasa Indonesia nya berarti Yesus Juru Selamat manusia.
Kapel Adorasi |
Sesaat memasuki Kapel Adorasi Ekaristi Abadi ini kita akan menemukan Ekaristi Maha Kudus yang bertahta dalam sebuah Monstrans yang di tutupi oleh sebuah lemari kaca tembus pandang, suasana kapel yang hangat dan nyaman membuat para peziarah maupun adorator menjadi leih khusyuk dalam "berwawan hati" dengan Yesus sumber hidup.
Ekaristi Maha Kudus |
Akses menuju lokasi
kalau anda menaiki kendaraan umum dan kalau anda dari arah barat turun di Terminal Tirtonadi Solo. Dari terminal bisa naik angkutan umum ke arah panggung, Jebres atau perempatan RS dr Oen. Dari kedua tempat ini lalu naik angkot menuju Gua Maria Mojosongo.
sedangkan kalau anda yang dari arah timur turun panggung, Jebres. Dari sini langsung naik angkot ke arah Gua Maria Mojosongo.
Pelataran doa |
apabila anda yang menaiki kendaraan pribadi dapat menuju langsung ke jalan Brigjen Katamso, nanti ada perempatan dan ada sebuah petunjuk jalan menuju Gua Maria yang berukuran besar berada di perempatan tersebut.
Kordinat Lokasi :
7°32'45.6"S 110°50'23.5"E
0 komentar :
Posting Komentar