Wisata Sayuran organik Desa Cuntel
Dilihat dari kondisi tempat atau topografinya, desa Cuntel berada di kaki gunung Merbabu (1640mdpl), dan tepatnya berada dalam wilayah kopeng salatiga. tapi kali ini saya bukan mengulas tentang perjalanan mendaki gunung, tetapi perjalanan wisata kebun. Desa Cuntel selain dikenal sebagai jalur pendakian (karena Base Camp pendakian ada di desa ini) tetapi dikenal juga sebagai sentra perkebunan terong belanda dan juga pengolahan nya. selain sentra perkebunan dan pengolahan terong belanda desa cuntel juga terkenal dengan perkebunan sayuran organik. di desa ini tidak mengenal lagi bahan-bahan kimia untuk mengelola tanah maupun tanaman nya, dikarenakan beberapa tahun yang lalu desa ini telah gersang, dan para penghuni di desa ini mulai kembali ke natural menggunakan pupuk-pupuk yang ramah lingkungan yang berasal dari pupuk kompos.
Perjalanan ke cuntel
Jalan menuju desa cuntel medan nya mendaki, dan lumayanlah jalan nya sudah beraspal. dan sesaat kita sudah memasuki daerah kopeng menuju cuntel, kita akan ditemani dengan indahnya hutan pohon cemara.berhubung tujuan kami ke desa cuntel dulu, jadi foto-foto di hutan cemara di tunda dulu sampai nanti saat kami pulang
setelah melewati hutan cemara, di bagian kanan jalan ada sebuah Gardu Pandang (tapi koq bukan kayak gardu ya...) dan pemandangan yang ditampilkan cukup membuat kami sedikit meluangkan waktu untuk foto-foto dulu sebelum menuju desa cuntel (semarang dimana ya??)
Haduh, malah kebanyakan foto-foto disini, tujuan utama malah dilupakan. setelah beristirahat di gardu pandang kita kemudian naik lagi, dan desa cuntel berada di atas lagi tidak begitu jauh dari gardu pandang tadi. dan setelah memasuki desa Cuntel, kemudian kami menemui pak Kasman kenalan kami. dia adalah seorang Petani dan seorang guru agama di desanya. meski kami sampai di desa Cuntel sekitar pukul 10 lebih cuaca dingin (iyalah soalnya di ketinggian 1640mdpl).
Cuaca memang dingin tapi sambutan dari pak Kasman dan keluarganya sungguh hangat, apalagi jamuan nya secangkir teh memang membantu tubuh untuk beradaptasi. Cepat diminum mas, ntar teh nya keburu dingin... kata pak Kasman menyela saat lagi berbincang-bincang dengan asyik nya.
Salah satu teman saya yang ikut ke desa Cuntel adalah pengusaha pengolahan pupuk ramah lingkungan, dia pingin belajar tentang tanaman organik, bagaimana pembasmian hama yang ramah lingkungan. banyak ilmu yang kami dapat meski waktu sudah mulai menunjukkan pukul 14.00,
Kemudian pak Kasman mengajak kami untuk melihat-lihat kebun nya (memang tujuan kami pertama kali mau belajar langsung dan melihat kebun). tapi apa boleh buat, dasar godaan sangat besar buat kami untuk memanen langsung dari kebun pak Kasman.
siapa yang ga tahan melihat sayur segar, tomat yang memerah, terong belanda yang asem-asem manis, wortel yang siap di panen, sampai-sampai kami lupa untuk mendokumentasikan nya. apalagi saat pak Kasman membagi-bagikan kantong plastik besar, langsung saat itu juga kami langsung bergerak mencari sayuran yang mau di petik sampai lupa mau di foto. dan malah yang difoto cuma sayur selada saja. tomat, wortel, terong belanda, brokoli cuma tinggal kenangan. (hahaha...). apalagi setelah memanen, pak Kasman tidak menaruh biaya untuk tanaman nya yang kami panen, bahkan saat kami menyodorkan uang dia malah menolak.
Besok-besok kesini lagi ya mas.... kata Pak Kasman saat kami mau berpamitan pulang. tujuan kami telah terpenuhi mengunjungi desa cuntel, melihat kebun organik dan belajar mengolah pupuk yang ramah lingkungan dan bonus nya memanen sayuran segar langsung dari kebunnya secara Gratis....
Semoga Tuhan selalu memberkati kamu Pak, memberi rejeki yang berlimpah. dan tunggu kedatangan kami selanjutnya. (hehehe...)
Oya, tidak lupa setelah pulang dari cuntel kami menyempatkan diri foto-foto di hutan cemara. ini dia foto nya....
0 komentar :
Posting Komentar