Twilight karya Stephenie Meyer bukan sekadar novel remaja romantis. Ia adalah kisah tentang cinta yang penuh bahaya, rahasia besar, dan pertarungan antara manusia biasa dan makhluk abadi. Sejak pertama kali terbit tahun 2005, novel ini langsung menyedot perhatian dunia dan memulai fenomena Twilight Saga yang hingga kini masih dikenang.

Bella Swan pindah dari kota cerah Phoenix ke Forks, sebuah kota kecil berhujan di Washington. Hal menarik: di sekolah barunya, ia bertemu Edward Cullen—sosok misterius yang sekaligus menakutkan dan memesona.

Bella mulai merasa ada yang aneh dengan Edward: kulitnya pucat, dingin, dan kekuatannya tak masuk akal. Pertemuan-pertemuan kecil yang tampak sepele justru semakin memperdalam rasa penasaran.

Bella menemukan kebenaran—Edward adalah vampir. Hal menarik: alih-alih takut, Bella semakin tertarik. Inilah awal hubungan terlarang yang menjadi inti novel.

Kisah cinta Bella dan Edward berkembang, penuh dengan ketegangan. Edward berjuang menahan insting vampirnya, sementara Bella rela menghadapi risiko apa pun demi dekat dengannya. Hal menarik: setiap pertemuan mereka seperti berdiri di antara batas hidup dan mati.

Ketika vampir lain datang ke Forks, bahaya nyata mengintai. James, seorang vampir pengembara, terobsesi pada Bella. Hal ini mengubah kisah cinta menjadi thriller yang menegangkan.

Edward dan keluarganya melindungi Bella dari James. Adegan klimaksnya penuh aksi dan ketegangan—antara cinta, pengorbanan, dan keberanian. Hal menarik: di balik segala bahaya, Bella semakin yakin bahwa hidupnya tak lengkap tanpa Edward.