The Return of the King – Akhir Epik, Harapan, dan Pengorbanan di Middle-earth
The Return of the King adalah puncak dari trilogi legendaris The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien. Buku ini menghadirkan klimaks perang besar antara terang dan gelap, pertarungan terakhir melawan Sauron, serta perjalanan Frodo dan Sam menuju puncak takdir mereka.
Inilah bagian paling emosional, penuh air mata, kemenangan, dan perpisahan.
![]() |
| The Return of the King |
Bagian I – Gondor Bersiap Perang
Gandalf dan Pippin tiba di Minas Tirith, ibu kota Gondor. Sauron mengirim pasukan besar menuju kota ini. Sementara itu, Denethor, wali kota Gondor, terjebak dalam keputusasaan. kontras antara Gandalf yang penuh harapan dan Denethor yang hancur oleh keraguannya.
Bagian II – Rohan Menjawab Panggilan
Raja Théoden memimpin Rohirrim menuju Gondor. Merry ikut serta, meski kecil dan dianggap tak penting. keberanian rakyat kecil sekali lagi ditunjukkan—tidak ada yang terlalu kecil untuk mengubah sejarah.
Bagian III – Pertempuran di Pelennor Fields
Pertempuran epik terbesar pun pecah. Rohirrim datang menyelamatkan Gondor. Éowyn, menyamar sebagai prajurit, berhasil menewaskan Witch-king, pemimpin Ringwraith, dengan bantuan Merry. momen Éowyn berkata, “I am no man!” jadi salah satu adegan paling legendaris.
Bagian IV – Aragorn dan Jalan Menuju Raja
Aragorn, dengan Legolas dan Gimli, memimpin Pasukan Orang Mati untuk membantu perang. Setelah kemenangan, ia akhirnya diakui sebagai Raja Gondor yang sah. perjalanan panjang Aragorn menemukan takdirnya mencapai klimaks megah.
Bagian V – Frodo, Sam, dan Gollum di Mordor
Sementara itu, Frodo dan Sam berjuang menembus Mordor. Beban cincin semakin menghancurkan Frodo, tapi kesetiaan Sam tak tergoyahkan. Gollum kembali memainkan peran penting antara pengkhianatan dan takdir yang tak terelakkan.
Bagian VI – Kehancuran Cincin
Di Gunung Doom, Frodo tak sanggup lagi menghancurkan cincin. Namun, Gollum yang merebutnya justru jatuh ke kawah api bersama cincin, menghancurkan kekuatan Sauron selamanya. Tolkien menegaskan bahwa bahkan kelemahan, pengkhianatan, dan tragedi bisa menjadi alat takdir.
Bagian VII – Akhir Perjalanan dan Perpisahan
Setelah kemenangan, Aragorn menjadi Raja. Para sahabat kembali ke Shire, namun mendapati tanah mereka juga sempat rusak. Pada akhirnya, Frodo, Bilbo, Gandalf, dan para elf berlayar menuju Grey Havens, meninggalkan Middle-earth. akhir kisah bukan hanya tentang kemenangan, tapi juga perpisahan yang menyakitkan—cinta, luka, dan kenangan.
