The History of Java

The History of Java – Thomas Stamford Raffles


Nama Thomas Stamford Raffles sering kita kenal sebagai pendiri Singapura. Namun, sebelum itu, ia adalah Gubernur Jenderal Inggris di Jawa (1811–1816) yang meninggalkan karya besar berjudul The History of Java (1817). Buku ini bukan sekadar catatan kolonial, tetapi ensiklopedia awal tentang Jawa tentang sejarah, budaya, bahasa, adat, hingga flora-fauna.

Ditulis dalam dua jilid tebal, karya ini menjadi pintu masuk penting untuk memahami Jawa pada awal abad ke-19, saat tradisi kuno masih kuat tetapi mulai bersentuhan dengan dunia modern.

The History of Java


Isi dan Hal-Hal Menarik Tiap Bab

Bab I–II: Gambaran Umum Jawa

Raffles membuka dengan geografi, demografi, dan kehidupan masyarakat Jawa. Ia menulis detail tentang sawah, sistem irigasi, hingga keseharian petani. Dari sini terlihat bahwa pertanian padi adalah nadi kehidupan Jawa sejak lama, lengkap dengan sistem gotong royong.

Bab III–IV: Sejarah Awal Jawa

Mengulas kerajaan kuno seperti Mataram Hindu, Majapahit, hingga Demak dan Mataram Islam. Raffles adalah salah satu orang Barat pertama yang menulis panjang lebar tentang Majapahit, menjadikannya kembali dikenal luas setelah “hilang” dalam sejarah.

Bab V–VI: Masyarakat dan Adat

Membahas struktur sosial Jawa: raja, bangsawan, priyayi, hingga rakyat jelata. Juga tentang perkawinan, hukum adat, dan upacara. Ia menyoroti konsep alus dan kasar dalam budaya Jawa, yang menjadi dasar etika dan interaksi sosial.

Bab VII–VIII: Bahasa dan Kesusastraan

Raffles mengulas bahasa Jawa Kawi dan karya-karya seperti Ramayana dan Mahabharata versi Jawa. Wayang kulit menjadi media penting pewarisan nilai. Ia menganggap wayang bukan sekadar hiburan, tapi sarana pendidikan moral rakyat Jawa.

Bab IX–X: Seni, Arsitektur, dan Arkeologi

Kajian awal tentang Borobudur, Prambanan, dan candi-candi Jawa lainnya. Ia memuji keagungan arsitektur Jawa kuno. Gambarnya tentang Borobudur menjadi dokumentasi Barat pertama sebelum candi itu dipugar.

Bab XI–XII: Kehidupan Ekonomi dan Alam

Raffles menulis tentang sistem pertanian, perdagangan, flora, fauna, bahkan gunung berapi Jawa. Ia menyebut Jawa sebagai salah satu pulau terkaya di dunia, dengan sumber daya luar biasa.

Bab XIII–XIV: Pemerintahan Kolonial

Membandingkan sistem pemerintahan Jawa dengan administrasi kolonial Belanda, lalu mengusulkan reformasi ala Inggris. Di sini kita melihat pandangan kolonial—bahwa Jawa harus “dimodernisasi” sesuai standar Eropa.

Bab XV–XVI: Penutup

Raffles menutup dengan refleksi atas keagungan budaya Jawa dan harapannya agar kekayaan budaya ini tidak hilang di bawah kolonialisme. Meski ia kolonialis, Raffles juga menunjukkan kekaguman tulus pada peradaban Jawa.