Joseph Stalin adalah salah satu tokoh paling kontroversial abad ke-20. Di satu sisi ia disebut “Bapak Uni Soviet” yang membawa industrialisasi besar-besaran, di sisi lain ia dianggap sebagai diktator yang bertanggung jawab atas jutaan korban jiwa. Buku Stalin: Kisah-Kisah yang Tak Terungkap membuka lembaran-lembaran sejarah yang selama ini jarang diketahui publik—mulai dari masa kecil Stalin, intrik politik di Kremlin, hingga misteri kehidupannya yang penuh rahasia.

Buku ini memulai dengan masa kecil Stalin di Gori, Georgia. Ia tumbuh dalam keluarga miskin dengan ayah pemabuk dan ibu yang keras. Masa kecil penuh penderitaan ini membentuk pribadi keras, ambisius, sekaligus penuh dendam. Stalin kecil pernah bercita-cita jadi imam gereja, sebelum berbelok ke jalan revolusi.

Stalin muda bergabung dengan kaum Bolshevik, terlibat dalam aksi bawah tanah, perampokan bank, hingga pengasingan ke Siberia. Walaupun sering dianggap “figuran” dibanding Lenin dan Trotsky, Stalin justru lihai dalam organisasi dan intrik politik, yang kelak membuatnya menjadi penerus Lenin.

Setelah Lenin wafat, terjadi pertarungan ideologi di tubuh Partai Bolshevik. Stalin melawan Trotsky, Zinoviev, dan Bukharin, hingga akhirnya berhasil menjadi penguasa tunggal. Stalin menggunakan taktik “divide et impera”—memecah lawan politiknya satu per satu, lalu menyingkirkannya dengan halus maupun brutal.

Stalin membangun citra dirinya lewat propaganda besar-besaran. Potret dirinya dipasang di mana-mana, buku-buku sejarah diubah agar seolah Stalin selalu dekat dengan Lenin. Namun, di balik layar ia melancarkan Great Purge (1936–1938) yang menewaskan jutaan orang. Banyak orang mengakuinya sebagai “pahlawan rakyat” sambil hidup dalam ketakutan luar biasa.

Ketika Nazi menyerang Uni Soviet tahun 1941, Stalin awalnya panik. Namun ia segera bangkit, memimpin rakyatnya dengan pidato patriotik. Pertempuran Stalingrad menjadi titik balik perang, dan Stalin dielu-elukan sebagai penyelamat dunia. Stalin tak segan mengorbankan jutaan tentaranya demi satu kemenangan strategis.

Di balik citra publiknya, Stalin adalah sosok yang kesepian. Kehidupan rumah tangganya penuh tragedi istrinya bunuh diri, anak-anaknya renggang darinya. Ia lebih percaya pada lingkaran kecil aparatnya daripada keluarganya sendiri. Stalin dikenal suka menonton film hingga larut malam, mengundang pejabat untuk “pesta minum vodka” yang sering berakhir dengan intrik politik.

Stalin meninggal tahun 1953, diduga akibat stroke, meski banyak teori menyebut ia bisa saja diracun oleh lingkaran dalamnya. Setelah kematiannya, Khrushchev membuka sebagian “dosa-dosa” Stalin dalam pidato rahasia 1956. Hingga kini, Stalin masih dipuja sebagai pahlawan oleh sebagian rakyat Rusia, sementara di sisi lain dianggap tiran terbesar abad ke-20.