Ragam Hias Candi-Candi di Jawa . 
Ragam Hias Candi-Candi di Jawa .
Ragam Hias Candi-Candi di Jawa .
Ringkasan Buku Ragam Hias Candi-candi di Jawa
Bab I – Pendahuluan
Menjelaskan pentingnya ragam hias (ornamen) pada candi di Jawa sebagai hasil budaya dan simbol kepercayaan. Ragam hias bukan sekadar dekorasi, tetapi memiliki makna religius, filosofis, dan sosial. Memberi gambaran umum bahwa setiap candi memuat cerita, simbol alam, hingga ajaran moral yang diabadikan dalam ukiran.
Hal menarik: Pembaca diajak menyadari bahwa setiap detail pada candi bukan hiasan kosong, tetapi pesan mendalam dari masa lalu.
Bab II – Jenis-jenis Ragam Hias Candi
Ragam hias dibagi menjadi beberapa kelompok: flora, fauna, figur manusia/dewa, makhluk mitologi, dan geometris.
Setiap jenis memiliki fungsi simbolik, misalnya:
> Flora melambangkan kesuburan dan kehidupan (contoh: teratai, bunga wijayakusuma).
> Fauna seperti naga, garuda, singa, melambangkan kekuatan, penjaga, dan penghubung dunia.
> Makhluk mitologi seperti kala-makara sebagai pelindung dari roh jahat.
Penempatan ragam hias pun disesuaikan dengan makna, misalnya di pintu masuk, dinding, atau atap.
Hal menarik: Kita bisa membaca “pesan tersembunyi” dalam ukiran – misalnya naga sebagai lambang air, garuda sebagai simbol kebebasan.
Bab III – Teknik dan Gaya Ukir Ragam Hias
Menguraikan teknik pemahat candi Jawa: ukir pahat langsung, pahatan relief, hingga teknik simbolik. Perbedaan gaya terlihat pada masa Hindu-Buddha awal, Klasik, dan Majapahit Gaya ukir memperlihatkan perkembangan estetika sekaligus keterampilan seniman.
Hal menarik: Gaya ukiran bisa menunjukkan periode sejarah sebuah candi. Misalnya ukiran Majapahit lebih halus dan padat dibanding masa sebelumnya.
Bab IV – Ragam Hias di Candi-candi Utama di Jawa
Contoh konkret ragam hias di candi terkenal:
* Borobudur→ relief kisah kehidupan Buddha, flora-fauna, mandala.
* Prambanan → kisah Ramayana, hiasan kala-makara, patung dewa.
* Candi Sukuh & Cetho → ornamen simbol kesuburan dan kepercayaan lokal.
Membandingkan kekhasan tiap candi sesuai konteks budaya dan religiusnya.
Hal menarik: Tiap candi memiliki “identitas visual” tersendiri, sehingga ragam hias bisa jadi penanda budaya dan keyakinan pada zamannya.
Bab V – Makna Filosofis dan Simbolik Ragam Hias
Ragam hias mengandung ajaran moral, nilai spiritual, dan filosofi kosmologi. Relief kisah Ramayana & Mahabharata mengajarkan dharma (kebajikan). Simbol teratai melambangkan kesucian dan pencerahan. Kala-makara melambangkan perlindungan dari kegelapan.
Hal menarik: Setiap ornamen adalah “bahasa visual” yang menyampaikan pesan tanpa kata, dari leluhur kepada generasi berikutnya.
Bab VI – Penutup
Ragam hias candi adalah warisan budaya yang bukan hanya estetika, tetapi juga sarat makna spiritual dan filosofis. Mengingatkan pentingnya melestarikan, memahami, dan mengkaji lebih dalam sebagai bagian dari identitas bangsa.
Hal menarik: Buku ini mengajak kita tidak hanya mengagumi keindahan candi, tapi juga menafsirkannya sebagai kitab batu penuh pesan.
Read User's Comments
0
Langganan:
Komentar
(
Atom
)