Pengantar Pra Sejarah Indonesia

Menyusuri Jejak Pra-Sejarah Indonesia: Dari Kapak Batu hingga Wayang


Bayangkan ribuan tahun silam, ketika nenek moyang kita belum mengenal tulisan, tapi sudah lihai membaca bintang, mengolah logam, hingga melukis di dinding gua. Itulah dunia yang dihidupkan kembali dalam buku Pengantar Pra Sejarah Indonesia, sebuah karya yang membuka jendela pada masa paling tua di kepulauan ini.

Pengantar Pra Sejarah Indonesia


Isi dan Poin Penting Tiap Bab

Bab I: Pendahuluan

Buku ini menjelaskan apa itu pra-sejarah atau pra-aksara—masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Meski tanpa huruf, masa ini penuh cerita tentang perkembangan budaya, teknologi, dan kepercayaan.

Bab II: Arkeologi dan Penelitian Pra-Sejarah Indonesia

Pembaca diajak mengenal dunia arkeologi—ilmu yang menghidupkan masa lalu lewat artefak, fosil, dan situs seperti Sangiran. Dari sini, kita tahu bahwa penemuan fosil manusia Jawa mengguncang dunia ilmu pengetahuan.

Bab III: Periodisasi dan Kehidupan Zaman Pra-Sejarah

Dibagi ke dalam Zaman Batu (Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum) hingga Zaman Logam. Tiap zaman punya kisah unik: manusia gua yang makan kerang, petani awal yang menciptakan kapak persegi, hingga perajin logam yang membuat nekara dan arca perunggu.

Bab IV: Pola Kehidupan dan Jenis Manusia Pra-Sejarah

Dari Meganthropus hingga Homo sapiens, buku ini menguraikan bagaimana nenek moyang kita hidup: berburu, berpindah-pindah, lalu menetap dan bercocok tanam. Mereka bahkan sudah mengenal sistem musyawarah, gotong royong, hingga keadilan dalam pembagian kerja.

Bab V: Prasejarah Kalimantan Selatan

Catatan khusus tentang Kalimantan yang jejaknya tersisa samar, namun Yupa di Kutai menandai transisi menuju era sejarah.