Di tahun keenamnya di Hogwarts, Harry menghadapi masa-masa paling kelam. Voldemort semakin kuat, dunia sihir makin kacau, dan Hogwarts tak lagi sepenuhnya aman. Bersama Dumbledore, Harry menggali rahasia masa lalu Voldemort dan menemukan kunci abadi kekuatannya: Horcrux.

Namun, di balik misteri itu, ada pula pengkhianatan dan kehilangan terbesar yang harus dihadapi Harry.

Dunia sihir kini berada dalam ketakutan. Death Eater bebas berkeliaran, serangan terjadi di mana-mana. Harry semakin sadar: perang sudah di depan mata. Rowling menggambarkan dunia sihir penuh ancaman nyata, jauh lebih gelap dibanding buku sebelumnya.

Harry menemukan buku Ramuan bekas yang penuh catatan pintar dari sosok misterius bernama “Pangeran Berdarah-Campuran”. Buku itu membuat Harry unggul di kelas Profesor Slughorn. identitas Pangeran ini jadi misteri yang terus menggelitik sepanjang cerita.

Dumbledore mengajak Harry menelusuri masa lalu Voldemort lewat Pensieve. Dari masa kecil Tom Riddle, hingga ambisinya menciptakan Horcrux —benda yang menyimpan jiwa agar bisa hidup abadi. kita melihat bagaimana Voldemort dibentuk dari trauma, ambisi, dan pilihan-pilihannya.

Di tengah kekacauan, ada kisah hangat: hubungan Ron–Hermione yang semakin rumit, serta Harry yang mulai jatuh hati pada Ginny Weasley. Rowling menyeimbangkan nuansa kelam dengan percikan romansa remaja.

Harry dan Dumbledore pergi ke sebuah gua untuk mengambil salah satu Horcrux. Namun sekembalinya ke Hogwarts, mereka disergap. Tragedi pun terjadi: Severus Snape membunuh Dumbledore di Menara Astronomi, setelah Draco gagal menjalankan misi. momen ini mengejutkan dan menghancurkan, membuat pembaca terguncang.

Horcrux yang mereka ambil ternyata palsu, hanya berisi surat misterius. Harry pun bertekad untuk tidak kembali ke Hogwarts tahun depan. Ia, Ron, dan Hermione memilih misi berbahaya: memburu Horcrux dan mengalahkan Voldemort. akhir cerita penuh tekad, menjadi jembatan langsung ke klimaks seri terakhir.