Fikih Sirah Said Ramadhan al-Buthi

Buku Fikih Sirah karya Prof. Dr. Said Ramadhan al-Buthi adalah salah satu karya monumental dalam kajian sirah Nabawiyah. Buku ini bukan sekadar menceritakan perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ, tetapi berusaha menggali hikmah, hukum, dan pelajaran fiqih dari setiap peristiwa dalam sirah.

Fikih Sirah
Said Ramadhan al-Buthi

Berikut gambaran umum tentang isi dan keistimewaan buku ini:


Ciri Utama Buku Fikih Sirah

1. Analisis Ilmiah dan Objektif

Tidak hanya meriwayatkan kisah, tetapi juga menyeleksi riwayat yang shahih, menolak yang lemah atau bercampur dengan kisah Israiliyat.

2. Menggali Hikmah Fiqih

Setiap peristiwa dalam sirah dihubungkan dengan: Hukum syariat, Prinsip dakwah, Nilai akhlak dan sosial

3. Bahasa Ilmiah tetapi Populer

   Mudah dipahami, sehingga cocok untuk mahasiswa, dai, hingga pembaca umum.

4. Menjawab Tantangan Modern

Al-Buthi mengaitkan sirah Nabi dengan kondisi umat Islam kontemporer, menjelaskan relevansinya untuk kehidupan sosial, politik, dan budaya.


Isi Pokok Buku (Garis Besar Bab)


1. Pendahuluan Sirah

Definisi sirah, Pentingnya sirah dalam memahami Islam dan Perbedaan antara sirah dengan sejarah biasa

2. Kondisi Arab Pra-Islam

Jahiliyah dan sistem sosial-politik, Latar belakang turunnya risalah

3. Kelahiran & Masa Muda Rasulullah ﷺ

Kehidupan keluarga dan Peran beliau di masyarakat sebelum kenabian

4. Awal Kenabian

Turunnya wahyu pertama, Dakwah sembunyi-sembunyi dan terang-terangan dan Ujian kaum Muslim awal

5. Hijrah

Ke Habasyah dan Ke Madinah (peristiwa besar dalam sejarah Islam)

6. Perjuangan di Madinah

Piagam Madinah dan Peperangan (Badar, Uhud, Khandaq) beserta hikmah dan pelajaran fiqihnya

7. Perjanjian dan Politik Rasulullah ﷺ

Perjanjian Hudaibiyahm Fathu Makkah dan Diplomasi Rasulullah dengan kerajaan-kerajaan besar

8. Haji Wada’ dan Wafat Rasulullah ﷺ

Pesan terakhir beliau serta Jejak peradaban yang ditinggalkan


Hal-hal Menarik dalam Buku Ini

1. Membantah pandangan orientalis yang merendahkan Nabi dan Islam. 

2. Menekankan bahwa sirah bukan sekadar kisah heroik, melainkan pedoman hidup.

3.  Menunjukkan bahwa strategi Rasulullah ﷺ dalam dakwah penuh kebijaksanaan (hikmah), bukan hanya peperangan.

4. Memberikan pencerahan bahwa setiap umat Islam wajib memahami sirah agar bisa meneladani Nabi secara benar.