Attila: Raja Barbar Momok Romawi – Dari Padang Stepa Hingga Gerbang Kekaisaran Romawi
Nama Attila selalu dikenang dalam sejarah sebagai “Momok Tuhan” (The Scourge of God), pemimpin bangsa Hun yang mengguncang Kekaisaran Romawi pada abad ke-5. Namun, John Man dalam bukunya mengajak kita untuk melihat Attila bukan hanya sebagai monster haus darah, melainkan juga sebagai pemimpin dengan visi, strategi, dan kharisma yang luar biasa.
Buku ini memadukan sejarah, antropologi, dan narasi perjalanan, membuat kisah Attila hidup kembali dengan detail yang dramatis.
![]() |
| Attila |
Ringkasan Isi & Poin Penting Tiap Bab
Bab 1–3: Bangsa Hun dan Latar Belakang Attila
Hun berasal dari padang stepa Asia Tengah, bangsa pengembara tangguh dengan tradisi perang berkuda. Attila lahir dalam dunia keras yang membentuknya sebagai pemimpin militer sejak muda. Hun bukan sekadar barbar, mereka punya struktur sosial dan strategi perang unik.
Bab 4–6: Munculnya Attila sebagai Pemimpin
Bersama saudaranya Bleda, Attila memimpin bangsa Hun. Setelah Bleda wafat, Attila menjadi penguasa tunggal. Ia menegosiasikan perjanjian dengan Romawi, memaksa mereka membayar upeti besar.
Bab 7–9: Teror terhadap Romawi
Attila menyerang Eropa Timur dan Barat, menjarah kota-kota Romawi. Pasukannya terkenal karena kecepatan dan keganasan di medan perang. Romawi mulai melihatnya bukan hanya sebagai musuh, tapi ancaman eksistensial.
Bab 10–12: Pertempuran Besar dan Diplomasi
Pertempuran Chalons (451 M) di Galia menjadi salah satu pertempuran paling menentukan dalam sejarah Eropa. Meski tidak menang telak, Attila membuktikan dirinya sebagai kekuatan besar yang ditakuti. Ia juga piawai dalam diplomasi, bahkan sempat nyaris menikahi putri Romawi.
Bab 13–15: Akhir Hidup dan Warisan Attila
Attila wafat secara mendadak pada tahun 453, kemungkinan karena pendarahan pada malam pernikahannya. Setelah kematiannya, bangsa Hun perlahan runtuh. Namun, namanya tetap hidup sebagai simbol “momok” yang pernah hampir meruntuhkan Romawi.
