Pantai Tanah Lot

 Pantai Tanah Lot, Pintu Gerbang Wisata Spiritual Bali


Kalau berlibur atau berkunjung ke Pulau Bali, pasti memasukkan Tanah Lot sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi, karena bagi para wisatwan, Keindahan Tanah Lot merupakan suatu perpaduan alam laut yang indah dan romatisme pulau bali yang begitu kental. Seperti namanya, Tanah Lot memang memiliki setting lepas pantai yang unik. Nama “Tanah Lot” berasal dari bahasa Bali, yang terdiri dari dua kata: “tanah,” yang berarti “daratan,” dan “lot,” yang berarti “laut.” Dengan demikian, Tanah Lot dapat saya artikan sebagai “ibu pertiwi di lautan” atau “daratan yang dikelilingi lautan.” Tentunya, nama ini mengacu pada pemandangan unik yang terletak pada pura yang yang berdiri kokoh terletak di atas batu karang lepas pantai yang tampak mengambang di lautan saat pasang tinggi dan dihantam deburan ombak dilautan lepas. memberikan kesan sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut. Tanah Lot menawarkan pemandangan spektakuler yang mampu memikat siapa saja yang datang.
 

Wisata Banyuwangi

Petualangan di Ujung Timur Pulau Jawa: Api Biru dan Sunrise di Puncak Gunung Ijen


Beberapa hari sebelum keberangkatan, saya dan tiga teman dekat—Dika, Topan, dan Ardi—merencanakan perjalanan yang sudah lama kami impikan: menuju ujung timur Pulau Jawa, tepatnya ke Banyuwangi. Tujuan utama kami adalah menyaksikan api biru yang legendaris di Gunung Ijen dan menikmati sunrise yang memukau di puncaknya. Selain itu, kami juga ingin mengeksplorasi Taman Nasional Baluran yang terkenal dengan sabana luasnya. Semuanya penuh semangat, dan tak sabar menunggu petualangan dimulai.

Perjalanan Dimulai: Semarang ke Yogyakarta

Perjalanan kami dimulai dengan melaju dari Semarang pada malam hari. Kami mengendarai motor, melewati raya yang relatif sepi, diterangi lampu jalan yang panjang. Di sepanjang perjalanan, tawa dan cerita lucu mengalir begitu saja, dari obrolan tentang destinasi yang akan kami tuju, hingga kenangan masa lalu yang selalu membuat kami tertawa. Namun, begitu kami memasuki daerah Ambarawa, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Dalam hitungan detik, jalanan menjadi licin dan kami segera mencari tempat berteduh. Kami berlabuh di Indomaret, membeli jas hujan plastik sekali pakai yang terlihat lebih besar daripada tubuh kami. Masing-masing dari kami mengenakan jas hujan, meski tampak lucu karena jas hujan itu kebesaran.

Candi Ijo

Candi Ijo, Candi tertinggi di DIY


Apabila anda menyusuri candi-candi di Prambanan, ada berderet candi-candi peninggalan yang dimulai dari abad ke-9, baik Candi Hindu, Buddha maupun percampuran nya, Candi yang berukuran besar maupun candi kecil. Candi di daerah perbatasan DIY dan Klaten ini contohnya, Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Sewu, Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Ratu Boko dan Candi Ijo. Candi Ijo tidak jauh dari Candi Ratu Boko. candi ini berjarak sekitar 4km ke arah tenggara. Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung. Posisinya berada pada lereng bukit dengan ketinggian rata-rata 425 meter di atas permukaan laut. Candi ini dinamakan "Ijo" karena berada di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo. oleh karena ketinggiannya ini, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.