Gua Maria Cokro Grabag
Keberadaan Gua Maria sudah melekat dengan umat Katolik. di dalam tradisi Katolik, Gua Maria merupakan tempat pengeloaan batin, spiritual, tempat ziarah dan devosi. Sebuah lokasi bisa ditetapkan sebagai Gua Maria karena pertimbangan penampakan supranatural penglihatan dengan Bunda Maria ataupun faktor sejarah tempat devosi dan ziarah umat Katolik. tidak jauh dari Gua Maria Kerep Ambarawa, tepatnya di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang ada sebuah Gua Maria yang menurut sejarah pembangunannya tak lepas dari peristiwa yang dialami oleh warga sekitar. Gua Maria Cokro atau juga disebut Gua Maria Grabag merupakan bagian dari lahan seluas sekitar 5.000 meter persegi yang satu kompleks dengan Kapel Santo Yusup dan SMP Pendowo. Lokasinya di Jalan Raya Cokro, Dusun Puntingan, Kelurahan Grabag, Kecamatan Grabag, sekitar 5 kilometer dari jalan nasional antara Magelang - Semarang.
Kapel Santo Yusup |
Sejarah
Awal mula perkembangan pemeluk agama atolik di Grabag dirintis dari pembaptisan 10 orang jemaat oleh Romo Theodorus Hardjowasito, di rumah Hadi Sumarto Gowak, tahun 1953. di Tahun 1957, Romo Alexander Sandiwan Broto Pr melakukan pemberkatan di salah satu rumah milik Doellah, yang kemudian dijadikan tempat ibadat. Di tempat itu digelar perayaan Ekaristi pertama kali di Grabag. Kegiatan keagamaan yang semula berada dibawah Paroki Temanggung, kemudian beralih ke Paroki St Ignatius Magelang. Setelah Stasi Maria Fatima ditetapkan menjadi Paroki mandiri tahun 1971, kegiatan ibadat jemaat Katolik di Grabag diurus oleh para pastor dari Paroki St Maria Fatima Magelang.
Penampakan Bunda Maria merupakan kejadian istimewa bagi umat Katolik. Selama berabad-abad, kisah penampakan Perawan Maria dianggap sebagai peristiwa spiritual yang penting. Pada lokasinya, biasanya dibangun tempat ibadah untuk umat berdoa. Ada keinginan umat yang berencana membangun Gua Maria sebagai pengingat bahwa Bunda Maria pernah menampakan diri di sini. ada sebuah cerita sejarah yang menjadikan latar belakang dibangunnya Gua Maria di belakang Kapel. Tetapi dikarenakan kekurangan umat dan sumber daya yang kurang sehingga tidak bisa langsung membuat Gua Maria. dan pembangunan Gua Maria ini juga tidak serta merta dengan lancar dibangun seperti saat ini.
Awal pembangunan ini pun dimulai dari sumbangan umat disekitar, maka terkumpullah batu-batu putih gamping yang membentuk Gua Maria sampai saat ini. sehingga pada akhirnya Gua Maria ini selesai dibangun pada tahun 2002 dengan bangunan yang sangat sederhana dengan bantuan sumber daya yang sederhana pula, Gua Maria ini berada pada areal terbuka seluas 18 meter persegi yang berada di belakang bangunan kapel. Pada tahun 2016 area pelataran doa Gua Maria diperluas dan posisi patung Bunda Maria dinaikkan agar sejajar dengan tinggi altar yang ada disebelah pelataran doa.
Kisah penampakan Bunda Maria
Pada tahap akhir pembangunan gereja pada tahun 1990 terjadi peristiwa spiritual yang membentuk kisah Kapel Santo Yusup Grabag.
Pada suatu malam, Sukemi salah seorang tukang batu, tidur di dalam kapel. Antara sadar dan bermimpi, dia merasa melihat pancaran cahaya menyilaukan datang dari pintu kapel.
“Tiba-tiba pintu terbuka. Tampak sesosok perempuan berselubung cahaya, masuk dan menghampiri Pak Kemi. Tidak mengatakan apa-apa. Hanya melihat dan tersenyum, lalu naik ke altar dan menghilang.”
Sukemi yang kebetulan beragama Islam tidak mengenal siapa sosok perempuan itu. Kepada Slamet, pesuruh sekolah yang tinggal di dekat kapel, dia menceritakan pengalaman anehnya semalam.
“Pak Slamet lalu menunjukkan gambar Bunda Maria. Pak Kemi bilang iya parasnya persis seperti itu,”
Persis seperti itu |
Fasilitas
Suasana sunyi di Gua Maria menghadirkan perasaan tentram. Hiruk pikuk kendaraan yang melintas Jalan Grabag-Cokro, hanya sayup terdengar hingga altar doa. suasana ini sangat mendukung bagi para peziarah yang hendak berdoa dan berdevosi.
Meskipun Letak Gua Maria ini berada dibelakang kapel, tetapi parkir untuk kendaraan yang tersedia cukup luas. dan dipelataran ini ada Gua Maria dan Salib Yesus sebagai pusat doa dan segala permohonan.
Jalan setapak yang yang ada dipintu samping kapel mengantarkan kita merenungkan kisah jalan salib Tuhan Yesus, rute jalan salib yang singkat.
Di samping Tembok Gua Maria terdapat sumber air suci yang dialirkan melaui keran-keran yang tersedia, air suci tersebut dapat digunakan para pengunjung untuk dikonsumsi secara langsung atau dibawa pulang.
Akses Lokasi
Jika Anda dari arah Ambarawa, kira-kira membutuhkan jarak 15-16 km untuk tiba di pertigaan ini, dan melaju 4 km hingga sampai di pusat kota. Jika Anda dari Magelang atau Yogyakarta, berjalan ke utara sejauh 12 km dari Kota Magelang untuk tiba di pertigaan Jalan Pringsurat-Secang (setelah pertigaan Secang) dan sekitar 7 km lagi menuju titik yang sama.
Kordinat Lokasi
0 komentar :
Posting Komentar