Taman Doa Maria Ratuning Katentreman Lan Karaharjan

Gua Maria Gantang: Patung Bunda Maria yang Menginjak Kepala Naga di Kaki Merapi


Bagi umat Katolik, Gua Maria sudah tak asing lagi. Tempat ini dikenal sebagai lokasi yang ideal untuk berdoa, merenung, atau sekadar mencari ketenangan. Biasanya, Gua Maria dibangun di lokasi yang jauh dari hiruk-pikuk kota, di tempat-tempat yang asri dan tenang. Salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah Gua Maria Gantang yang terletak di Dusun Gantang, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terletak di kaki Gunung Merapi, tempat ini menawarkan suasana damai yang sangat cocok untuk refleksi spiritual.

Maria Ratuning Katentreman lan Karaharjan
Salah satu daya tarik utama dari Gua Maria Gantang adalah Patung Bunda Maria yang dikenal dengan nama Maria Ratuning Katentreman lan Karaharjan, yang lebih akrab disebut Mbok Tentrem atau Ibu Ketentraman. Patung ini berdiri megah dengan tinggi 10 meter, meskipun tidak setinggi patung Bunda Maria Assumpta di Bukit Doa Ambarawa yang mencapai 42 meter, patung di Gantang tetap memancarkan aura kedamaian yang mendalam.

Patung ini diciptakan oleh seniman asal Merapi, Bapak Ismanto, yang lebih memilih menggunakan nama Jawa untuk menggambarkan Bunda Maria. Filosofi di balik patung ini sangat kuat: Bunda Maria digambarkan menginjak kepala naga, simbol dari kejahatan dan dosa manusia yang harus diatasi dengan iman dan kebajikan. Naga, yang lebih besar dan lebih kuat daripada ular dalam kisah Alkitab, melambangkan kejahatan yang terus berkembang di dunia ini. Namun, Bunda Maria yang penuh kasih menginjak kepala naga, memberikan pesan bahwa kebaikan dan iman dapat mengalahkan segala bentuk kejahatan.

Patung Bunda Maria di Gantang bukan hanya karya seni yang indah, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi umat Katolik. Berdasarkan penjelasan dari Romo Vincentius Suparman, Pr., Patung Bunda Maria Gantang ini memiliki tiga makna utama yang terkait dengan simbol-simbol agama Katolik:

  • Makna Tritunggal Maha Kudus
Dasar patung yang setinggi 3 meter melambangkan Tritunggal Maha Kudus (Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus), yang merupakan dasar dari iman umat Kristiani.

  • Makna Sakramen Gereja
Bagian tubuh patung yang tingginya 7 meter menggambarkan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik: Baptis, Ekaristi, Penguatan, Pengakuan Dosa, Perkawinan, Minyak Suci, dan Imamat.

  • Makna Sepuluh Perintah Allah
Keseluruhan tinggi patung yang mencapai 10 meter ini melambangkan sepuluh perintah Allah yang menjadi pedoman hidup bagi umat Kristiani dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Gua Maria
Gua Maria Gantang ini merupakan sebuah Taman Doa yang dibangun sebagai cita-cita dari Mgr. Johannes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang yang telah meninggal dunia. Beliau bermimpi untuk memiliki sebuah tempat yang dapat memberikan kedamaian dan ketenangan bagi umat, yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk taman doa ini. Pemilihan lokasi di Dusun Gantang bukanlah tanpa alasan. Selain letaknya yang masih alami dan jauh dari keramaian kota, kawasan ini memiliki kedekatan dengan pola kehidupan masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai kekerabatan.

Selain berdoa, pengunjung juga bisa menikmati suasana alam yang tenang. Gua Maria Gantang berada di sekitar persawahan dan ladang, dengan pemandangan Gunung Merapi yang menjulang di kejauhan. Udara yang sejuk, jauh dari polusi, memberikan kenyamanan yang luar biasa untuk mereka yang datang mencari ketenangan jiwa.

Masyarakat Dusun Gantang juga dikenal sangat ramah. Kehidupan mereka masih dipenuhi dengan tradisi dan kebiasaan lokal yang kuat. Misalnya, pada bulan Mei dan Oktober, banyak warga yang mengikuti doa Rosario, sementara misa Sabtu sore selalu dipenuhi umat. Dalam acara-acara keagamaan, tak jarang mereka juga menampilkan kesenian tradisional seperti Jantilan, Soreng, Kuda Lumping, dan Wayang Kulit, yang memperkaya pengalaman berkunjung ke tempat ini.

Akses Lokasi

Bagi yang ingin berkunjung ke Gua Maria Gantang, lokasi ini dapat dijangkau dengan mudah dari berbagai kota besar di Jawa Tengah. Dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, perjalanan menuju Gantang memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan jarak kurang lebih 45 km. Setelah tiba di lokasi, pengunjung akan disambut oleh suasana pedesaan yang asri, jauh dari kebisingan dan keramaian.

Di sekitar kawasan Gua Maria, terdapat beberapa warung tradisional yang menyajikan makanan khas daerah setempat, serta toko yang menjual merchandise berupa souvenir khas Gua Maria Gantang. Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin berlibur sambil mencari kedamaian rohani.

Kordinat Lokasi

7°30'21.3"S 110°21'13.8"E

0 komentar :

Posting Komentar