Ada stasiun Mayong di Mesastila
Kalau stasiun pemberhentian kereta api berada diperkebunan kopi atau di kaki gunung mungkin itu hal yang lumrah bagi banyak orang, tetapi kalau stasiun pemberhentian kereta api berada di penginapan itu akan menjadi hal yang beda dari yang lainnya, tetapi bukan hanya itu yang membedakannya, yang lebih uniknya adalah kalau stasiun pemberhentian kereta ini tidak ada jalur kereta api nya, bahkan tidak aktif sebagai jalur kereta. suatu keunikan di Mesastila, karena sebuah bangunan stasiun kereta api yang kuno sengaja "diangkat" ke lokasi penginapan ini. Stasiun yang diangkat ini dijadikan ruangan lobi hotel di Mesastila Hotel.
Mayong Losari |
Bekas stasiun Mayong yang difungsikan sebagai lobi dan ruang resepsionis. dari namnaya Mayong, bangunan stasiun ini awalmulanya berasal di Desa Pelemkerep, Kecamatan Mayong, Jepara itu bisa dibilang salah satu stasiun kayu tertua di Indonesia. Bangunan stasiun yang sudah beralih fungsi tersebut sekarang menjadi tempat menwarkan pemandangan pegunungan yang melingkari Kabupaten Magelang dan hamparan perkebunan kopi itu.
Depan |
Bentuk dan kondisi dari stasiun Mayong masih dipertahankan oleh manajemen . Bangunan terbuat dari kayu jati berumur lebih dari seratus tahun ini masih terlihat utuh. Sementara di bagian belakang tertempel sebuah papan semacam prasasti yang mengisahkan cerita singkat usaha Gabriella Teggia dalam mempertahankan bekas Stasiun Mayong dengan memindahkan dan merawatnya di Desa Losari ke lokasi sanggraloka dengan mempertahankan bentuk asli, termasuk loket dan tulisan "Mayong-Losari 905 M". Bekas kejayaan bangunan stasiun Mayong yang sudah didaftarkan sebagai cagar budaya dan dihidupkan kembali meski jauh dari tempat asalnya.
Dari kejauhan |
Kordinat Lokasi
7°19'42.2"S 110°19'45.0"E
0 komentar :
Posting Komentar