Komplek Candi Arjuna

Komplek Candi Dinasti Sanjaya terbesar dan terlengkap di Dieng



Di Dataran Tinggi Dieng terdapat banyak bangunan candi.candi-candi ini ada yang berupa mengelompok dan ada juga yang lainnya berdiri sendiri maupun belum ditemukan teman satu kelompoknya.Candi yang membentuk satu kelompok adalah Kelompok Candi Arjuna, kelompok Candi Gatotkaca, dan Kelompok Candi Dwarawati. Candi yang diperkirakan di bangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 ini diduga sebagai candi tertua di pulau Jawa. dan sampai saat ini belum ditemukan informasi tertulis yang menyangkut tentang sejarah awal mula Candi Dieng, para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi di deing ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya, karena di kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini.
Pembangunan Candi Dieng diperkirakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama yang berlangsung antara akhir abad ke-7 sampai dengan perempat pertama abad ke-8, meliputi pembangunan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatotkaca. Tahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama, yang berlangsung sampai sekitar tahun 780 M.



Kelompok Candi Arjuna


Kelompok candi yang tersisa terdapat di tengah cekungan Dataran Tinggi Dieng, yang disebut dengan Kompleks Candi Arjuna. Di Kompleks Candi Arjuna terdiri dari 4 candi yang berderet utara-selatan. Dari utaran, candi-candi tersebut adalah Candi Arjuna yang berada di ujung selatan , Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra berturut-turut ke arah utara. Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar. Keempat candi di komplek ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna.Candi Semar merupakan candi perwara, yang mendampingi Candi Arjuna. 

Komplek Candi Arjuna
Candi Arjuna dan Semar

Kompleks Candi Arjuna ini ditemukan pertama kali tahun 1814 oleh seorang tentara Inggris, yaitu van Kinsbergen. Saat ditemukan, candi-candi tersebut terendam air rawa-rawa, berbeda dari kebanyakan candi lain yang biasanya terendam tanah. Proses pengeringan air rawa baru dimulai lebih dari 40 tahun kemudian. Rumput hijau seperti karpet tampak tumbuh subur di pelataran candi, membingkai kerikil yang memenuhi pelataran terdekat dengan candi.

Komplek Candi Arjuna
Kerikil di pelataran
Candi-candi ini terbuat dari batuan andesit yang diperkirakan diambil dari Gunung Prau, kemudian di susun menjadi sebuah candi maupun dipahat membentuk relief pada dindingnya. Hanya ada relief ketiga Dewa Trimurti yaitu Siwa, Wisnu, dan Brahma yang dipahatkan di Candi Srikandi dan bukannya di candi utama. Secara arsitektur, Candi Arjuna mirip dengan candi di India selatan dan diduga mendapat pengaruh dari budaya India. Kelompok candi ini dapat dikatakan yang paling utuh dibandingkan kelompok candi lainnya di kawasan Dieng.

Komplek Candi Arjuna
Barisan Candi

Secara garis besar, keempat candi utama di kompleks ini memiliki ornamen yang sama. Di setiap candi, dapat ditemukan penil (ornamen pada bagian tangga, seperti pegangan), kala (wajah raksasa tanpa rahang bawah yang terdapat di bagian atas pintu), makara (diletakkan di sisi-sisi pintu dan dipercaya mampu mengusir kejahatan), jalatmara (saluran air untuk mengalirkan air dari bagian dalam candi ke salah satu sisi), istadewata (terdapat pada bagian atas candi dan dipercaya sebagai tempat masuknya pada dewa), serta antefik (ornamen yang terdapat di bagian ujung tiap sisi). Selain itu, di setiap candi, dapat ditemukan diksa (jalur bagi umat untuk mengelilingi candi sebelum masuk ke area candi utama).

Candi Arjuna
Candi Arjuna (lihat disini) merupakan candi yang terbesar dalam satu kelompoknya, candi ini masih memiliki pengaruh dari cadi-candi di India. Atap candi berbentuk kubus bersusun, makin ke atas makin mengecil. Di setiap sisi masing-masing kubus terdapat relung dan di setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing. Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak. candi ini dibangun untuk menyebah Dewa Syiwa.


Komplek Candi Arjuna
Candi Arjuna


Candi Puntadewa

Candi Puntadewa (lihat disini) merupakan candi yang dibangun untuk menyembah dewa Syiwa, pada bangunan Tubuh candi berdiri di atas batur bersusun setinggi sekitar 2,5 m. Tangga menuju pintu masuk ke dalam ruang dalam tubuh candi dilengkapi pipi candi dan dibuat bersusun dua, sesuai dengan batur candi. atap candi Puntadewa memiliki bentuk seperti kubus besar, Puncak atap juga sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. keadaan Candi ini sekarang sangat mengkhawatirkan karena candi ini sekarang sudah di topang oleh konstruksi kayu yang mencegah candi ini roboh karena di telan jaman.


Komplek Candi Arjuna
Candi Puntadewa
Candi Sembadra

Nama Candi Sembadra (lihat disini) diambil dari tokoh pewayangan yang merupakan istri Arjuna. candi yang sepintas terlihat seperti bangunan bertingkat ini merupakan candi yang terletak paling utara dan termasuk dalam 3 candi yang diperuntukkan menyembah kepada Dewa Syiwa. sama dengan Candi Puntadewa, Candi Sembadra ini memiliki bentuk atap seperti kubus besar yang puncak atapnya sudah hancur dan tidak terlihat lagi bentuk aslinya.

Komplek Candi Arjuna
Candi Sembadra
Candi Srikandi

Candi Srikandi (lihat disini) dibangun untuk menyembah trimurti (tiga dewa) yaitu Syiwa, Brahma, dan Wisnu. itu dapat dilihat dari pahatan relief trimurti yang terdapat pada dinding Candi Srikandi ini. Pada dinding utara terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu, pada dinding timur menggambarkan Syiwa dan pada dinding selatan menggambarkan Brahma. Sebagian besar pahatan tersebut sudah rusak. sama seperti candi Sembadra dan Puntadewa, candi Srikandi ini juga tidak memiliki puncak atap yang utuh, disebagian puncaknya sudah hancur dan tidak terlihat bagaimana bentuk aslinya.

Komplek Candi Arjuna
Candi Srikandi

Candi Semar


Candi Semar ini (lihat disini) letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan.tangga menuju pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terdapat di sisi timur. Pintu masuk tidak dilengkapi bilik penampil. Candi Semar merupakan candi Perwara atau candi pendamping/penjaga dari candi Arjuna. Karena letaknya yang tepat di depan Candi Arjuna. Dahulu candi ini sebagai tempat menyimpan alat-alat dan perlengkapan untuk sembahyang. begitu juga dengan candi yang lainnya dalam kelompok candi Arjuna ini. didepan candi-candi itu terdapat seperti sebuah pondasi yang berbentuk kotak kecil yang diduga sebagi tempat candi perwara yang sudah runtuh.

Komplek Candi Arjuna
Candi Semar

Kordinat Lokasi 

Untuk menuju kelompok Candi Arjuna melewati dua pintu masuk alternatif bagi para pengunjung, satu berada di desa Dieng Kulon yang dekat dengan pusat kota dan satu lagi dapat di akses melalui depan museum kalilasa. adapun kordinat pintu masuk untuk anda yang melalui desa Dieng kulon di 7°12'15.6"S 109°54'30.1"E sedangkan kalau anda yang hendak melalui pintu masuk di depan Museum Kalilasa 7°12'30.2"S 109°54'20.5"E


1 komentar :

BELAJAR BAHASA mengatakan...

info menarik

Posting Komentar